Cemburu

20 0 0
                                    

Jika kau merasa sedang dicerita yang salah, pergilah..!
Karena kau bukan penulis cerita ataupun sutradara, tapi hanya sebatas pemain yang mengikuti alur ceritanya..

__---__

Pagi ini langit begitu indah. Ditambah dengan sejuknya udara dikomplek rumah zahra membuat semangat gadis itu kembali setelah beberapa hari terakhir dirundung masalah.

Kini zahra tengah berdiri disamping ibunya seraya melambaikan tangannya pada sepasang ibu dan anak yang berada di dalam mobil.

Ya, pagi ini tante elisa dan affand akan pulang ke Jakarta, tapi anehnya entah perasaan apa yang tengah zahra rasakan. Ia merasa senang karena laki-laki itu akan pergi, tapi disisi lain ia juga tidak mau kehilangan tante elisa yang sudah seperti ibunya sendiri.

Zahra teringat acara makan bersama tadi malam yang meninggalkan kesan tersendiri untuknya. Banyak hal yang mereka bicarakan hingga larut malam.

Dan ia masih ingat betul pesan tante elisa yang diutarakannya.

Flash back on

Tepat setelah makan malam berlangsung tante elisa mengajak zahra untuk berbincang-bincang di bawah gemerlap cahaya bintang. Sangat indah.

"Zahra.. boleh tante nanya" ucap tante elisa mengawali pembicaraan

"Iya tante, mau nanya soal apa?" sahut zahra

"Menurut zahra anak tante orangnya gimana?"

"Ohh affand, dia baik kok tan " jawab zahra jujur

"Zahra suka sama laki-laki seperti itu?" lanjut tante elisa

"Emh, maksud tante gimana ya" bingung zahra

"Ya maksudnya, affand itu masuk kedalam kriteria calon suami yang zahra idamkan atau nggak?" tanya tante elisa penuh harap

Tatapan matanya fokus menunggu jawaban perempuan cantik dihadapannya.

Sementara zahra diam tak bergeming. Pertanyaan tante elisa berhasil membekukan mulutnya, kini zahra tak tahu kata apa yang harus ia ucapkan.

"Bunda!!" Suara baritone itu terdengar cukup keras hingga berhasil membuat tante elisa mengalihkan pandangannya

Zahra sedikit bernafas lega karena terhindar dari pertanyaan yang cukup mengerikan itu.

Sedangkan affand berjalan dengan cepat mendekati dua wanita itu yang tengah asyik duduk berbincang. Seakan ia mengerti apa yang akan bundanya katakan pada gadis itu.

"Bunda ngapain disini, ini udah malem, dingin loh bun, ngga baik juga buat kesehatan" jelas Affand

"Bunda cuma pengen ngobrol bentar sama calon menantu bunda" jawab elisa dan beranjak dari tempat duduknya

Zahra yang sedari tadi diam, tak bisa menyembunyikan raut wajahnya yang kebingungan setengah mati.

"Bunda!!, bunda apa-apaan sihh. Udah.. sekarang kita masuk ya, bunda harus istirahat malem ini, kan besok kita mau pulang ke Jakarta" sahut affand

Tangan affand memegang bahu bundanya dan menggiring dengan sedikit paksaan agar sang bunda pergi dari tempat itu.

Tapi dengan cekatan, tangan elisa berhasil menggenggam tangan zahra. Langkah mereka berdua pun terhenti.

RINTIK SENDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang