Let It Flow

1.8K 228 482
                                    


Maaf Typo
.
.
.
.

Taeyong POV

"Ten?" ucap Jesun takut.

Baiklah aku harus tetap tenang. Jangan sampai api amarahku mendominasi tubuhku.

Jika api sudah tersulut dan membesar maka apa lagi yang kau butuhkan? Hanya kesabaran lah yang ku punya sebagai air yang meredakan emosiku, Like a Fire Truck?.

"Hanchi suchi senchi nechi bugobbang! bugobbang! Hanchi suchi shenci nechi bugo bugo bbang! bbang!" Jisung bersenandung ria sembari mengunyah paha ayam.

Mendengar itu, Jesun tersentak dan secepatnya melepaskan pelukan Ten.

'Akhirnya' batinku merasa lega.

"Ah! Maafkan aku. Sepertinya kedatanganku mengganggu keseruan kalian" ucap Ten merasa tidak enak hati.

"Ya, dan kau membuat nafsu makanku hilang karena sikap tidak sopanmu pada gadisku!" jawabku santai sembari membersihkan noda saus di pipi Jisung.

Dapat ku lihat wajah Ten yang menyiratkan keterkejutan yang terlalu mencolok dengan mata melototnya.

Aku bahkan tidak menyangka jika dengan mata sebesar biji kedelai, ia bisa melotot seperti itu.

Sungguh menggelikan!

"Sungguh aku tidak bermaksud merusak mood kalian. Aku tidak menyangka akan bertemu Jesun di sini. Jadi sekalian saja, aku hanya ingin memberikan ini padamu" ucap Ten memberikan secarik kertas bersampul merah dengan pita emas pada Jesun dan menatap mata Jesun lembut.

Rasanya ingin ku tancapkan sumpitku agar tertanam indah di bola matanya.

Tapi itu hanya angan belaka. Aku tidak ingin di penjara karena hal konyol seperti ini.

Aku bahkan belum menikah dan 'bercinta' dengan Jesunku. Huh!

Ku lihat Jesun meraih kertas tersebut dan membacanya sekilas.

"Mwo? Kau akan menikah minggu depan?" tanya Jesun pada si kunyuk Ten.

Apa maksudnya? Bukankah Ten baru saja menyatakan cinta pada gadisku?

Tapi ini apa? Aku bingung.

Siapa Ten sebenarnya? Ada hubungan apa dia dengan gadisku?

"Seperti yang kau lihat. Aku akan menikah dengan Asistenku, Laura sebagai bentuk tanggung jawab ku"

"Bentuk tanggung jawab apa maksudmu Ten?" tanya Jesun.

"Dia tengah mengandung anakku!" ucap Ten lirih.

Heol? Ternyata dia pria hidung belang yang suka bermain lubang! Astaga!

"Tentang pernyataan cintaku tadi. Aku serius! Sejak pertama kali mengenalmu, aku sudah tertarik oleh pesonamu. Tidak ada gadis lain yang mampu menggantikan posisi mu di hatiku. Tapi semua harapanku hancur ketika aku dengan tidak sengaja menyetubuhi Laura di malam pesta perayaan ulang tahun sahabatku..." Ten berhenti sejenak menetralkan deru napasnya yang memburu.

"Bukankah aku sudah menjadi lelaki sejati sekarang? Aku akan menikahinya dan mencoba mencintainya dengan sepenuh hatiku"

Ku lihat sudut bibir Ten membentuk senyuman tulus yang semakin membuatku bingung.

Sial!

Kenapa Jesun malah memeluk si kunyuk itu?

"Ten, berbahagialah dan lupakan segala bebanmu. Aku yakin anakmu kelak pasti akan bangga memiliki Appa yang bertanggung jawab sepertimu" ucap Jesun menyemangati.

The Owl Key Chain | Taeyong ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang