Pagi itu tampak seorang gadis mungil berambut hitam panjang yang terurai dengan pakaian seragam SMA yang rapi dan tampak mewah menggunakan jam tangan mahal, cincin dan anting yang berkilau. Gadis itu sedang membenahi dasinya di depan kaca kamarnya.
"Vita.. ayo makan!" panggil seorang wanita paruh baya dari arah dapur.
"Ya, Ma! Sebentar!" sahut Vita sembari membenahi dasinya dengan cepat lalu pergi ke ruang makan. Vita pun duduk di tempat makan bersama ibu dan ayahnya.
"Vita.. ada yang mau kami bicarakan," celetuk ayah Vita di tengah-tengah makan pagi mereka.
"Apa, Pa?" tanya Vita sambil meneruskan makannya.
"Ehem!" ayah Vita berdeham karena canggung, "malam nanti.. ada pesta perjodohan kamu sama anak kenalan Mama."
Uhuk!
Vita tersedak dan segera minum air di gelasnya. "Apa?"
"Iya Vita sayang.. Kami menjodohkan kamu sama anak kenalan mama. Namanya Chanyeol dari Korea. Mama yakin, kamu pasti suka," ujar ibu Vita menjelaskan perihalnya dengan percaya diri.
"Mama!" pekik Vita dengan kesal. "Vita nggak mau ah, jodoh-jodohan gini! Lagian Vita kan masih sekolah, Ma!"
"Kamu tenang aja, Vita sayang.. kamu cuma tunangan aja kok sama dia. Kalau urusan menikah.. nanti setelah sekolah dan kuliah kamu selesai. Nanti bisa dibicarakan lagi. Iya kan, Pa?" tanya ibu Vita sambil menoleh pada suaminya.
"Iya sayang.. ini cuma tunangan aja. Kamu mau ya?" tanya ayah Vita dengan tatapan yang lembut.
"Nggak mau! Vita nggak mau!" seru Vita meletakkan sendok garpunya dan beranjak pergi ke kamarnya.
"Vita!" panggil sang ibu tapi Vita tidak menyahutnya.
"Sudah, nanti pulang sekolah coba bicara lagi ya, Ma!" tutur ayah Vita menepuk pundak istrinya dengan pelan.
***
Di sebuah sekolah SMA Garuda Jakarta, tampak Vita sedang curhat pada teman sebangkunya.
"Gue kesel Ren, masa iya gue dijodohin? Jaman Siti Nurbaya apa?" curhat Vita pada Rena-seorang gadis berambut pendek sebahu yang mendengarkan curahan hati teman sebangkunya.
"Ya emang gak jaman sih.. tapi apa salahnya lu nurut? Bukannya lu juga lagi jomblo? Gak ada cowok yang lagi lu taksir kan?" respon Rena pada Vita.
"Iya.. emang nggak ada sih. Tapi kan mendadak banget. Mana malam ini lagi! Akhh!" ujar Vita dengan kesal.
Rena menepuk pundak Vita dengan pelan, "sabar, sabar! Kalau saran gue, lu nurut deh! Siapa tahu.. cowok itu menarik? Nggak ada salahnya kan?"
"Hmmm," gumam Vita mencoba berpikir soal perjodohan ini.
"Lu ketemu aja dulu, kalau lu gak suka, baru deh bilang sama bokap nyokap lu kalau gak cocok. Gue yakin mereka mau ngerti," ujar Rena dengan penuh percaya diri.
"Gitu ya?"
"Apalagi lu bilang sama orang Korea? Jarang-jarang tau dijodohin sama orang asing. Kalau cakep kan lumayan," goda Rena sambil mengedipkan matanya.
"Apaan sih? Hahaha!" Vita pun mulai tertawa. Vita sebenarnya tak ingin dijodohkan, tapi ia juga tak mau menjadi anak durhaka. Ia memutuskan untuk menghadiri pesta itu nanti malam.
***
"Iya, Vita mau. Tapi kalau Vita gak suka, batalin perjodohan ini, Ma!" ujar Vita pada ibunya saat ia ditanyai kembali oleh ibunya. Ibunya tersenyum lebar dan memeluk Vita. Vita pun balas memeluknya.
"Ya udah, nanti pakai baju yang cantik. Mama udah nyiapin yang bagus," sahut ibu Vita dengan bersemangat.
"Iya, Ma. Terserah Mama!" Vita mengangguk setuju dan pergi ke kamarnya untuk berganti pakaian dan makan siang selepas pulang sekolah.
***
Malam harinya, pesta dilakukan di rumahnya...
Tampak lampu berkelap-kelip menerangi indahnya malam, makanan tersajikan di meja pinggir kolam rumah Vita, tamu-tamu telah berdatangan. Termasuk seorang wanita paruh baya yang sangat cantik dan elegan bersama seorang pria tinggi berambut perak berwajah tampan berkulit Asia di sampingnya.
Vita bersama ayah dan ibunya telah menunggu di sisi kolam dekat pintu masuk ke rumah. Mereka pun saling bertemu dan memperkenalkan diri.
"Ibu Ratih dan Pak Eko, maaf saya terlambat," sapa seorang ibu yang cantik dengan banyak permata berkilauan menghiasi tubuhnya.
"Tenang saja Bu Park, acara belum dimulai kok. Ah ini dia putri saya. Namanya Vita," ujar ibu Vita sambil merangkul lengan putrinya.
Vita dengan gaun merahnya yang membuatnya nampak cantik dan bergairah berdiri di sebelah ibunya. Ia mengangguk saat diperkenalkan oleh ibunya.
"Wah, cantik sekali Vita.. ah iya, ini Chanyeol putra saya," ucap ibu Park yang memperkenalkan anaknya.
Mereka pun saling berbincang sebentar dan membiarkan Vita dan Chanyeol berduaan.
"Hai.. kamu cantik!" sapa Chanyeol sembari memuji Vita.
Vita pun tersipu. "Makasih. Kamu juga.. tampan."
"Kamu, sekolah jurusan apa?" tanya Chanyeol basa-basi.
"Aku jurusan IPS. Ah.. kamu lancar ya bahasa Indonesianya?" tanya balik Vita.
"Tidak juga. Sudah setahun aku di Indonesia, aku belajar sedikit-sedikit," jawab Chanyeol dengan canggung.
"Ah, ya nggak papa. Asal ngerti apa yang aku omongin, udah cukup," sahut Vita sambil melihat Chanyeol dari atas ke bawah.
Chanyeol mengangguk dan tersenyum. Ia heran Vita melihatnya seperti itu. "Kenapa? Ada yang salah?"
Vita menggeleng dengan cepat. "Bukan, bukan. Nggak ada apa-apa. Ehm. Mau jalan-jalan kesitu?"
"Boleh," jawab Chanyeol singkat. Mereka pun jalan-jalan bersama sambil mencoba mengenal lebih jauh.
***
"Akhirnya, pada acara puncak, kami umumkan bahwa putri kami yang bernama Vita Anggrahita malam ini resmi bertunangan dengan putra ibu Park Jin Hee yang bernama Park Chanyeol. Mohon doa restunya. Terimakasih," ujar ayah Vita mengumumkan pengumuman peresmian pertunangan Vita dan Chanyeol.
Vita dan Chanyeol pun bertukar cincin yang telah disediakan oleh orangtua Vita. Mereka tersenyum dan nampaknya saling tertarik. Acara pun dilanjutkan dengan makan-makan dan kembali berbincang-bincang.
***
Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Tiba-tiba Chanyeol berpamitan pada Vita.
"Ah, maaf. Vita, aku pulang dulu ya," pamit Chanyeol di tengah perbincangan mereka.
"Eh? Mau pulang? Tapi tamu-tamu masih banyak di sini," protes Vita tidak ingin tunangannya pergi meninggalkan dia begitu saja.
"Aa..a..maaf. Aku ada urusan. Maaf," kata Chanyeol minta maaf dan langsung pergi dari situ.
Vita tertegun dan mematung. Merasa tidak rela ditinggal sendirian, ia memutuskan mengikuti Chanyeol diam-diam dari belakang. Dia mengikutinya hingga ke sebuah taman yang tak jauh dari rumahnya.
Dalam gelapnya malam, Vita berusaha memicingkan matanya, melihat apa yang dilakukan tunangannya. Dia tertegun melihat tunangannya tiba-tiba duduk merangkak. Perlahan-lahan Chanyeol berubah, di tangannya, wajahnya, tubuhnya, kakinya mulai tumbuh bulu. Perlahan-lahan dia berubah menjadi serigala!
Aaaaakkkkkkkkh!
Vita berteriak terkejut dengan apa yang ada di depannya. Ia jatuh terduduk dan tubuhnya bergetar.
"Si.. siapa kamu sebenarnya? Kamu itu apa?" gumam Vita dalam ketakutan.
Bersambung~
Published 19 Januari 2019
Edited 25 Juli 2019Nb: boleh dong, follow akun instagram Mimin ya.. di @yamashitaizumi4 makasih :3 🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunanganku Manusia Serigala (Tamat)🌹
FanficVita, seorang gadis SMA yang dijodohkan orang tua. Tunangannya bukan manusia biasa melainkan manusia serigala! Apa yang sebenarnya dipikirkan oleh orang tua Vita? Sanggupkah gadis itu menjalaninya? --- 💕Jangan lupa masukkan reading list kalian dan...