My Choice

2.1K 367 310
                                    

Maaf Typo
.
.
.
.

Author POV

"MWO??"

Jesun mengerjapkan matanya berkali kali. 'Apa aku tidak salah dengar? Taeyong melamarku? Itu tidak mungkin. Bahkan kita baru bertemu dua kali' batin Jesun.

"Ahaha ha ha. Kau pasti bercanda kan?" ucap Jesun dengan tertawa kikuk.

"Siapa yang bercanda? Aku serius Jesun!" jawab Taeyong mantap.

Dilihatnya sepasang mata elang itu dengan seksama. Tidak ada keraguan sama sekali disana. Hanya ada ketulusan.

"Tapi aku"

"Ya ya ya! Kau sudah bilang tidak akan menarik kembali ucapanmu kan? Itu berarti kau harus memenuhi permintaanku ini"

"Tapi tetap saja. Apa tidak ada permintaan lain? Seperti mentraktirmu makan mungkin?" tawar Jesun.

"Tidak, makan ku banyak. Nanti uangmu habis. Sudah turuti saja"

"Yak!" teriak Jesun kesal.

"Apa yang kau khawatirkan eoh? Aku sudah mapan. Aku bisa memenuhi semua kebutuhanmu. Aku kaya dan kau akan bahagia hidup bersamaku kelak" ucap Taeyong dengan percaya diri.

Namun dia tidak melihat perubahan ekspresi Jesun setelah mendengar penuturan Taeyong.

'Apa aku gadis murahan yang bisa di iming-imingi dengan uang?' batin Jesun

"Apa aku gadis jalang yang bisa di beli dengan uang?" ucap Jesun lirih

Deg!

Taeyong sangat terkejut mendengar hal itu. Bagaimana mungkin Jesun berfikiran seperti itu. Ia hanya ingin meyakinkan Jesun bahwa dia mampu untuk menghidupinya.

"Aku tau aku miskin. Aku juga tidak cantik. Aku bahkan sudah tidak memiliki orang tua yang mengharuskanku jadi tulang punggung keluarga sekarang. Tapi aku bisa apa? Bahkan aku baru saja kehilangan pekerjaanku. Bukankah aku sangat menyedikan sekarang?" tanpa sadar air mata Jesun kembali menetes.

Di tariknya tubuh mungil Jesun kedalam pelukan hangat Lee Taeyong.

"Jangan pernah kau perpikiran seperti itu. Kau bukan jalang. Kau gadis paling lugu dan manis yang pernah ku temui. Aku hanya ingin meyakinkanmu bahwa kau akan bahagia hidup bersamaku" ucap Taeyong sembari mengeratkan pelukannnya.

Isakan Jesun mulai mereda. Jesun mengatur nafasnya menikmati tepukan halus tangan kekar Taeyong di punggunnya.

"Apa kau mencintaiku?"

Seketika pergerakan Taeyong terhenti. Entah kenapa pertanyaan itu tak pernah terpikirkan olehnya. Karena dia sendiri bingung dengan perasaan apa yang dia rasakan saat bersama Jesun.

Cinta atau Obsesi?

Ya, dua kata itulah yang membuat Taeyong ragu. Jika hanya sebuah Obsesi belaka, maka dia tidak ingin menyakiti hati gadisnya yang rapuh.

Tapi kalau cinta? Apakah Taeyong sudah dalam tahap mencintai Jesun? Entahlah. Dia hanya ingin melihat Jesun setiap hari dan mungkin ingin memilikinya.

Diamnya Taeyong membuat Jesun paham. Dia mulai merenggangkan pelukannya dan menatap Taeyong.

Taeyong sedikit kecewa karena Jesun melepaskan pelukannya secara sepihak.

"Kau diam berarti kau tidak mencintaiku. Kau hanya kasihan padaku. Apalagi aku hanya orang asing di hidupmu" Jesun kembali berujar. Matanya masih sembab sehabis menangis, namun dia memaksakan senyumannya walaupun sedikit.

The Owl Key Chain | Taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang