Tasya POV.
Setelah kak Kevin berbicara seperti itu kepada ku, semalaman rasanya aku seperti tak siap untuk mengahadapi esok pagi. Dan setelah waktu sudah berjalan hari esok pun tiba aku segera bergegas bersiap-siap ke sekolah.
Walaupun aku berusaha untuk tidak memikirkan perkataan kak Kevin kepadaku, aku malah tak bisa dan semua kata-kata kak Kevin seolah sudah terekam dalam memori otak ku dan tak bisa di sirnahkan hanya 1 menit saja.
Aku sangat menyesal sekarang karena terlalu sering membuat kak Kevin marah, aku juga takut hubungan ku dengan kak Kevin akan...
Ah tidak-tidak, jangan sampai hal buruk yang sedang aku pikirkan terjadi padaku hari ini.
Semoga kak Kevin bisa memaafkan ku karena saat ini aku benar-benar sudah jatuh hati padanya. Jadi aku tak ingin hubungan ini berakhir begitu saja karena kebodohan ku yang tak menerima panggilan telepon dari kak Kevin semalam.
Aku pun sudah bersiap dan segera berpamitan kepada kedua orang tua ku untuk ke sekolah.
"Mah, Pah. Tasya ke sekolah dulu ya." ucap Tasya sambil mencium tangan kedua orang tuanya.
"Iya hati-hati ya sayang, kamu dianter sama pacar kamu lagi? Mana dia? Kok kayaknya belum datang." ucap Mamanya sambil menengok-nengik kearah luar rumah mencari keberadaan Kevin.
"Oh sekarang Tasya udah punya pacar nih sekarang, kok Papa ngga tau sih?" ucap Papanya, memang papanya tidak tau soal kedekatan putrinya dengan seorang laki-laki karena papanya sibuk bekerja.
"Iya Pah, Tasya sekarang udah punya pacar. Udah gede kan sekarang anak Mama." ucap Mamanya bangga sambil mengelus puncak kepala Tasya.
"Iih emang kemarin-kemarin Tasya belum gede apa Mah? Tasya kan udah kelas 2 SMA pasti udah gede lah Mah." ucap Tasya memasang wajah kesal.
"Iya sayang, emang kamu udah besar tapi sekarang lebih keliatan udah remajanya karena udah punya pacar sekarang. Cie.. anak Mama akhirnya punya pacar juga ya, kenalin dong sekali-kali sama Mama pacarnya Tasya itu." Mamanya terus menggoda Tasya.
"Iya Papa juga pengen tau, kayak gimana sih orangnya? Sampe bikin anak Papa bisa suka sama dia?" ucap Papanya ikut penasaran.
'Aduh kalo aku ajak kak Kevin ke rumah emang kak Kevin mau? Kan aku sama kak Kevin lagi berantem, gimana ya? Ini kesalahan aku juga sih, tapi gimana kalo sampe aku ngga bisa bawa kak Kevin ke rumah? Pasti Papa sama Mama nanya-nanya mulu, soalnya kan ini pertama kalinya aku ajak pacar ke rumah dan ketemu sama orang tua aku karna aku kan ngga pernah pacaran selama ini. '
"Tasya.. sayang.." panggil Mamanya.
"Eh i-iya Mah ada apa?" ucap Tasya gelagapan.
"Kok malah ngelamun sih? Jadi bisa ngga ajak pacar kamu kesini?" -Mama.
"Mh.. Tasya juga ngga tau Mah so-soalnya... kak Kevin itu ikut ekskul Taekwondo Mah jadi takutnya dia latihan gitu di sekolah." ucap Tasya boong.
"Ooh gitu, waah keren juga pacar kamu Tasya atlet Taekwondo berarti dia bisa dong jagain kamu dari orang jahat." ucap Mamanya mengagumi sosok Kevin.
"Mh.. iya iya Mah." ucap Tasya sambil tersenyum terpaksa.
"Udah ah, Tasya bisa telat nih ke sekolahnya kalo Mama ajak ngobrol terus." protes Tasya.
"Yaudah yaudah sana gih ke sekolah, tapi inget pesen Mama ya bawa pacar kamu ke rumah oke." tegas Mamanya.
"Iya Mah." jawab Tasya dengan nada malas.
Lalu setelah Tasya pamitan dengan kedua orang tuanya, Tasya memutuskan ke sekolah untuk menaiki angkutan umum. Tapi Tasya harus berjalan sedikit ke depan komplek rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY My Girl
Teen FictionCowok yang cukup famous di sekolah bisa jatuh cinta sama cewek polos? Benarkah? tapi memang itu kenyataannya. Dan apakah cowok famous itu bisa membuat si cewek polos jatuh cinta sama dia?