Two

2.6K 338 3
                                    

Buughhh...
Ckiiitt...
Breemmm....

"Ssshh auhh appo" ringis kyungsoo setelah menarik wanita paruh baya itu.

"Eoh. Goma-- omo!! Nak kamu terluka. Maafkan eoma ne karena eoma kamu jatuh begini nak. Aigoo wajahmu yang cantik ini tergores nak" panik wanita paruh baya itu.

"Ah gwenchana Nyonya. Sudah wajar kita saling menolong. Nyonya tak apa? Kenapa Nyonya kurang hati-hati tadi?"

"Ah panggil eoma saja ne. Tadi eoma hanya ingin membeli sesuatu di toko seberang sana. Eoma buru-buru nak"

"Ah kalau begitu saya permisi ne Nyo-- eh maksud saya eoma"

"Eoma obati lukamu dulu ya nak"

Wanita beda usia itu pun berjalan menuju halte setelah berdiri dari acara duduk bersimpuh karena menghindari laju sepeda motor itu. Daerah tempat mereka bertemu memang jalanan yang lumayan sepi karena hal itu banyak pengguna sepeda motor yang suka melaju seperti seorang pembalap saja.

"Siapa namamu nak?"

"Nama saya Do Kyungsoo,eoma. Lalu eoma sendiri?"

"Nama eoma Park Yuri, Kyungie"

Begitulah perkenalan singkat kedua wanita itu. Kyungsoo sampai pada flat kecilnya, meletakkan tas dan berlalu menuju dapur. Shock itulah yg masih dirasakannya. Diminumnya cepat gelas yang berisi air bening itu cepat. Setelahnya dia berlalu menuju kamar guna membersihkan diri.

Saat membasuh wajahnya, terlihat raut kesakitan di wajah cantik itu. Diambilnya obat penghilang luka pada wajahnya. Berharap bekas luka itu perlahan hilang dari wajahnya.

"Huft. Dulu dia pasti akan heboh sendiri ketika melihatku terluka sedikit saja. Kkk Kyungsoo kenapa kamu masih memikirkannya eoh? Sadarlah dia sudah menjadi milik orang lain" monolog gadis mungil itu.

Sementara itu ditempat lain...

"Huh mengapa perasaanku tak enak begini ya? Soo ya apakah kamu baik2 saja? Aku akan tanyakan nanti setelah sampai rumah" gumam Baekhyun yang mana hanya dia yang mendengarnya. Maklum Jongdae mengenakan helm.
____

Kyungsoo berbaring diatas tempat tidur sembari menatap langit-langit kamar. Pikirannya melayang seakan memori lama terus berputar di ingatannya. Perih yang ada seperti tak mampu mengenyahkan pikiran itu. Malah membuatnya semakin rindu. Helaan nafas berkali-kali terembus. Namun cepat-cepat dia halau kenangan itu.

Flashback

"Auh appo. Huhuu" rengek gadis mungil itu

"Kyungie kenapa eoh ? Gadis nakal Oppa kan sudah katakan padamu untuk berhati-hati. Lihat lututmu berdarah" marah seorang pria tinggi nan tampan

"Mianhee Oppa Kyungie kurang hati-hati" sesal sang gadis

"Kajja obati lukamu. Oppa tak ingin gadis kesayangan Oppa lecet" ujar sang pria khawatir

Flashback end

"Hah nyatanya sekarang kamu yang memberiku luka terdalam Oppa" gumam Kyungsoo tak sadar dengan air mata yang mengalir dari mata indahnya.

Keesokan paginya seperti biasa dengan riang gadis itu berangkat ke tokonya. Namun, penampilannya sedikit berbeda dengan plester luka yang menghiasi wajahnya. Sontak hal itu membuat sahabatnya heboh.

"Aigoo Sooya apa yang terjadi eoh? Kauu jangan bilang kau habis berkelahi eoh? Siapa yang melakukannya Soo biar dia menghadapiku !! Apa dia tak tahu bagaimana aku men--"

"Gwenchana Baekki kamu selalu saja berlebihan. Hanya luka kecil tak apa. Aku sudah mengoleskan obat penghilang bekas luka" gemas Kyungsoo dengan sikap sayang sahabatnya itu.

"Ceritakan padaku!! Tak tahukah kau Soo aku berfirasat buruk! Sampai Jongdae jengah karena ku abaikan"

"Kemaren aku menolong seorang eoma. Hampir saja tertabrak sepeda motor dan selesai"

"Aigoo kamu tak berubah Soo aku semakin sayang padamu"

Toko ramai seperti biasa hanya saja mereka kedatangan pelanggan baru. Pelanggan baru itu tersenyum teduh yang entah mengapa membuat hatinya menghangat. Perasaan yang sudah lama tak dirasakannya. Melihat senyuman seorang ibu.

"Nyonya Park ?" Sapa Kyungsoo

"Eoh Kyungie kita bertemu lagi. Kamu bekerja disini kah? Kata teman eoma bibit bunga disini bagus jadi eoma mencoba datang. Dan eoma tak menyangka akan bertemu lagi dengan Kyungie" jawab Nyonya Park ceria

"Eoh nde. Nyonya mencari bunga apa? Kebetulan stok baru datang. Mari Nyonya"

"Eoma. Panggil eoma Kyungie eoma sudah katakan padamu kan"

Dua wanita beda usia itu pun langsung akrab layaknya pasangan ibu dan anak. Yang muda menjelaskan, sedangkan yang tua hanya mendengarkan sesekali matanya berbinar mendengar penjelasan dari bibir indah yang muda.

Nampaknya keakraban dua wanita itu mengundang kerutan dahi pada wanita bermata sipit. Raut wajah bagai anak sekolah yang bingung pun terlukis jelas pada wajahnya. Namun tak lama sudut bibirnya terangkat melengkung indah dengan mata yang menghilang melihat bagaimana sang  sahabat berceloteh ria.

Bukan hal aneh lagi mengapa Baekhyun tersenyum melihat Kyungsoo bahagia. Pasalnya hanya dia yang mengetahui bagaimana kehidupan sang sahabat. Terlebih setelah kejadian lalu yang membuat Kyungsoo sempat kehilangan senyum indahnya.

Tepatnya 3tahun lalu. Kejadian yang menguras emosinya melihat sang sahabat terpuruk dan membuat dia harus rela menghibur sang sahabat dan merawat toko seorang diri. Kini senyum itu telah terbit lagi di wajah cantik nan manis itu.

"Kyungie eoma akan datang lagi lain waktu. Sebenarnya eoma masih rindu padamu. Tapi anak nakal eoma sudah sampai dirumah. Eoma pulang dulu ne sayang" pamit Nyonya Park.

"Ne eoma hati hati" balas Kyungsoo sembari mengantar eoma nya

"Huh ada yang bahagia eoh? Siapa ibu-ibu itu Kyung? Bisa kau jelaskan padaku?" Ternyata Baekhyun penasaran

"Eoh Baekki. Dia adalah seorang yang kuceritakan padamu. Orang yang aku tolong" jawab Kyungsoo sembari mencubit pipi Baekhyun lembut.

"Yaa Sooya hanya aku eoh yang boleh mencubit pipi. Lihat bahkan aku tak mempunyai pipi yg chubby sepertimu. Enak saja mencubit pipiku" omel Baekhyun

"Hahahahaha. Kabuuurr"

Yah begitulah kedua sahabat itu. Tak ingat umur memang.

Di tempat yang sudah agak jauh dari toko seorang wanita paruh baya nampak menunjukkan raut wajah yang sulit diartikan.

Tbc....

Gomawo
Enno Park

Unperfect MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang