5

13.1K 1K 80
                                    

"Berani sekali kau mempermalukan Yoongi seperti itu, dan berani sekali kau melarikan diri dari rumahku"

Tangan besar Jungkook mencengkram lengan Rose dengan kasar lalu  menyeret Rose yang tidak bersedia.

Rose meronta-ronta, mencoba bertahan, tetapi Jungkook tidak peduli, tetap menyeret Rose dengan kekuatan besarnya, hingga Rose mau tidak mau harus terseret-seret mengikuti daripada tanganya putus.

Jungkook menyeret Rose menaiki tangga dan menuju kekamar putih tempat Rose dikurung. Disana beberapa pengawal Jungkook berkumpul, dan Yoongi berdiri disana, rupanya dia berhasil menghubungi Jungkook dan dibebaskan dari kamar mandi.

Rose mengernyit dalam hati, seharusnya tadi dia lebih cepat, atau mungkin dia pukul kepala Yoongi dengan sesuatu sehingga lelaki itu pingsan dan tidak bisa menghubungi teman-temannya dengan segera.

Jungkook melepaskan cengkramannya lalu mendorong Rose kedepan dengan kasar.

"Kau lihat Yoongi?bPerempuan kurus seperti ini, dan kau, pengawalku yang sudah bertahun-tahun lamanya bisa-bisanya dibodohi seperti ini"

Yoongi hanya terdiam, menatap Jungkook dengan muka datar sepenuhnya mengabaikan keberadaan Rose.

'Apakah lelaki ini memang tidak punya ekspresi?'ucap Rose dalam hati.

"Dan kau Rose" Jungkook melepas jasnya dan  menggulung lengan kemejanya,"Ini adalah peringatan untukmu, kalau kau membodohi salah satu pegawaiku lagi untuk melarikan diri, kau akan membuang satu nyawa, karna aku akan langsung membunuh pegawaiku"

Jungkook menghantam Yoongi dengan satu pukulan hingga kepala Yoongi mundur kebelakang,bdarah menetes dari sudut bibirnya.

Rose terkesiap mundur dan makin terkesiap ketika Jungkook  menghajar Yoongi, lagi dan lagi tanpa perlawanan hingga lelaki itu jatuh berlutut dengan memar dan bibir berdarah yang mengokotori kemejanya.

Jungkook mundur satu langkah ketika Yoongi terjatuh, dia menoleh menatap Rose.,"Kau lihat itu Rose? Setiap kau mencoba melarikan diri, aku bersumpah akan ada nyawa yang berkorban untukmu, mereka semua yang lengah hingga memberi kesempatan padamu untuk lari, akan kubunuh!"

Dengan kejam Jungkook mengarahkan pukulannya sekali lagi kearah Yoongi.

"Jangan! Jangan! aku yang salah,aku yang salah! Jangan bunuh dia!Aku yang salah!" Rose berteriak, spontan mencengkram lengan Jungkook yang terayun, mencegah Jungkook menghabisi Yoongi.

Jungkook terdiam dan mematung, ketika akhirnya menatap Rose, matanya sedingin es. Lelaki itu tampak amat  sangat marah kepada Rose.

"Jadi kau mengaku salah?"

Jungkook mundur lagi dan Rose merasa lega luar biasa karena lelaki itu tidak jadi melampiaskan kemarahannya kepada Yoongi yang sudah berlutut tidak berdaya dilantai.

"Aku hanya ingin keluar dari tempat ini" teriak Rose marah, frustasi karna Jungkook menggunakan ancaman licik untuk mencegahnya melarikan diri.

"Kau milikku, dan tidak ada milikku yang bisa keluar dari sini tanpa seizinku"

"Atas dasar apa?" Rose berteriak marah,"Aku bukan milik siapa-siapa, apalagi lelaki jahat sepertimu, aku cuma mau keluar dari sini, aku muak terhadapmu, muak atas semua yang ada disini, aku cuma mau keluarr!"

"Kau mau keluar hah?" Jungkook mencengkram lengan Rose lagi, ditempat yang sama hingga Rose merasa tangannya memar, "Mari kita keluar!"

Tak ada yang berani menolong ketika Rose berteriak-teriak dalam seretan Jungkook. Sepertinya kemarahan Jungkook adalah hal biasa dirumah ini dan tidak ada satupun yang berani melawan laki-laki itu.

Sleep With The Devil :: RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang