Wonwoo sesekali melirik ke arah gadis yang duduk di jok sebelahnya. Suasana di mobil sedan itu tampak begitu hening karena tidak ada seorangpun yang membuka pembicaraan, terlebih sejak Jennie berbisik pada Wonwoo untuk langsung mengantarkannya pulang tanpa mampir ke restaurant terdekat untuk makan malam.
Padahal sebenarnya pria itu juga ingin mengatakan jika tadi mereka melanggar beberapa aturan sekaligus, termasuk seseorang bodyguard harusnya hanya melindungi secara fisik. Tapi tadi Wonwoo malah mendekap Jennie seakan memberi tahu pada pria yang memperhatikan keduanya 'jangan dekati dia lagi'. Jika saja ada agent Zero lain yang melihat kejadian itu mungkin Wonwoo akan mendapatkan masalah.
"Lepas saja blazer anda. Jika tidak anda akan terkena flu." ucap Wonwoo setelah tidak tahan berdiam diri. Dia bisa dengan jelas melihat Jennie yang kedinginan karena pakaiannya agak basah.
Gadis yang mendengar itu masih tetap diam. Tubuh dan pikirannya sedang tidak bersatu untuk melakukan apapun sekarang. Jennie tak menyangka sama sekali kalau perasaannya masih terluka saat melihat Jaewon lagi. Bohong jika dia tidak pernah mencintainya dan merelakan pria itu menikah dengan wanita di hari yang seharusnya menjadi hari pertunangan mereka.
"Saya menyuruh anda melepasnya, apa anda tidak dengar?" ulang Wonwoo agak tegas karena dia melihat bibir Jennie yang perlahan membiru.
"Berisik." ucap Jennie tetap melipat kedua tangannya.
Pria bermata mirip rubah itu menepikan mobil tanpa peduli ini masih di tengah jalan tol. Dia dengan cepat melepas jas hitam yang dia pakai untuk dia pinjamkan pada Jennie. Bagaimanapun juga gadis itu tidak boleh sakit, Wonwoo tahu betul jika beban tanggung jawab Jennie sangat banyak.
"Kenapa anda berpura-pura tidak mendengar?"
"Apa anda ingin sakit dan tidak bisa berkerja?" suara berat Wonwoo terdengar menuntut.
Jennie menoleh lalu memberikan tatapan jengahnya.
"Memangnya apa pedulimu? Kau tetap akan mendapatkan gaji bulan ini sebagai tim pemasaran meskipun aku tidak berkerja. Jadi jangan berani berpikir karena tadi aku sengaja memelukmu, kau bisa seenaknya mengaturku."
"Ingat kau itu siapa." tambah gadis itu merendahkan Wonwoo.
"Ah geuraeyo? Lalu anda sendiri ingat anda siapa?"
"CEO muda dan pewaris tunggal KIEL atau seorang gadis yang seumur hidupnya merasa tersakiti karena gagal bertunangan?" tanya Wonwoo membuat Jennie memalingkan wajahnya tidak percaya. Darimana pria itu tahu tentang hal ini?
"Tutup mulutmu! Kau sudah sangat lancang." pinta Jennie tidak ingin mendengarkan apapun lagi.
"Tidak ada gunanya anda terus seperti ini. Pria itu tidak akan kembali pada anda karena dia sudah memiliki seorang anak dan bahagia dengan istrinya."
"Dan saya tahu jika saya hanya bodyguard anda. Saya juga tidak ingin terlalu ikut campur dalam urusan pribadi orang lain. Tapi anda seharusnya tidak seperti ini."
"Jika anda ingin saya berhenti saya juga tidak masalah. Uang yang telah kakek anda transfer akan saya kembalikan." Wonwoo menutupkan jas hitamnya pada rok hitam pendek Jennie.
Gadis berwajah manis yang tengah memeluk kedua lututnya mengingat-ingat apa saja yang bodyguardnya tadi katakan. Yang dia dengar tidak salah juga, walaupun itu sedikit membuat Jennie tertohok karena secara tidak langsung Wonwoo mengingatkannya untuk tidak menjadi orang bodoh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LEVEL • Wonwoo x Jennie
FanficKehidupan monotone Kim Jennie yang perlahan berubah semenjak bodyguard bernama Jeon Wonwoo muncul.