Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa yang mendengarnya akan reflek langsung membereskan barangnya untuk di masukan ke ransel. Merekan akan langsung pulang ke rumah. Kecuali jika mereka memiliki kegiatan lain seperti mengerjakan tugas sekolah, kerja kelompok, ekstrakulikuler, atau les.
Kali ini, Sandra pulang bersama Ara. Kini keduanya tengah menunggu jemputan di dekat gerbang sekolah.
"Ini kenapa lama banget, sih?" keluh Ara
"Jalanan mungkin lagi macet kali, Ra. Sabar aja," balas Sandra
Tak lama, jemputan Ara datang. Keduanya langsung masuk ke dalam mobil dan terdiam.
"Lo kenapa sih dari tadi diem mulu. Lo sakit?" tanya Ara
"Hah? Lagi enggak enak badan aja gue," jawab Sandra
Ara menyentuh kening Sandra. Saat Ara menyentuh, kening Sandra terasa panas.
"Ya, ampun. Lo demam?" Ara menaikan suaranya.
"Gue nggak kenapa-napa. Cuma nggak enak badan aja."
"Iyalah nggak enak badan. Orang lo demam gitu. Sekarang lo mending pulang aja dulu, main ke rumah gue besok aja," saran Ara
"Gue baik-baik aja."
"Enggak. Pokonya pulang.
Bujukan Ara berhasil membuat Sandra mau beristirahat di rumah. Untung saja, mama Sandra sudah pulang. Jadi, Sandra ada yang mengurusnya di rumah. Sandra merasakan tidak enak badan sejak pagi tadi. Sandra berfikiran jika ia hanya tidak mood hari ini karena kejadian di koridor. Jadi, Sandra mengabaikannya. Namun, ternyata suhu badannya meningkat dan terasa pusing di kepala.
Mama Sandra tadinya sedikit panik dengan kondisi anaknya. Namun, Sandra berhasil meyakinkan mamanya bahwa kondisinya baik-naik saja. Mungkin itu hanya efek kecapekan. Setelah Sandra dikompres oleh mamanya, badan Sandra sudah agak mendingan dan suhu badannya sudah menurun.
Dapat dipastikan untuk esok hari, Sandra akan izin untuk tidak mengikuti kegiatan jam belajar agar kondisinya lebih membaik.
***
Hari ini Sandra tidak berangkat sekolah dikarenakan masih saja demam sejak semalam. Sandra semalam demam tinggi dan kepalanya merasa pusing. Agar tubuhnya kembali fit, mama Sandra memutuskan untuk izin ke sekolah untuk tidak berangkat hari ini.
Sandra seharian hanya berbaring di ranjang kamarnya menatap langit-langit kamar. Sesekali memainkan ponselnya. Pokoknya hari ini membosankan bagi Sandra. Mama Sandra juga tidak berada di rumah. Ia sibuk dengan perkerjaannya.
“Sumpah gue bosen banget kalo kayak gini seharian,” ujar Sandra sambil mengerucutkan bibirnya. Ia bingung akan melakukan kegiatan apa. Badannya juga sudah mulai pulih.
Sandra
ra
lagi apa?Ara
what?Sandra
lagi apa?
gue gabut di rumah sendiri
lo lagi ngapainAra
lagi di luarSandra
emang lagi ngapain
tumben di luar sama siapa?Ara
wait
gue lagi ngomongSandra
sama siapa?****
Sandra kesal. Pasalnya, Ara tidak membalas pesannya. Tumben sekali ia begitu. Biasanya jika Sandra mengiriminya pesan, Ara langsung menjawabnya.
"Ni, anak ke mana, sih?" Sandra memandangi ponselnya dengan cemberut.
"Gue telpon aja kali, ya? Siapa tahu dia lagi kenapa-napa." Sandra menelepon Ara dan Ara mengangkatnya.
“Halo Ra.”
“Halo, ini Sandra ya?”
“Loh, ini siapa? Kok yang angkat telfon Ara cowok?
"Halo. Sory. Gue Bobi. Ini Ara lagi sama gue. Dianya lagi di toilet bentar."
"Oh gitu."
"Nanti nggak usah bilang ke Ara kalau lo nelfon dia dan gue yang angkat."
"Iya." Sandra memutus sambungan telfonnya.
Sandra masih tidak percaya bahwa Ara sedang bersama Bobi. Jadi, selama ini mereka tengah dekat dan tidak memberi tahu Sandra. Bisa-bisanya Ara menyembunyikan hal besar begini. Oke, awas saja.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
BERANDAL'S √
Roman pour AdolescentsFollow sebelum membaca 🌼REVISI BERTAHAP🌼 🌼NEW VERSION🌼 "Gue tau, walaupun gue itu nakal, tapi kalo tentang seseorang yang gue sayang. Gue akan jaga dengan baik," ucapnya sambil membelai pipi sang gadisnya [18 Januari 2019] [4 Maret 2020]