Bagian Dua Belas

52 5 0
                                    

Dongeng malam hari

NOW PLAYING : JKT 48 - RAPSIDI

[Vote dan komen untuk cerita ini]

___________

Tugas kelompok sudah mereka selesaikan, Rara bergegas merapikan tasnya lalu pulang sebelum ia bertemu dengan kedua orang tua Arif.

"Ra mau gue anterin?" Tawar Arif.

"Gak usah Rif gue naik taxi aja," dengan cepat Rara izin untuk pulang kepada yang lainnya.

Rara berjalan menuju gerbang rumah Arif yang berjarak agak jauh dari pintu rumahnya, dengan hati yang terus berdoa semoga ia bisa keluar dengan tenang dari rumah Arif, Rara pun berjalan dengan cepat.

"Rara?"

Tubuh Rara menegang seketika, suara yang menyahut dengan harap Rara bukan ibu Arif, Rara menoleh.

"Huft!"

"Kenapa si Ra, tegang amat?" Tanya Dita.

"Gue kaget, gue kira lo-" Rara menghenikan ucapannya.

"Lo kira gue apa? Lo kira gue setan?" Dita menebak.

"Eh ngga bukan gitu, oh ya kok Lo gak sama Reyhan?"

"Gak lah kan beda arah, gue naik taxi bareng Lo aja ya?"

Rara mengangguk, pulang bareng Dita akan lebih baik.

"Rara?" Ibu Arif datang dengan tiba-tiba dari arah gerbang.

Oh tuhan. Batin Rara.

"Wah mau maen ya, ayo masuk!" Ibu Arif menarik Rara masuk kedalam, dengan sekuat hati Rara menahan agar tidak terbawa.

"Maaf Tante Rara harus pulang."

"Yah, udah sampe malem aja gak papa nanti Tante izin ke ibu kamu ya?"

"Tapi tante-"

"Udah, ibu kamu juga pasti izinin kok kan maennya juga ke rumah mertua kamu."

Ibu Arif ngomong dengan begitu santai, sedangkan Rara tidak tau harus bagaimana lagi. Dita pun kaget mendengar bahwa ibu Arif adalah mertuanya, karena setahu Dita Rara pacaran dengan kakak kelasnya Arya.

"Eh Ra kalo gitu gue duluan ya bye!" Sahut Dita lalu pergi meninggalkan Rara.

"Dit!"

Rara tak tau lagi apa yang harus ia lakukan, Dita pergi begitu saja. Rara ditarik masuk kedalam rumah, dengan berat hati Rara harus menurutinya.

***

Arya merebahkan tubuhnya hari ini terasa lebih lelah dibandingkan hari-hari lainnya, mungkin karena hari ini ia tidak bertemu dengan Rara.

Arya mengeluarkan handphone nya dari kantong celananya, mengecek WhatsApp yang belum juga ada balasannya dari Rara.

Arya mencoba menelfon Rara untuk menenangkan hatinya yang sedang dilanda rindu.

"Hallo Rara sayang," ucapnya sok asik.

"Arya kenapa?" Rara dengan nada bisik-bisik.

"Gue kan rindu sama Lo, emang gak boleh nelfon pacar?"

"Bukan gitu ini gue lagi di- Rara sini sayang" ibu Arif terdengar hingga pada Arya.

"Ra? Lo lagi dimana, itu ko suaranya beda sama mertua gue?"

RARYA [Dongeng Malam Hari]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang