4 - Adzan dan Sholat

28 4 0
                                    


"Tak ada yang lebih menyenangkan dari sebuah pertemanan yang dapat membawamu kembali mendekat padaNya."


° ° °

"Lu mau pulang?" Tanya Hani yang sedang berjalan disampingnya

"Iya, lu mau ikut gue?"

"Yaudah gue ikut lu ya, gue gak bawa motor, tadi pagi gue dianter kakak.. ya ya ya? " pinta Hani

"Iyaa bawel " Ajak Rere menarik lengan sabahat nya, terkadang dengan bawelnya itulah yang membuat Rere menyukai Hani.

"Ihh bawel bawel. Kapan gue bawel? Gue kalem gini geh " Ucap Hani dengan gaya sok manis nya.

"Masyaaaa?"

"Iyalah" jawab Hadi percaya diri.

Tak betah melihat tingkah Hani, Rere melepaskan tautan lengannya dan mempercepat laju langkahnya menuju parkiran.

"Uy Rereeee!!!!"pekik Hani lantang tak habis pikir dengan kebiasaan Rere yang satu ini "ishh kebiasaan bener sih lu main tinggal-tinggalin aja, belum pernah ngerasain di tinggal ya gini nih. Sakit tau ga ditinggal itu? Apalagi kalo ditinggal tiba-tiba, huh" lanjutnya yang kini sudah berada sejajar dengan Rere.

"Berisik yaa "

"Oh haruss itu " jawab Hani menyengir lebar

"eh tapi beneran nih lu mau pulang? Kan futsalnya belum selesai han” tanya Rere.

"gue gak tega biarin sahabat cantik gue jalan sendirian.. apalagi setelah kejadian tadi" jelas Hani agak lebay, tapi dia emang lebay ding

"Alay!"

Ketika sedang berjalan menuju parkiran, banyak siswa siswi yang menatap kearah Rere, namun yang ditatap tenang-tenang saja seolah tak pernah terjadi apa-apa. Mungkin mereka masih penasaran akan jawaban Rere pada Reki dilapangan tadi.

"Apa liat-liat? Biasa aja dong liatnya. Udah tau kok kalo gue cantik."  watak Hani kini makin terlihat aslinya.

"Udah han lu jangan alay deh" tarik Rere pada lengan Hani, mengajak untuk segera pergi. Namun seketika langkah mereka terhenti karena tiba-tiba seseorang mendorong bahu kiri Rere dengan sengaja.

“awwrghh” pekik Rere terkejut , segera ia dan Hani menoleh ke belakang melihat siapa pelaku pendorongan.

Belum sempat keduanya angkat bicara, si pelaku sudah membuka mulutnya.
"Oh ini yang katanya cewek paling laris di SMA  ini" dilihatnya Rere dari atas sampai bawah "hmm... biasa aja sih menurut gue" lanjutnya lagi.

" lu siapa" tanya Rere kesal pada perempuan yang telah mendorongnya
"Lo gak tau gue siapa? Kenalin gue Nabila Yuniharto, pa-carnya Re-ki!" jawab perempuan itu sengaja memepertegas ujung kelimatnya.

"Mantan bil, lu kan udah putus sama Reki." ceplos wanda teman terpolos Nabila di geng nya 

“ssttt diem lo!!!!” balas Nabila tajam

"Kenapa lu main dorong-dorong gue?" lanjut Rere

“gue gak suka ya lo deket deket sama Reki. Gak usah sok kecantikan deh lo jadi cewek” tekas Nabila dengan sombongnya

“Eh kak kayaknya kata kata lo barusan salah semua deh. Pertama, Reki duluan kali yang deketin Rere. Kedua, Rere emeng beneran cantik,bsemua orang disekolah juga tau itu,pak satpam tau, bi Ani tau, mang Sidin tau, kang idoi  tau ,dan Jangkrik pun juga tau kalau temen gue ini beneran cantik. Gak malu apa lo kalah update sama si jangkrk huh?  dan yang terpenting adalah temen gue ini gak ada apa-apa sama Reki. Dia aja tau nama mantan lo karena kejadian tadi, dan Rere bukanlah tipe cewek yang sama persis sama apa yang ada di otak lo. Jadi lo gak usah khawatir mantan lo bakalan jadian sama Rere. karena itu impossible banget. " Panjang kali lebar Hani membela sahabatnya entah dari mana dia mendapatkan keberanian seperti itu, padahal Nabila adalah kakak kelas mereka.

RenadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang