C H A P T 27

80 15 7
                                    

I'll keep you in my heart forever. So, I won't forget our memories I'm feeling you.

Wannaone — Nothing without you (intro)






Chapter 27;
Fuck ending









Kamu ngigo, ya? Dongho siapa?”

Kepalaku mendadak pusing, aku menatap orangtuaku bingung. “Anak kalian yang pertama, Kang Dongho,” jawabku.

Ayah tertawa, mengusap pelan surai rambutku. “Makanya jangan kebanyakan halu kalau lagi nonton Korea, jadi gini kan.”

"Hng?" Aku masih bingung, serius.

"Nama kakak kamu Kahiro Dhani Hasan, bukan Kang Dongho, dan lagi, kita bukan orang Korea sayang."

Aku masih bingung, demi Tuhan. Kenapa begini? Bukankah aku kuliah di Korea? Bukankah kakakku adalah seorang idol?

"Ah, kecuali Ibumu yang sedikit keturunan Korea."

Ibu tertawa, "bukan sedikit, aish. Bilang saja kamu tidak mau mengakui aku cantik, ya 'kan?"

Aku meringis menahan sakit, memegang kepalaku. "Lalu, Yeona mana?"

Lagi, ayah tertawa. "Yeona siapa, hm? Kamu kenapa sih, mimpi aneh?"

"Sahabatku, ayah," cicitku pelan.



Tok... tok....




Pintu terbuka bersamaan dengan pekikkan seorang gadis, membuatku mengalihkan pandangan.


"Y—yeona?"


Langkah Yeona terhenti, bibirnya terbuka sedikit saking terkejutnya. "Yeona? Bibir kamu kepeleset?"

Dia tertawa. "Tante, apa Aras amnesia?" tanyanya.


Ibuku mengendikkan bahu dan menggeleng. "Kata dokter, ingatan dia baik-baik saja. Tapi dia rada aneh."


"Astaga, Aras. Nama gue Yenasha, masa elo lupa sahabat sendiri." Dia mengerucutkan bibirnya, imut.



Demi Tuhan, ada apa dengan dunia ini?



"Namaku... siapa?" tanyaku pelan.

"Kamu tidak ingat?" tanya Ayah terkejut. Aku menggeleng, "bukan tidak ingat, tapi takut salah."

"Memang yang kamu ingat, namamu siapa?" tanya Ibu.


"Kang Aras."



"IH ELO KENAPA, ASTAGA!?!" teriak Yeona—oh, atau Yenasha tadi katanya, dengan heboh.



Deeper | Bjy √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang