My First Story ⤵
✨Jessica✨
Sinopsis :
"bagaimana rasanya jika kau mengetahui bahwa selama ini kebahagiaan yang kau miliki merupakan hasil dari sebuah hutang? Hutang yang tak kunjung terbayar dan berakhir dengan kaulah yang menjadi 'pelunas' hutang...
au ah, indah kebanyakan ngebacotnya. Padahal kan readers mau langsung baca.
okeh, fine.
eh bentar, chapter ini agak singkat. Jadi kalo mau panjangan dikit bacanya, ditahan ae dulu sampai besok :v anggap ae kayak puasa
HAPPY READING GES :)
.
.
.
Di sela-sela makannya, ponsel Charles berdering menunjukkan nama Dell di layar. Pria itu langsung saja menekan tombol hijau untuk menjawab sambungan telpon dari orang kepercayaannya itu.
"Apa?."
"Albert setuju akan bertemu dengan anda tuan."
"Siapkan jet, aku akan kesana sekarang."
"Baik tuan."
Charles menatap Jessi dengan tatapan yang sulit diartikan, sedangkan Jessi yang tidak tahu bahwa dirinya sedang ditatap oleh Charles masih sibuk dengan sarapannya.
"Pukul berapa kau akan berangkat ke sekolah?."
Jessi menegakkan kepalanya sambil mengunyah makanan dimulutnya sehingga pipinya menggembung dengan lucu. Apa yang dilakukan oleh Jessi lantas membuat Charles menahan senyumnya, jika ia sedang dalam keadaan tidak sadar maka ia akan tertawa terbahak-bahak sekarang. Ekspresi polos yang ditunjukkan oleh Jessi sangatlah lucu.
"Aku bertanya, pukul berapa kau akan berangkat ke sekolah Jessica Johnson?."
"Sebentar lagi, setelah sarapan aku akan langsung berangkat ke sekolah." ucap Jessi setelah menelan makanan yang dikunyahnya tadi.
"Aku akan mengantarmu." Ucap Charles tegas, tidak ingin dibantah oleh Jessi.
"Terserah kau saja."
Setelah mengucapkan itu, Jessi kembali dengan ritual makannya dan tidak lupa meminum segelas susu yang sudah disiapkan oleh pelayan mansion Charles.
"Charles?." tanya Jessi dengan suara yang melembut.
Charles sedikit terkejut mendengarnya, ia yakin dengan nada seperti itu Jessi pasti akan menginginkan sesuatu darinya. Ia bahkan sudah siap akan memberikan Jessi mobil sport terbaru dan termahal ketika Jessi menginginkannya. Pria itu hanya berdehem untuk menutupi keterkejutan dan rasa penasarannya akan apa yang ingin dikatakan Jessi.
"Bisakah kau memberitahu pelayanmu untuk membuatkanku susu strawberry mulai besok? Aku tidak terlalu menyukai susu vanilla."
BOOM!!
Ekspektasi benar-benar jauh dari realita.
Charles mengira bahwa Jessi akan meminta barang-barang termahal atau terbaru darinya, tapi ternyata ia salah. Jessi hanya ingin mengganti susu yang akan diminumnya setiap pagi. Pria itu sedikit menunduk dan menggelengkan kepalanya kecil sambil tersenyum. Ia salah mengira gadis seperti Jessi adalah gadis yang terlalu menuntut kemewahan.
Selama ini, Charles selalu bertemu dengan wanita yang menyukai hartanya. Para wanita itu bahkan rela memberikan diri mereka seutuhnya kepada Charles hanya agar dapat menikmati kekayaan yang dimiliki oleh pria tampan tersebut. Selain harta, wajah tampannya juga menjadi alasan banyak wanita yang menginginkan dirinya. Wajah bak dewa Yunaninya itu sanggup membuat banyak wanita tergila-gila padanya. Karena hal itulah ia sulit mendapatkan cinta sejatinya, bahkan di usia yang sudah tidak lagi muda ia masih harus tidur sendiri. Huffffttttt...
"Baiklah, aku akan menyuruh Lisa untuk memberitahu pelayan yang akan menyiapkan susu untukmu. Itu saja?."
Jessi mengangguk dengan mantap. Kini Jessi sudah menyelesaikan sarapannya, dan segera mengikuti Charles yang baru saja bergegas keluar ruang makan menuju mobil sport kesayangannya yang sudah terparkir indah di depan mansion. Charles memiliki banyak koleksi mobil serta motor sport, namun yang paling sering dipakai olehnya hanya mobil Lamborghini Veneno Roadster yang terkenal karena kemahalannya dan menjadikan mobil tersebut mobil termahal di dunia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Charles mulai memasuki mobil tersebut diikuti oleh Jessi, pria itu pun tidak membukakan pintu untuk Jessi.
No Wattpad Wattpad Club. No Romantis Romantis Club. –Charles-
Setelah Jessi mengenakan sabuk pengamannya, Charles langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Sekolah Jessi merupakan salah satu sekolah yang cukup bergengsi di Manhattan. Jaraknya juga cukup jauh, tapi itu bukanlah masalah untuk Charles. Pria itu bahkan sangat senang jika ia berlama-lama berdua dengan Jessi. Entahlah, gadis yang duduk disampingnya kini telah membuat Charles sedikit melunak. Jika biasanya ia akan mengeluarkan aura dingin yang mengerikan, berbeda jika sedang bersama Jessi. Kehangatan yang secara tersirat selalu ia berikan pada Jessi.
Lama terdiam, akhirnya Jessi mengeluarkan suaranya.
"Bolehkah aku bertanya sesuatu tentangmu ?."
"Tentu, selagi aku bisa menjawabnya. Jawab Charles tanpa mengalihkan fokusnya sedikitpun."
"Apa pekerjaanmu? Aku selalu melihatmu berpakaian rapi, kau memiliki mansion yang mewah dan mobil sport yang bagus. Dan bagaimana caranya kau bisa memberikan ayahku uangmu untuk dipinjam? Sebenarnya, seberapa kayanya kau?."
Charles sudah menduga Jessi akan menanyakan hal itu, tapi ia masih terkejut karena Jessi baru menanyakan hal itu sekarang. Seharusnya dari awal gadis itu sudah menanyakannya kan? Apa gadis itu tidak takut padanya padahal gadis itu tidak tahu siapa Charles sebenarnya.
"Kenapa kau baru menanyakan hal ini sekarang?."
"Eh? Euhm, aku juga tidak tahu. Aku mulai penasaran denganmu saat ini."
"Baiklah, akan kujawab. Berjanjilah kau tidak akan takut denganku setelah mengetahui semuanya. Tidak, belum semuanya. Yang akan aku beritahu belum semuanya tentang diriku. Kau akan mengetahuinya nanti seiring berjalannya waktu."
"Aku janji." ucap Jessi, padahal gadis itu mulai sedikit ragu setelah Charles memintanya untuk tidak takut pada pria itu.
----------
----------
cukup singkat, but itu memang faktor kesengajaan. biar pada penasaran :v
klik bintang ye ges, lopyu :*
Special thanks tomabebebYuli, diayangpalingbanyakmembantuuntukmerapikantulisansaiayangtidakrapiini :vThankyousomuchbestie 😊😊