yuhuu i'm back!
langsung cus saja yahhh :*
HAPPY READING GES :)
.
.
.
.
.
.
"Baiklah, akan kujawab. Berjanjilah kau tidak akan takut denganku setelah mengetahui semuanya. Tidak, belum semuanya. Yang akan aku beritahu belum semuanya tentang diriku. Kau akan mengetahuinya nanti seiring berjalannya waktu."
"Aku janji." ucap Jessi, padahal gadis itu mulai sedikit ragu setelah Charles memintanya untuk tidak takut pada pria itu.
Charles menarik napas agak panjang.
"Aku bekerja sebagai seorang mafia senjata, untuk menutupi profesiku di dunia bawah, aku juga membangun perusahaanku sendiri. Jadi aku memiliki dua pekerjaan, selain mafia aku juga CEO perusahaanku sendiri. Jadi sekarang kau mengerti kenapa aku bisa memiliki mansion dan mobil sport. Tentang uang yang aku pinjamkan pada ayahmu, semua bermula ketika aku bertemu ayahmu di rumah sakit di Indonesia. Kedua orang tuaku tidak ada saat itu, aku merasa pusing dan langsung meninggalkan hotel menuju rumah sakit. Aku tidak mengingat usiaku berapa saat itu, itu sudah lama. Yang aku ingat, aku masih sangat kecil untuk bepergian sendiri. Mungkin tujuh atau delapan tahun. Aku yang tidak mengerti bahasa Indonesia sama sekali mencoba meminta pertolongan, beruntung aku bertemu ayahmu yang bersedia membantuku. Dari pertemuan itu kami menjadi dekat, aku sudah menganggapnya sebagai kakak laki-lakiku. Bahkan aku sempat hadir di resepsi pernikahannya dengan ibumu. Namun setelah pernikahan itu, aku merasa dia berubah. Ayahmu, menjadi orang yang sangat suka dengan uang. Dia menjadi serakah dan kutahu penyebabnya adalah kau. Ia serakah hanya demi kebahagiaanmu, mungkin dia mengira bahwa gadis seumuranmu pasti menginginkan hal-hal yang mahal. Tapi setelah aku bertemu denganmu, ternyata pemikiran ayahmu salah. Kau gadis yang sangat sederhana. "
Penjelasan panjang dari Charles mampu membungkam Jessi. Gadis itu tidak menyangka bahwa ialah penyebab ayahnya berhutang banyak dan menderita saat ini. Lagi-lagi ia mengingat kejadian kemarin, saat ia mencoba menghubungi ayah dan ibunya yang sama sekali tidak bisa dihubungi. Setetes air bening jatuh dari mata indah milik Jessi yang sedetik kemudian langsung dihapus oleh empunya.
Charles yang melihat itu segera mengalihkan perhatiannya pada gadis itu.
"Hei, ada apa denganmu?."
"Hiks, tidak ada. Jangan pedulikan aku, fokuslah menyetir."
"Aku tidak bisa fokus jika kau masih seperti ini Jessi."
"Aku akan menceritakannya padamu nanti, sepulang sekolah. Aku janji."
"Baiklah, terserah kau saja."
Charles dan Jessi telah sampai di sekolah baru Jessi. Gadis itu tercengang melihat bangunan bergaya eropa kuno yang menjulang tinggi dengan indahnya di tengah-tengah kota Manhattan. Seketika Jessi melupakan kesedihannya tentang kedua orang tuanya itu. Charles yang melihat sebuah lengkungan terbit di wajah Jessi, merasa sangat senang. Setidaknya kini pria itu tahu bahwa hal-hal sederhana saja bisa membuat gadisnya tersenyum cerah dan melupakan kesedihannya sejenak.
"Kau tidak ingin masuk?." Tanya Charles mengganggu sesi kagum Jessi.
"Apa yang kau bicarakan? Tentu saja aku ingin masuk."
"Dia kembali." Batin Charles melihat sikap Jessi yang kembali ceria seperti biasanya.
Mereka mulai memasuki pelataran sekolah baru Jessi, semua warga sekolah yang melihat mereka saat itu begitu terpana dengan keduanya. Para gadis begitu menggilai ketampanan dan karisma tak terkalahkan milik Charles, sedangkan para laki-laki mengagumi kecantikan natural dan murni milik Jessi. Mereka berdua terlihat seperti pasangan paman-keponakan, jika saja mereka tidak terlihat seperti paman-keponakan, mungkin orang-orang yang melihat mereka akan mengira mereka adalah pasangan kekasih. Yang satu cantik, dan pasangannya tampan. Sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jessica
Teen FictionMy First Story ⤵ ✨Jessica✨ Sinopsis : "bagaimana rasanya jika kau mengetahui bahwa selama ini kebahagiaan yang kau miliki merupakan hasil dari sebuah hutang? Hutang yang tak kunjung terbayar dan berakhir dengan kaulah yang menjadi 'pelunas' hutang...