10 - Akhir Semester

24 1 0
                                    

° ° °

Syukur Alhamdulillah bagi Rere karena kali ini ia berhasil mempertahankan peringat satunya di kelas. Sudah dua semester ini nilai raport Rere berangsur menaik, berbeda saat dia kelas sepuluh yang hanya berhasil menduduki peringkat 3.

Namun satu hal lagi yang membuat kegembiraanya bertambah yaitu karena sahabat terdekatnya Hani berhasil meraih peringkat ke tiga dikelas. It's really big suprise! Of course for Hani.

"Iya tau kok lu lagi bahagia, tapi lu gak malu gitu dari tadi lu diliatin terus loh han" bisik Rere pada Hani disampingnya dengan cengiran yang terus mengembang di sepanjang lorong sekolah.

"Gak! Gue gak malu! Ngapain malu. Dan lu tau gue gak pernah sebahagia ini Ree... It's my first time i got this gift. Gue gak bisa bayangin gimana reaksi mama dirumah. Aghh gak sabarrr gueeeee "Pekiknya kuat

"Yaudah lanjutin aja kalo gitu" balas Rere tak kalah senang melihat sahabatnya yang begitu bahagia.

"Gue mau minta hadiah apaya?" tanya Hani pada dirinya sendiri

melihat itu Rere hanya mentapnya datar sambil mengelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Kira kira gue minta apa ya re?" tanya Hani yang sudah berdiri didepan Rere

"Emang harus ya?"

"OF COURSE! ini tuh pertama dan yang utama kalinya gue dapet peringkat selama gue hidup. Dari gue orok sampe sekarang gak pernah sekalipun gue bikin mama sama papa bangga sama gue. Jadi gak bakalan gue sia siain gitu aja dong kesempatan ini! Haha "jawab Hani bersemangat.

"Iya deh serah lu aja" balas Rere manut

"Kalo gue minta mobil dikasih ga ya?"

"Hah? Lu beneran mau minta itu?"

"Hee gaktau.. "Hani balas menyengir

"Gue sih pengen banget punya mobil biar kaya anak hits gitu loh re, ke sekolah bawa nya mobil. Kan keren tuh. Dari dulu gue pengen banget kaya kak Clarissa, baik cantik anak orang kaya bawaanya mobil mewah lagi. Duh re kapan ya gue bisa begitu. Bosen gue tiap hari dianter mulu."

"Kak Clarissa?" tanya Rere bingung

"Iya, jangan bilang lo gaktau."

"Gue tau kok"

"Pengen deh kaya dia, she's too perfect ya re"
Ujar Hani agak sedikit melow

"Han..?"

"Heum?" Jawab Hani menolehkan pandangannya menatap Rere disamping.

"Ga semua yang lu mau bisa lu dapetin, semua udah ada jatahnya masing masing han.

"Iya gue ngerti tapi gue tetap aja iri liatnya kok bisanya dia itu se perfect itu sih" sergah Hani

"Hani! Stop banding bandingin takdir, gue gak suka liat lu yang begini. Lu boleh aja iri han, tapi lu harus siap siap terima konsekuensi terbesarnya yaitu sia sia. Ga ada guna nya iri dengan apa yang orang lain punya, sekarang kak Clarissa memang punya semuanya tapi kita gaktau apa yang sudah Allah ambil dari dia sebelumnya dan apa yang akan Allah kasih setelahnya. Justru seharusnya kita itu bersyukur dengan yang Allah kasih ke kita, karena Allah selalu kasih sesuatu yang kita butuhkan bukan sesuatu yang kita inginkan." Ujar Rere menatap lekat sahabatnya.

RenadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang