Kepulan samar asap dari secangkir cairan berwarna hitam pekat yang beberapa menit lalu terlihat, kini perlahan hilang tanda sudah tidak ada suhu panas lagi disana. Begitu pula dengan lembaran roti tawar di piring yang tampak kecokelatan setelah dipanggang menjadi lebih kaku karena terlalu kering. Hal ini sudah beberapa kali terulang, mengingat pria yang selalu menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri itu sedang sibuk menatap layar laptop di pangkuannya.
Bisa dibilang setelah pulang kerja, Wonwoo selalu sibuk mengecek dan mengurutkan data yang dia dapatkan dari -Jeonghan- Hacker inti ZERO Agent. Dia juga sering mengobrol lewat telepon dengan Mingyu yang mendapat beberapa pentunjuk penting dari klient, selama rekannya itu berada di luar kota. Tentu saja rencana Wonwoo yang awalnya hanya dorongan untuk balas dendam, kini lambat-laun menemukan sebuah titik yang harus dituju. Dan sampai hari itu tiba, dia harus bertahan hingga membuat Presdir Kim mengakui sendiri kejahatannya.
"Ada banyak yang ingin aku katakan, tapi bicara di telpon seperti ini tidak bebas."
"Aku hanya khawatir jika ponsel kita mungkin saja telah dipasang alat penyadap oleh musuh." beber Mingyu yang sebenarnya ingin bercerita memilih untuk menahan diri. Dia tidak boleh gegabah hanya karena perasaannya tidak sabar.
"Geurae, berhati-hatilah."
"Saat bertugas di luar kota tidak ada yang bisa kau percaya. Jangan sampai kau meletakan ponselmu sembarangan atau membiarkan orang menyentuhnya. " ujar Wonwoo yang paham dengan keadaan itu memaklumi. Sebelum berkerja dengan Jennie, dia malah sering keluar negeri untuk menemani kliennya datang ke acara penghargaan.
"Eoh. Aku bahkan sengaja mematikan GPSku, dan hanya akan menyalakanya jika aku butuh bantuan."
"Kau tidak lupa membawa baterai cadangan, bukan?"
"Jangan tinggalkan ponselmu saat dicharger."
"Tentu saja! Jika tidak aku tidak menghubungi Hani saat ponselku mati." jujur Mingyu yang ternyata masih mengejar rekannya itu mengaku. Lagipula Wonwoo sudah tahu hal itu sejak lama, tidak perlu ada rahasia lagi diantara mereka.
Pria yang merasa seperti kakak tertua itu sekilas tersenyum.
"Daedanada neo (kau luar biasa)."
"Geundae hyung, beberapa hari lalu kau bertanya padaku tentang cara menikmati liburan dalam waktu yang singkat. Apa sampai sekarang hyung belum mendapatkan idenya?" tanya pria di ujung sana terdengar pernasaran. Lain dengan temannya yang tidak terlalu memikirka hal itu dan malah sibuk menyamar.
Wonwoo menggeleng pelan meski tidak terlihat. Dia memang ingin merencanakan sesuatu, tapi tidak ada satupun ide yang muncul di benaknya. Ini jauh lebih sulit dari memesan kursi VIP untuk menonton film atau memesan meja khusus saat makan malam.
"Memangnya apa?"
"Jika kau menyuruhku pergi naik pesawat, lebih baik tutup telpon ini sekarang."
"Eumm ani.. satu hal langsung terpikir olehku adalah Car-camping. Bukan berkemah yang harus mendirikan tenda, tapi berada di area perkemahan tapi tidur di mobil."
"Hyung hanya perlu membuka bagasi dan mengatur bagian belakang mobil." saran Mingyu membuat penjelasannya lebih mudah.
"Bagaimanapun Jennie adalah wanita, jika dia pria kau bisa mengajaknya bergadang sambil memancing jika hanya ingin menghilangkan stress." tambah pria itu terdengar peduli.
![](https://img.wattpad.com/cover/164973340-288-k653606.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER LEVEL • Wonwoo x Jennie
FanficKehidupan monotone Kim Jennie yang perlahan berubah semenjak bodyguard bernama Jeon Wonwoo muncul.