Struggle

1.3K 206 422
                                    


Maaf Typo
.
.
.
.

Author POV

"Haruskah kita membunuhnya?"

"Itu memang akan kita lakukan. Tapi tidak sekarang. Tunggu dia masuk perangkap kita baby"

Pria di hadapannya tertawa keras mendengar penuturan sang wanita.

"Mengapa kau tertawa? Apa rencanaku terlalu hebat?" tanya wanita berambut pirang dengan seringai nya.

"Tentu saja kau sangat hebat sayang" pria tersebut merapatkan dirinya pada sang kekasih dan membisikkan sesuatu.

"Apalagi masalah ranjang" bisik sang pria yang membuat sang wanita mengulas senyum nakal.

Wanita cantik tersebut mendorong sang pria hingga jatuh di atas ranjang.
Dan sang wanita membuka seluruh bajunya tanpa sisa.

Pria tersebut melipat tangannya ke belakang kepala, lalu terseyum dan menatap lapar melihat tingkah sang kekasih.

"Kau yang terbaik Yerim~ah" puji sang pria mengelus paha mulus Yerim.

"Ouh, tentu saja my baby boy" Yerim duduk di atas perut sang kekasih dan melancarkan aksinya.

Sebaiknya kita tinggalkan mereka yang tengah diselimuti nafsu birahi.

---

Tidak terasa waktu dua minggu berlalu begitu cepat.

Taeyong saat ini tengah duduk di kursi kerjanya dengan dihadapkan beberapa berkas yang harus di tangani.

Keningnya berkerut dan matanya menelisik kesana kemari.

Jika kalian menanyakan dimana sekarang Taeyong berada, maka jawabannya adalah London, untuk mengurus anak perusahaannya yang baru.

Dan kalian tahu? Saat hendak berangkat menuju London, Yerim secara mendadak membatalkan keikutsertaannya mendampinginya di sana. Dengan alasan dia masih banyak pekerjaan yang harus dia urus di Seoul.

Tentu saja Taeyong merasa sangat senang, karena rencananya dengan Hendery dapat berjalan dengan lancar.

Mereka membuat rencana dan memantau di London dengan puluhan detektif yang siap sedia di sekitar musuh.

Sebut saja mereka sedang mengalihkan perhatian musuh.

Tok! Tok!

"Masuk!"

"Selamat siang Tuan, ada kabar buruk dari kantor pusat. Mereka melaporkan bahwa secara mendadak semua penanam saham melakukan pencabutan saham mereka secara serentak"

Deg!

'Sial! Mereka kembali berulah rupanya' umpat Taeyong dalam hati.

Jujur saja Taeyong sangat khawatir jika perusahaan yang telah ia rintis dengan tangannya sendiri akan bangkrut.

Bagaimana nasib karyawannya?

Tentu akan sangat berat bagi Taeyong untuk kembali membangkitkan keterpurukan yang menimpa TY Corp.

"Apa alasan mereka mencabut sahamnya?" tanya Taeyong yang merasa aneh dengan situasinya.

"Sepertinya semua karena desas-desus yang disebarkan oleh seorang pesaing yang ingin menjatuhkan TY Corp" ujar Mark, sekretarisnya di London.

"Desas-desus apa maksudmu?" Taeyong kembali bertanya dengan lantang lantaran kesal.

"Mereka mengatakan bahwa TY Corp meraup keuntungan lebih banyak dari pada para penanam saham. Mereka menuntut ganti rugi atas kerugian mereka yang gagal dalam memasarkan produk mereka karena konsumen enggan membeli produk hasil dari TY Corp yang di anggap fake quality" tutur Mark.

The Owl Key Chain | Taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang