Bagian 4

4K 117 3
                                    

Setelah dari belakang sekolah tadi Kevin mengantar kembali Tasya ke kelasnya karena waktu istirahat sudah hampir habis. Kevin pun mengantarkan Tasya sampai ke kelasnya.

"Tasya." panggil Kevin.

"Iya kak?" Tasya pun membalikkan badannya menghadap ke Kevin.

"Belajar yang pinter ya, jangan nakal apalagi kalo sampe deket sama cowok lain." ucap Kevin mengingatkan.

Tiba-tiba Kevin memajukan badannya dan membisikkan sesuatu di dekat telinga Tasya "Kalo sampe ada cowok yang deketin kamu jangan salahin aku kalo cowok itu bakalan dapet cap biru keunguan dari aku."

Kevin menjauhkan badannya dan kembali menatap Tasya "Jadi... kamu baik-baik ya sayang jangan suka nakal." ucap Kevin dengan nada melembut sambil mengelus rambut Tasya dengan lembut dan saat kata-kata terakhir Kevin sengaja lebih memelankan suaranya hampir seperti berbisik.

Kevin mulai menjauhkan jaraknya dengan Tasya "Ngerti kan sayang?" ucap Kevin sambil mengelus rambut Tasya dan menatap Tasya sambil tersenyum manis.

Tasya hanya mengangguk menandakan Tasya mengerti dengan perkataan Kevin.

"Emang pinteel pacal aku ini." ucap Kevin berbicara seperti anak kecil sambil mencubit hidung Tasya.

"Iih kak sakit, udah ah aku mau masuk ya kak." keluh Tasya sambil memegang hidungnya.

"Tasya! Kevin! Ngapain kalian masih disini?! Kalian ngga denger bel udah bunyi dari tadi?!" tiba-tiba suara itu terdengar cukup jeras dan tegas cukup mengagetkan mereka.

"Kevin! Sana kembali ke kelas kamu!" titah guru itu.

"Iya bu." jawab Kevin masih sopan lalu segera beranjak dari kelas Tasya.

"Dan kamu Tasya masuk ke kelas kamu!" titah guru itu.

"I-iya bu." jawab Tasya gelagapan. Tasya pun segera masuk ke kelasnya.

Baru saja Tasya duduk di bangkunya sahabat-sahabatnya sudah menyerangnya dengan berbagai pertanyaan dan meledeknya.

"Cie cie yang abis pacaran sama kak Kevin." ledek Amara.

"Iya nih Tasya jadi asyik pacaran sampe lupa sama kita-kita, ya ngga Mar?" ucap Silvi lalu menoleh kearah Amara.

"Iya nih mentang-mentang udah pacaran jadi lupa sama kita." ucap Amara membenarkan perkataan Silvi.

"Ih apaan sih kalian? Siapa yang lupa sama kalian? Kalian itu sahabat Tasya yang paling baik jadi ngga mungkin lah Tasya ngelupain kalian semudah itu." -Tasya.

"Iya deh kita percaya kok. " ucap Silvi.

Tak lama tiba-tiba guru pun sudah memasuki kelas Tasya lalu mereka pun kembali melanjutkan pelajaran selanjutnya. Banyak keseruan di kelas Tasya, entah guru-guru mereka yang terkadang melontarkan lelucon karena mungkin niat guru itu agar muridnya bisa terhibur dan tak merasa bosan dalam pembelajarannya dan terkadang juga muridnya yang mencairkan suasana dan membuat suasana jadi lebih santai.

🌷🌷🌷

Tak terasa sekolah pun berakhir waktunya semua siswa untuk pulang,  murid dari beberapa kelas sudah ada yang keluar dari kelasnya ada juga yang gurunya masih memberikan materinya. Padahalkan sangat mengesalkan sekali bila kelas kita yang keluar terakhir di banding kelas yang lain hanya gara-gara gurunya belum selesai mengajar dan percuma juga bila murid yang sudah lelah berpikir lalu masih di paksakan menyerap pelajaran tapi untungnya kelas Tasya sudah keluar berbarengan dengan kelas lainnya.

Tanpa Tasya sadari Kevin telah menunggunya di depan kelasnya sambil menyenderkan badannya di tembok kelas Tasya lalu melipat kedua tangan di depan dadanya.

ILY My GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang