“I won't be scared of the new days anymore, I'll make you and me feel at home.”
Wannaone — One Place
Chapter 2O;
Beginning
"Jujur, aku takut." kak Daniel menoleh begitu aku berujar pelan. Kemudian tatapannya beralih lagi ke depan dan fokus menyetir.
Kudengar, kak Daniel menghela napasnya panjang. "Bukan cuma lo ras, tapi gue juga."
"Jangan takut, ayo hadapi bersama. Jangan sampai dia yang menang." Dari belakang, sebuah suara menyahut. Aku menoleh dan menatap kak Areum gusar. Keningku mengerut.
Kemudian aku mengangguk. "Benar, kita tidak boleh takut." Aku berusaha meyakinkan diri sendiri, kalau semua akan baik-baik saja. Meski sejujurnya, rasa takut masih menyelimuti hatiku.
Tanggal tiga bulan Januari tahun dua ribu sembilan belas, yang dirasa akan menjadi hari terberat dalam hidupku. Ralat, hidup kami. Aku, Jinyoung, kak Areum, member Wannaone, dan semua orang yang disangkut-pautkan.
Setelah malam tahun baru kemarin Jinyoung mengatakan dia sudah tau apa saja rahasia terjaga miliknya, aku buru-buru menghubungi kak Areum.
Maka di sinilah kami sekarang. Di perjalanan menuju dorm Wannaone.
Aku sudah memberitahu kak Minhyun tentang rencana ini. Berharap mereka -yang percaya padaku- bisa menahan raga Jinyoung agar tidak pergi kemanapun. Bukan cuma itu, tapi aku juga sudah menyuruh kak Minhyun untuk memberitahu keluarga Jinyoung —terutama sang ibu— dan gadis bernama Jiwon —member good day— untuk tidak kemana-mana.
Entah bagaimana kak Minhyun memberitahunya, aku tidak ingin ikut pusing memikirkannya.
Setelah setengah jam perjalanan, yang terasa begitu jauh sekali, akhirnya kami sampai. Setelah mobilnya diparkir di halaman dorm, kami semua keluar. Tak terkecuali Jinyoung.
Daritadi anak laki-laki itu hanya menundukkan kepalanya seraya meremas kedua telapak tangannya. Aku memanggilnya pelan, lalu tersenyum untuk meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.
"Gila, semoga berhasil ya. Jantung gue nggak bisa diajak damai nih."
Aku mengangguk saja mendengarkan kak Daniel, sementara kak Areum berjalan duluan untuk mengetuk pintu.
Pintu terbuka, ada kak Jisung yang tersenyum hangat hingga matanya menyipit, serta kak Sungwoon yang diam menatap kami datar.
"Mari masuk," ajaknya mempersilakan. Kak Daniel masuk duluan, disusul kak Areum kemudian terakhir aku, dan Jinyoung di sampingku.
Demi Tuhan, aku takut sekali. Takut ada sesuatu yang tidak terduga akan terjadi.
Di ruang keluarga, entahlah ini ruangan apa, semua telah menunggu. Bahkan ada manager Wannaone juga di sini. Aku menelan salivaku dengan susah begitu mendapati tatapan intimidasi dari semua orang -kecuali yang sudah tau tentang masalah ini.
Kak Areum setia berdiri di sebelahku, perlahan aku merasakan kalau telapak tanganku menghangat. Aku menoleh dan mendapati kak Areum yang tengah tersenyum tipis padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deeper | Bjy √
Misterio / SuspensoJiwanya di luar, tapi raganya tetap hidup. Kok bisa? Terus siapa yang ada di dalam tubuh Jinyoung? "Aku cuma ingin balik ke ragaku untuk konser terakhir. Setelah itu, nggak apa kalau aku dihempas lagi dari ragaku sendiri." ©Akukalem @imacalm