Chanyeol datang dengan aura angkuh dan mendominasi yang sangat terasa. Berbanding terbalik dengan saat tadi malam dia bermanja manja pada sang Ibu. Pesona seorang Park Chanyeol yang sangat mampu menjerat setiap wanita adalah tatapannya yang sangat mendominasi.
Memasuki ruangan kebanggaannya dengan sangat arogan. Nuansa abu abu dan aroma citrus bercampur mint tercium jika kamu memasuki ruangan itu.
Duduk dengan tenang di kursi kebesarannya, Chanyeol melihat tumpukan berkas dan dokument yang setiap hari tertata rapih pada sisi meja dan rak rak disamping meja.
Chanyeol mulai mengambil telepon kantor, menekan beberapa digit angka guna menghubungi seseorang.
"yeoboseyo Hyung tolong keruanganku."
pip
Telepon itu diletakannya kembali. Tak lama, seorang pria masuk keruangan Chanyeol dengan membawa beberapa map berisi berkas-berkas. Pria itu meletakkan map map itu dengan rapi diatas meja Chanyeol. Saat hendak beranjak gerakannya berhenti karena Chanyeol memanggilnya.
"Hyung, rapat hari ini kerjasama dengan perusahaan mana?"
"semua sudah aku siapkan pada map itu,Chan. Bacalah dan pelajari"
"Tapi aku bertanya padamu Hyung. Kau tak menyembunyikan sesuatu dariku kan?"
"Chan, cobalah bersikap lebih Professional. Kau adalah seorang CEO"
"Jangan bilang kalau--"
"Ya, aku menyetujuinya"
"Luhan Hyung!!'
Luhan dengan santai berbalik pergi ketika Chanyeol membentaknya. Luhan sudah lelah dengan sikap Chanyeol yang tak bisa professional pada satu orang, hanya karena masalah sepele dan itu sudah lama sekali.
Sebagai seorang sekertaris dan tangan kanan Chanyeol Luhan sudah sangat hafal akan sikap bossnya itu. Terlebih mereka sudah menjalin persahabatan cukup lama. Mereka bertiga teman akrab, namun sayang hanya karena masalah sepele Chanyeol memusuhi sahabatnya yang lain, bahkan cenderung membenci. Hanya Chanyeol saja yang menyimpan dendam, sebenarnya.
Sebagai yang tertua di antara mereka bertiga, Luhan harus segera mengambil tindakan. Luhan sudah muak dan cukup sabar selama ini menasehati Chanyeol yang sangat keras kepala.
"Huufftt, semoga es batu dan batu besar itu bisa berdamai lagi. Baozi ya, bogoshipo."
.
.
.
Kyungsoo POV
Hari ini aku bangun, dengan pemandangan yang sangat menggemaskan. Bagaimana tidak? Aku memeluk Taehyung semalaman. Anak ini selalu saja menempel padaku jika aku menginap disini. Ini masih pagi, aku masih bisa membuat sarapan untuk sang tuan rumah.
Setidaknya rasa kesepianku sedikit terobati jika berada disini. Saat aku melihat wajah balita ini, hatiku sakit. Ingin rasanya aku mempunyai anak sendiri. Nyeri rasanya jika teringat masa lalu. Mungkin jika waktu itu dia mau berjuang lebih keras lagi pasti sekarang aku sudah memiliki anak yang lucu seumuran Taehyung.
Aku berjalan menuju kamar mandi, tak nyaman rasanya jika aku tidak langsung mandi.
Rumah ini terasa hangat, mungkin karena penghuni rumahnya memenuhinya dengan cinta dan canda. Baekhyun beruntung dinikahi oleh Jongdae Oppa, mereka sangat serasi yah walaupun tingkahnya terkadang menyebalkan, sama seperti Baekhyun.
Tak perlu waktu lama untukku mandi, aku sudah bersiap dengan pakaian yang akan ku kenakan saat bekerja. Aku hanya memasak sarapan yang sangat sederhana saja, karena aku tak tahu persediaan bahan makanan yang ada di tempat Baekhyun untuk berapa lama. Aku hafal, Baekhyun dan Jongdae Oppa adalah pasangan yang sangat tertata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unperfect Marriage
Fanfiction".... tolong katakan bahwa kau tak mencintaku" Cover by Cr @editanrin