“Why is my heart filling itself with you again? We're not forever fill it with tears, with a sad ending.”
Wannaone — Never
Chapter 21;
Please to believeA.n; Jinyoung adalah yang palsu, sementara Jinyoung adalah yang asli. Jangan terbalik ya, kasian.
Aku tersenyum senang dan berharap semoga Jinyoung salah menuliskan jawabannya. Karena aku yakin, pertanyaan ini cukup untuk membuat mereka, setidaknya percaya meski hanya lima persen.
Bahkan satu persen pun sudah mampu membuatku senang.
Jinyoung bilang, kalau Jinyoung hanya bisa melihat keberadaan, tidak bisa membaca pikiran ataupun isi hatinya. Dengan begitu, aku merasa lega. Karena dia tidak dapat membaca jawaban yang sebenarnya.
Sementara menunggu mereka menjawab, aku menatap mereka bergantian.
“Aku mohon untuk membungkam mulut, jangan berbicara jawaban yang sebenarnya. Terutama Jihoon dan juga Seongwoo.”
Mereka berdua tampak terkejut. Aku kembali melanjutkan ucapanku, “Dua jawaban dari pertanyaan itu, kalian berdua mengetahui jawabannya. Jadi aku mohon, untuk tetap bungkam.”
“Kenapa harus diam?” tanya Jihoon, dengan nada yang datar.
Sebenarnya aku ingin tertawa, karena anak ini polos sekali, meski wajahnya berusaha menunjukkan ekspresi marah kepadaku.
“Karena nanti dia yang palsu jadi tau jawabannya.”
“Ah, benar juga. Sebaiknya yang mengetahui jawabannya tetap diam.” Kak Jaehwan menyahut.
Seongwoo dan Jihoon menghela napas pasrah, dan menganggukan kepalanya bersamaan. Sementara aku tersenyum tipis dan sedikit membungkuk seraya menggumamkan kata terimakasih pada kak Jaehwan.
Hingga lima menit berlalu, Jinyoung telah menyelesaikan isian jawabannya. Sementara aku mengintip jawaban milik Jinyoung, baru dijawab satu pertanyaan.
Dalam hati, aku tertawa. Pasti dia tengah frustasi.
“Apa kamu sudah selesai?” tanyaku pada Jinyoung. Dia mendongak dan menatapku tajam.
“Hm, sudah. Pertanyaan sangat mudah.”
Mudah? Aku tertawa keras sekali dalam hati. Mudah, katanya? Tetapi kenapa lama sekali jawabnya? Aku berdecak pelan karena sebal dengan setan bodoh itu.
Aku meminta kak Jisung untuk mengambil kertas jawaban milik Jinyoung, sementara di tangan kananku sudah memegang kertas jawaban milik Jinyoung.
“Mari duduk melingkar, dan buktikan mana yang asli.” Aku menyunggingkan bibirku sedikit miring dan duduk lebih dulu.
Semua mengikutiku, duduk melingkar. Dengan tempat kosong di sebelah kananku, karena ada Jinyoung, dan di sebelah kiriku ada kak Areum.
Jinyoung ada di depanku, lingkarannya cukup besar. Jihoon dan Woojin setia duduk di masing-masing tempat sebelah Jinyoung.
Aku telah memegang kertas milik kedua 'Jinyoung'.
Tuhan, semoga hari ini selesai.
“Pertanyaan pertama, apa kalimat Jihoon yang sering dia ucapkan untuk Jinyoung.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Deeper | Bjy √
Misterio / SuspensoJiwanya di luar, tapi raganya tetap hidup. Kok bisa? Terus siapa yang ada di dalam tubuh Jinyoung? "Aku cuma ingin balik ke ragaku untuk konser terakhir. Setelah itu, nggak apa kalau aku dihempas lagi dari ragaku sendiri." ©Akukalem @imacalm