Bagian Tiga

105 10 0
                                    

Dongeng malam hari

NOW PLAYING : ARSY WIDIANTO&BRISIA JODIE - RINDU DALAM HATI

[Vote dan komen untuk cerita ini]

___________

"Jangan jangan..." Tebak Rara.

Arya menelan ludahnya dalam-dalam "jangan-jangan apa Ra?"

"Jangan jangan Lo pembawa sial gue!" Arya melotot dengan jawaban Rara, begitu tega pacarnya mengatakan seperti itu.

Selesai dikedai kopi mereka langsung pulang karna waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, Arya mengantarkan Rara dengan selamat mendarat kerumahnya.

"Ya besok jemput gue dong," pinta Rara.

"Boleh tapi dengan satu syarat."

Rara berdecak bagaimana bisa seorang paca minta jemput malah ada syarat-syaratan segala "Apaan?"

"Lo harus ngomong gini 'arya kamu besok jemput aku sekolah yah'' menjijikan raut wajah Rara seperti orang sedang mual.

"Apaan si sama pacar pake syarat segala!"

"Ya lagian Lo sama kakak kelas plus calon suami gada sopan santunnya pake ngomong gue-elu".

"Ya udah gak maksa" Rara lalu masuk rumahnya meninggalkan Arya dengan sengaja, karna Rara yakin Arya pasti akan menjemputnya.

Dibalik jendela Rara melihat Arya yang masih duduk dimotor Vespanya "Ya udah Ra besok gue jemput" Arya teriak.

Rara tersenyum senang bahagia memilikinya, yang tidak memiliki kelebihan apapun dibandingkan orang-orang yang menyukainya disekolah.

Tidak hanya mimpi yang hadir setelah menjalani hubungan dengan Arya tetapi banyak juga yang membencinya, mereka yang membenci Rara adalah mereka yang menyukai Arya dewantara 'dewasa menawan tiada tara' katanya.

Air hangat dari pancuran Shower membuat otot-otot Rara menjadi lebih rileks dengan handuk yang masih terlilit dikepala, Rara membanting kan tubuhnya diatas kasur.

Matahari sudah tenggelam petang mulai hadir menghiasi bumi dengan penuh harap malam ini rara akan lebih tenang dari malam-malam sebelumnya, setelah kejadian yang hampir tertabrak truk Rara mencoba sebisa mungkin melupakan.

Rara membangunkan tubuhnya keluar kamar menuju ruang tv mencari ibunya, tidak ada ibunya diruang tv Rara kemudian pergi ke kamar ibunya yang terbuka sedikit.

"Iya mas Rara sekarang udah mulai-" ibu Rara yang sedang telfonan dengan ayah rara.

"Mah?" Rara masuk ke kamar ibunya.

"Kenapa Ra?" Ibu Rara menyembunyikan telfonannya

"Papa ya? Rara mau ngomong dong" ibu Rara memberikan telfonnya ke rara membiarkan Rara berbicara dengan ayahnya.

"Pah?"

"..."

"Pah tadi kan Rara mimpi Arya berubah menjadi bayangan yang selalu ada dimimpi Rara terus Rara lihat Arya ditabrak truk, terus pah waktu Rara sama Arya pulang ada truk yang hampir nabrak kita seolah olah mimpi itu kayak nyata pah" jelas Rara menceritakan kejadian tadi siang.

RARYA [Dongeng Malam Hari]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang