Gadis rambut sepinggang itu sedang berjalan santai di trotoar dan bersenandung pelan sambil mengenggam benda pipih. Panggil saja Sandra. Pemeran utama di cerita ini. Notifikasi ponsel miliknya berbunyi. Penasaran atau tidak penasaran pasti langsung membaca notifikasi yang tertera di ponselnya. Matanya berbinar setelah membaca notifikasi dari ponsel miliknya.
"Wah! Paket gue udah dikirim. Gak sabar kalau udah sampai rumah," katanya girang
Sandra berjalan menuju halte bus depan sekolah SMA Harapan Bangsa. Sampai di sana dia langsung mendudukan dirinya di halte bus. Cuaca hari ini sangat terik membuat Sandra merasa haus. Sandra berhenti sejenak memainkan handphone untuk mengambil botol minum di tas miliknya. Dari kejauhan seseorang melihat Sandra sedang sibuk memainkan ponselnya. Sebut saja Ara. Dia sahabat Sandra dari Sekolah Dasar (SD) sampai SMA. Kayaknya sudah takdir dari lahir deh kalau mereka bakalan satu sekolah dari SD sampai SMA.
Walaupun kadang mereka berbeda kelas, tapi tetap saja mereka satu sekolah. Tanpa banyak tingkah, Ara langsung berlari kecil menuju Sandra. Niatnya, Ara akan mengerjai Sandra. Tapi nyatanya tidak berhasil. Sandra sudah tahu kedatangan Ara. Jadi itu sama saja bila dilakukan. Tidak akan membuat Sandra terkejut. Nanti malah Ara yang merasa malu.
"Kenapa? Mau kerjain gue lo?" tanya Sandra to the point
"Iya, tadi niatnya gue mau kerjain lo. Tapi, lo nya udah tahu duluan. Yaudah gak jadi deh," jawab Ara cengar-cengir demgan polosnya
"Udah ketebak kalo lo dateng ke gue sambil lari mengendap endap. Kayak maling lo. Jangan-jangan lo mau jadi maling ya Ra?" tuduh Sandra
"Yee.... ya kali gue jadi maling, aneh banget sih lo," ujar Ara yang tidak mau dituduh
"Apaan sih. Gak jelas. Jangan mulai gila ya, Ra?"
"Enggak lah. Masih waras gue."
"Ya kan gue hanya memastikan. Takut aja tiba-tiba lo berubah gitu. Nanti gue di gigit tiba-tiba sama lo kan gak lucu."
"Lo perhatian banget sama gue San. Sampai segitunya."
"Au ah." Sandra mulai geram dengan Ara
"Belom balik?" tanya Ara
"Pake nanya. Gue masih di sini. Kalo gue gak di sini lo baru tanya," jawab Sandra ketus
"Basa-basi aja kali San. Sebagai sahabat yang baik gue tanya sama lo. Biar kesannya gue perhatian sama lo. Kan gue pacar lo"
"Ih... jijik banget. Gue enggak lesbi ya, Ra."
"Bisa aja kali San. Gue Cuma memastikan aja. Takutnya lo emang beneran lesbi. Secara lo belum pernah tuh suka sama cowok." Sindir Ara kepada Sandra.
Sandra melihat jemputan Ara yang menepi mendekati. "Tuh jemputan lo udah datang. Sana cepetan lo balik gue udah capek nanggepin lo." Usir Sandra pada Ara
Ara menoleh. "Bareng gue gak? Sekalian sama gue," tawar Ara
"Enggak usah Ra makasih. Gue nanti di jemput mama."
"Tumben?"
"Lagi ada waktu luang katanya."
"Oh yaudah San. Hati-hati di jalan ya. Kalo ada apa-apa kabari gue."
"Apaan sih Ra. Lebay deh."
"Kali aja perlu. Yaudah gue pamit. Bye!!"
"Bye!"
****
Sudah menunggu agak lama mama Sandra tak menampakan batang hidungnya. Kemana gerangan mama Sandra. Sandra sempat panik dan resah sendiri karena sedari tadi ia mencoba untuk menghubungi mamanya tetapi tidak diangkat.
"Mama ke mana sih? Katanya mau jemput tapi kok enggak dateng-dateng sih. Mana sekolah udah mulai sepi lagi."
Drtttt...Drtttt..
Ponsel milik Sandra bergetar. Jika saja Sandra tidak mengenggamnya dengan erat mungkin saja sekarang ponsel miliknya terjatuh karena terkejut. Saat melihat nama yang tertera di ponsel miliknya ia sedikit tersenyum tipis. Ternyata mama tersayang nya yang menelponnya. Segera saja Sandra mengangkat telpon tersebut.
"Halo...Apa?!....gak jadi jemput? Kenapa? Mama lagi ada tamu?......oh yaudah Sandra pulang sendiri...yaudah ma. Bye!
Sandra sedikit kecewa dengan mama. Yang katanya nanti akan menjemputnya waktu pulang sekolah tapi ternyata batal karena ada teman mama yang sedang berkunjung di rumah. Sebenarnya Sandra jarang di jemput. Mungkin jika ia pulang kadang bersama Ara atau ia akan naik angkot atau lebih kepepetnya lagi dia ojek online. Walaupun Sandra anak orang berada tapi ia tidak masalah jika ia harus menggunakan angkot sekali pun. Toh, angkot kan juga bisa di naiki oleh semua orang. Enggak masalahkan?
Sandra tau apa yang harus ia lakukan bila sudah begini. Ia akan pesan ojek online untuk pulang ke rumah. Tapi sebelumnya ia tidak langsung pergi ke rumah. Sandra akan mampir sebentar di kedai ice
cream dekat sekolahnya.Tidak butuh waktu lama hanya berjalan kaki lima menit saja pasti sudah sampai di kedai ice cream. Sandra memesan ice cream favoritnya yaitu vanilla. Niatnya ia ingin memakannya di sana. Namun, waktu sudah menginjak senja lebih baik ia makan sambil berjalan. Sebenarnya makan sambil berjalan tidak baik tetapi, biarlah ini mendesak.
"Tau gini kan tadi gue bareng Ara. Kenapa gue tadi nolak sih. Emang ya penyesalan selalu di akhir enggak pernah di awal."
***
Dari kejauhan ada seseorang yang memandang Sandra dari kejauhan. Orang itu mengeluarkan ponsel miliknya dan menekan nomer telpon yang ia ingin tuju.
"Halo bos... gue udah di lokasi... pas sasaran bos... yakin ini bos... hmm... nanti gue kabari lagi."
Di sisi lain, Sandra hendak memesan ojek online nya. Ia sudah menekan ponslenya untuk masuk ke aplikasi. Tetapi ia urungkan karena seseorang datang menghampirinya. Dia seorang cowok menggunakan kaos warna biru dongker dan jeans selutut
"Sore," sapa orang itu
"Sore. Ada apa ya?" tanya Sandra yang bingung. Siapa orang itu? Dia tidak mengenalnya, bahkan belum pernah menemuinya.
"Dari SMA Harapan Bangsa ya? Kenalin gue Asep dari SMA Bakti Jaya," katanya sambil menyodorkan tangan kanannya untuk di ajak bersalaman.
Sandra menyambut tangan Asep dengan canggung. "Sandra," ujarnya
"Dari SMA Harapan Bangsa kan?"
"Iya. Ada apa ya? Kenapa lo bisa tahu gue sekolah di mana."
"Gue tau dari badge seragam lo. Gue minta bantuan nih, bisa nggak?
"Oh. Bantuan apa ya?"
"Bisa ikut gue sebentar gak?" pinta Asep
****
Jangan lupa untuk pastikan vote dan komennya. Dan jangan lupa untuk mampir ke lapak aku yang lain. Ada cerita yang sedang aku kerjakan juga.
MayaPuspita🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDAL'S √
Teen FictionFollow sebelum membaca 🌼REVISI BERTAHAP🌼 🌼NEW VERSION🌼 "Gue tau, walaupun gue itu nakal, tapi kalo tentang seseorang yang gue sayang. Gue akan jaga dengan baik," ucapnya sambil membelai pipi sang gadisnya [18 Januari 2019] [4 Maret 2020]