| C H A P T 23 |

88 15 28
                                    

"Don't say let's not see each other anymore. Don't leave me alone, don't say this is the end."

Wannaone - Hide & Seek






Chapter 23;
Fake Jinyoung's spin off









Menggeram kecil, aku menatapnya tajam. "Tidak pantas hidup, katamu?" Aku berdecak, masih menatapnya tajam seolah menantang.

Kak Minhyun melangkah cepat mendekati Jinyoung dan hendak memukul. Emosinya sudah tidak dapat ditahan. Bukan hanya lelaki itu, tapi kami semua di sini.

Aku melirik kak Manager, diam-diam dia menelpon polisi. Namun segera aku hentikan karena polisi tidak akan percaya pada apa yang tengah terjadi.


Yang ada, diantara kami yang akan dijadikan tersangka.


Sementara daritadi kakak mengirimiku pesan tiada henti. Dia bilang apa rencana kami berhasil atau tidak, aku tidak mampu untuk menjawab.

Kakak bilang, dia dalam perjalanan menuju sini.

Seperti slow motion, kak Minhyun yang hendak menghabisi Jinyoung pun mendadak berhenti, kala tangan Jinyoung meraih pisau yang tadi dia letakkan.

Dan mengiris pelan lengannya. Dia pura-pura meringis diawal, namun mengakhirinya dengan tawa sangat jahat yang baru pertama kali aku dengar dalam hidupku.

Semua terkejut, terutama aku dan kak Areum. Karena kami bisa melihat keberadaan Jinyoung, otomatis aku tau apa yang saat ini Jinyoung rasakan.

Jiwanya meringis kesakitan.

Memegang lengannya yang tampak kesakitan.

Lagi-lagi, aku menggeram kesal.

Kak Areum tampak tidak mampu lagi untuk berdiam diri, dan membiarkan setan itu perlahan menyakiti tubuh Jinyoung.

Perlahan, kakinya melangkah untuk mendekat, dan membaca sebuah mantra-lebih tepatnya do'a, yang kuharapkan mampu membuatnya keluar dari raga yang bukan miliknya itu.

"aftó den eínai to sóma sas, oúte to peproméno sas, tóte vgaínete!"

Kak Areum berteriak lantang membacakan mantra atau doa itu-entahlah aku tidak paham. Jinyoung berteriak marah.


"JA—"


CROT!



"—ngan...."







-oOo-








Imacalm's pov.



Remaja laki-laki itu tampak lesu, kepalanya menunduk dan tangannya terkepal. Menarik napas dalam, lalu dihembuskannya perlahan. Dia menatap sekelilingnya dengan sedih.

Bukan ini yang dia mau.


Dia bodoh.
Telah salah mengambil langkah.

Deeper | Bjy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang