11

74 3 6
                                    

HAY GES, I'M BACK!!!!

after pengetikan yang lama, up jugaaaa. seneng banget bethi tuhhh gegara ada yang komen suka sama cerita ini. makasih banyak loh yaaa yang suka sama cerita karangan Bethi. jadi semangat ngetiknya. hihihihi

.

.

.

HAPYY READING GES :)

.

.

.

.

Jakarta, Indonesia.

DOR!!!

DOR!!!

BRAKKKK!!

DOR!!!

BRAKKK!!!

Suara yang memekikkan telinga itu terus saja bersahutan tanpa ada niat untuk berhenti.

Suara-suara tersebut dihasilkan dari pergulatan Charles dan Dell dengan salah satu mafia yang ada di Jakarta. Sebenarnya bukan masalah besar, hanya saja jika tidak ditangani dengan cepat maka akan semakin membesar.

Alan, pemimpin mafia itu menatap Charles dengan tatapan tajamnya yang sama sekali tidak berpengaruh pada Charles. Pria itu terus saja membantai anak buah Alan tanpa ampun. Sejauh ini sudah hampir belasan anak buah Alan terbujur lemah akibat perlawanan Charles, namun sedikitpun tidak ada luka di tubuh Charles.

Kesal karena anggotanya semakin berkurang, Alan turun tangan ke dalam pertempuran dengan membawa kayu tebal yang terdapat paku berkarat di salah satu ujungnya. Pria itu dengan cepat memukul Charles menggunakan kayu tersebut. Namun dengan cepat pula Charles dapat mengelak dan dengan ajaibnya kayu tersebut sudah berpindah ke tangan Charles. Tanpa menunggu pergerakan dari Alan, Charles langsung saja memukulkan kayu tersebut tepat di pelipis kiri Alan.

Seketika darah segar mengalir dari pelipis Alan, namun pria itu tetap tidak mau kalah. Dengan sisa tenaga ia mengeluarkan pistolnya dan langsung menembakkan peluru tepat di lengan kanan Charles.

Charles yang baru saja terkena tembakan tidak meringis sedikitpun, pria itu justru malah tersenyum mengejek pada Alan. Seperti tidak dapat merasakan sakit apapun, Charles berjalan menuju tempat Alan meringkuk. Dan dengan sekuat tenaga, kayu yang di pegang Charles menghantam kepala Alan. Paku yang terdapat di kayu tersebut tertancap sempurna di kepala Alan. Membuat Alan tidak sadarkan diri dan langsung tewas di tempat.

Dell yang sudah selesai menumbangkan semua anak buah Alan tersenyum menang ke arah Charles yang baru saja melenyapkan Alan. Dengan langkah santai, Dell berjalan ke arah Charles serta tidak lupa ia menginjak mayat Alan yang ada di depan Charles.

"Ingin langsung pulang, Tuan?." Tanya Dell saat sampai di depan Charles.

Charles memandang daerah sekelilingnya dan kembali menatap Dell.

"Ayo."

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Bogor, Indonesia.

Charles telah sampai di depan villanya tepat pukul tiga dini hari. Dengan langkah pelan ia memasuki villanya yang tentu saja pintunya sudah tidak terkunci lagi karna Charles membawa kunci cadangan.

Saat pria itu hendak berjalan menuju kamarnya, manik matanya menatap siluet seorang gadi yang tengah tertidur di atas sofa ruang tamu.

seperti sedang menunggu suaminya pulang batin Charles.

Charles tersenyum geli dengan kata hatinya tadi, lagi-lagi pria itu membayangkan masa depannya dengan Jessi. Dell yang menangkap pemandangan Charles sedang tersenyum geli dibuat bingung, ia pun segera bertanya apa yang terjadi namun Charles hanya menggeleng saja.

JessicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang