Sleep With The Devil :: Rosekook

1

Hello everyone ... don't read my story, right?

***

Suasana hingar bingar membuat rose mengeryitkan matanya.Dia tidak suka suasana ramai dan menyesakkan seperti ini. Dia merindukan kamarnya,kamar yang tenang dan damai, tempat biasa dia duduk dan membaca sambil mendengarkan musik.

Tapi musik yang sangat keras ini hampir melampaui batas toleransinya, ingin rasanya dia ingin pergi dari tempat ini, tapi dia tidak bisa. Lelaki jahat itu menurut sumber yang dia dengar akan datang ketempat ini beberapa saat lagi.

Rose mencoba menarik turunkan rok hitam pendeknya yang mulai terasa tidak nyaman. Seragam waitress ini amat sangat tidak nyaman, dengan belahan dada yang begitu rendah dan rok yang begitu pendek, rose seperti dipaksa menyamar menjadi orang yang tidak dikenalnya.

Tetapi bukankah itu memang tujuannya?Dia tidak ingin lelaki itu mengenalnya, meskipun hal itu sepertinya tidak perlu ditakuti nya,mereka hanya pernah bertemu satu kali pada pertemuan singkat yang tak disengaja, saat lelaki itu menemui ayah rose diruang kerjanya. Saat itu penampilan rose tidak seperti sekarang,rambutnya masih panjang dengan kacamata berbingkai tebal membingkai wajahnya, bajunya tertutup dan sopan, beda sekali dengan sekarang.

Rose mengernyitkan matanya lagi, aku benar-benar berpakaian seperti wanita murahan, desahnya.

Suara berisik dari pintu masuk mengalihkan pemikiran Rose, matanya mencari-cari dan itu dia!

Lelaki itu ada disana, dengan ke datangannya yang begitu heboh dikelilingi banyak sekali bodyguard berbadan kekar. Tanpa sadar rose mendengus, yah karna ia lelaki yang suka menyakiti orang, ia pasti punya banyak musuh yang ingin membunuhnya.

Dengan penasaran Rose menjinjitkan kakinya, dengan berusaha melihat sosok lelaki itu, Jeon Jungkook.

Sosok yang paling ditakuti dalam dunia bisnis karena tidak segan-segan menggilas siapapun yang menghalangi jalannya. Siapapun yang berani melawan Jeon Jungkook, akan berakhir dalam tragedi. Seperti ayahnya,keluarganya. Desah rose pahit.

Dulu keluarga rose adalah keluarga berada, ayahnya adalah seorang pengusaha sukses dibidang konversi kelapa sawit, kebun mereka ada berhektar-hektar diluar pulau dan mereka sangat kaya. Bagi rose keluarga mereka adalah keluarga bahagia, meskipun ibunya adalah wanita lemah yang sakit-sakitan, tapi selain itu ia adalah wanita yang sempurna.

Pikiran Rose menerawang saat-saat bahagia itu, saat dia, ayahnya dan ibunya berkumpul bersama diruang makan, menyantap sarapan pagi yang dibuatkan ibunya dengan penuh cinta, ayahnya akan bercerita tentang pengalaman - pengalaman bisnisnya, dan ibunya akan menatap sang ayah dengan tatapan memuja, semua terasa bahagia, semua terasa begitu sempurna.

Sampai saat kemudian Jeon Jungkook datang dalam kehidupan mereka, Jungkook tertarik dengan perkembangan pesat bisnis ayah rose, dan berpikir akan menjalin kerja sama. Pada awalnya ayahnya tidak tertarik, dia sudah cukup puas dengan bisnis yang dijalaninya sendiri. Tapi jungkook tidak menyerah, dengan berbagai cara ia berusaha mendekati ayahnya. Dan entah mengapa akhirnya ayahnya menyerah kedalam kuasa jeon jungkook, kuasa iblis kegelapan yang ketika mencengkram tidak akan melepaskannya lagi.

Jungkook menghancurkan keluarganya secara harfiah, entah kenapa kepemilikan ayahnya diatas bisnis itu dimentahkan begitu saja, semuanya diambil oleh jungkook dan dikendalikan dibawah tangannya. Ayahnya tidak punya hak apa - apa lagi selain jatah bulanan untuknya dan keluarganya.

Keluarga Rose jatuh miskin seketika. Rumah mewah mereka disita paksa, mereka harus pindah dirumah mungil yang sederhana, berusaha memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa pelayan-pelayan biasanya selalu siap sedia melayani kebutuhan mereka. Rose kuat menanggung itu semua,tapi ibunya tidak. Ibunya sedari kecil terbiasa bergelimang kekayaan, seperti putri raja. Sampai menikahinya dengan ayahpun, ayah terbiasa memprilakukanya seperti ratu dengan banyak pelayan yang mengelilinginya. Ibunya sudah hancur ketika dipaksa memasak sendiri dengan tangannya yang rapuh dan tidak terampil itu, karena tidak pernah memasak seumur hidupnya. Dan semakin hancur ketika mereka makin miskin, mereka menderita.