[END]
Lee Taeyong, CEO muda yang tidak pernah mengenal cinta, akhirnya jatuh hati pada seorang gadis yatim piatu bernama Jung Jesun.
Siapa sangka, berkat sebuah gantungan kunci bergambar burung hantu, mereka dapat menemukan takdir indah di masa depa...
"Kau sedang masak apa Yeobo?" tanya Taeyong sambil memeluk pinggang sang istri yang tengah berkutat dengan alat dapur.
"Hanya nasi goreng kimchi untuk sarapan kita. Kau suka?" tanya Jesun dengan satu tangan mengelus tangan sang suami yang melingkar di perut buncitnya.
Usia kandungan Jesun sudah menginjak empat bulan. Dia sudah tidak merasakan mual, namun sekarang lebih manja dan banyak mengidam.
"Aku suka apa pun itu masakanmu" puji Taeyong sambil mencuri ciuman di ceruk leher sang istri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oppa, kau tidak lupa jika hari ini kita akan kedatangan tamu bukan?" tanya Jesun memastikan.
Mendengar pertanyaan tersebut, Taeyong pun mendengus sebal dan memutar bola matanya jengah.
"Hm, aku ingat" ucap Taeyong lemah tanpa minat dan mengeratkan pelukannya hingga menekan perut Jesun.
'Appa, kau ingin membunuhku?' jerit baby Lee di dalam sana.
"Yak! Lepaskan dulu. Aku tidak bisa bergerak Oppa!" rajuk Jesun memberontak.
Taeyong pun tak ambil pusing, malah semakin ngotot memeluk sang istri.
Nyonya Lee Jesun mulai jengah.
Jesun melepaskan pelukan Taeyong secara paksa dan bergegas menyajikan masakannya di piring.
Nampaknya ibu hamil sudah butuh asupan.
"Ayo kita makan, setelah itu mandi dan kita akan belanja membeli keperluan untuk menyambut tamu kita" ujar Jesun antusias, mengabaikan tatapan tidak percaya dari Taeyong.
Jujur saja Taeyong sangat tidak suka dengan dua orang yang akan bertamu di rumah megahnya.
"Baiklah" tutur Taeyong singkat sambil melanjutkan acara makannya.
Sarapan sudah usai. Mereka pun bergegas untuk mandi.
Taeyong sempat merajuk lantaran permintaan untuk mandi bersama di hari minggu tidak dikabulkan oleh Jesun.
Namun dengan seribu jurus jitu, akhirnya Taeyong mendapatkan jatahnya.
"Oppa, kita naik motor saja ya? Aku ingin menghirup udara segar di pagi hari" ucap Jesun sambil menggandeng tangan kekar Taeyong dengan manja.
"Oh, tidak sayang. Kau nanti bisa kepanasan. Aku tidak ingin kau dan baby Lee kelelahan, mengerti? Kita naik mobil"
"Tapi--"
Chup!
"Tidak ada bantahan Nyonya Lee" ucap Taeyong sambil tersenyum penuh kemenangan.
Jesun yang kesal pun menghentakkan kakinya. Dengan jengkel ia melangkahkan kakinya mengambil kunci motor dengan gesit dan berlari kencang.
