Keeseokkan harinya.
Hari ini Tasya merasa sangat malas sekali untuk ke sekolah karena satu alasan yang pasti dia masih takut untuk bertemu dengan Kevin.
Kejadian kemarin sungguh tak bisa Tasya lupakan begitu saja sampai tadi malam saja Tasya masih memikirkan kejadian itu.
Ini hari pertamanya tanpa ada kehadiran Kevin karena ia sudah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Kevin dan berniat untuk menjauhi Kevin, tapi Tasya merasa masih ada yang mengganjal dalam diri Tasya.
Dia masih mempertanyakan, apakah keputusannya ini salah? Ini hanya salah paham, tapi kalo Kevin masih tak bisa menerima alasannya ia kemarin yang bertemu dengan Dirga kemarin itu gimana?
Ah mungkin itu resiko Tasya karena dirinya tak mampu menghindar ataupun menolak Dirga untuk tidak usah dekat dengannya lagi karena Tasya tau pasti kekasihnya yang cukup posesif itu akan marah bila ia dekat dengan cowok lain selain dirinya.
"Huft.. aku harus hadapi semuanya walaupun nanti di sekolah pasti aku akan ketemu dengan kak Kevin." gumam Tasya.
Tasya pun melanjutkan bersiap-siap untuk ke sekolah hari ini dan Tasya tak ingin gara-gara persoalan cintanya ini bisa menghambat masa depannya walaupun Tasya baru pertama kali merasakan jatuh cinta dan patah hati seperti ini.
Memang sangat menyusahkan bila merasakan yang namanya cinta seperti ini.
"Apa aku minta Amara aja ya buat jemput aku di rumah dan berangkat bareng ke sekolah sama dia?" pikir Tasya.
"Siapa tau aja Amara mau mendengarkan kegelisahan aku saat ini, karena aku merasa hari ini aku cukup tak bersemangat untuk ke sekolah gara-gara kejadian kemarin. "
"Yaudah lah aku telepon Amara aja dia kan pernah bilang kalo dia kadang-kadang suka diam-diam bawa mobil ke sekolah."
Iya, peraturan di sekolah Tasya kelas 10 dilarang membawa motor apalagi mobil kalo kelas 11 hanya dilarang membawa mobil karena kelas 11 sudah di perbolehkan untuk mengendarai motor bila memang sudah memiliki SIM.
Yang lebih menyenangkan bila sudah kelas 12 itu bebas boleh mengendarai motor ataupun mobil ke sekolah pun tak masalah karena pihak sekolah merasa kelas 12 itu sudah cukup dewasa untuk mengendarai kendaraan motor ataupun mobil.
Memang sih terkadang murid-murid di sekolah juga suka melanggar peraturan, menurut mereka sih melanggar peraturan saat masa sekolah itu sangat menyenangkan apalagi saat masa-masa SMA itu seperti suatu kebangggan bagi mereka.
Tetapi berbeda dengan Tasya karena ia tak pernah sekali pun melanggar peraturan yang sudah di tentukan oleh sekolah karena ia merasa bahwa itu sangat tidak baik dan sangat beresiko terkena hukuman jadi Tasya lebih baik mencari aman saja.
Tasya pun sudah mengabari Amara agar segera menjemputnya di rumah. Tak lama terdengar suara mobil yang sudah ia kenali dan yakini pasti itu mobil milik Amara.
"Itu pasti mobil Amara, akhirnya dateng juga." seru Tasya.
Tasya pun segera meraih tas sekolahnya dan menggendong tasnya lalu berpamitan kepada kedua orang tuanya.
"Pah, Mah aku berangkat ke sekolah dulu ya." pamit Tasya.
"Oh kamu udah bisa masuk sekolah sekarang? Gimana kamu udah sehat?" tanya Mamanya.
"Udah kok Mah, maaf ya Mah Tasya kemarin bolos ke sekolah cuman gara-gara.."
"Iya ngga papa kok sayang, tapi Mama ngga mau loh kalo sampe itu di ulang lagi karena apapun yang kamu alami mau itu sedih, sakit hati dan apapun itu alasannya kamu harus tetap mementingkan pendidikan kamu sayang. Jangan sampai masa depan kamu itu gagal karena gara-gara persoalan cinta yang belum pasti akan abadi atau ngga sayang." ucap Mamanya mencoba menasehati Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILY My Girl
Teen FictionCowok yang cukup famous di sekolah bisa jatuh cinta sama cewek polos? Benarkah? tapi memang itu kenyataannya. Dan apakah cowok famous itu bisa membuat si cewek polos jatuh cinta sama dia?