3

13.3K 1.1K 64
                                    

"Menurutmu apakah dia sudah siap untukku?"

Jungkook mengenakan jubah tidurnya, sutera hitam, dan duduk disofa di kamarnya, hidangan lengkap tersedia lengkap untuknya diatas meja.

Dengan tenang, lelaki itu menyesap anggurnya, lalu menatap Yoongi, pengawal pribadinya sekaligus orang kepercayaannya yang berdiri didepannya dengan wajah khasnya tanpa ekspresi.

"Saya pikir dia sudah siap, bukan untuk menyerah kepada anda, tetapi siap membunuh anda, tatapan matanya adalah tatapan pembunuh yang penuh kebencian"

Jungkook tersenyum tipis mendengar jawaban Yoongi itu. "Ya,tatapan matanya membakar, penuh kebencian"

Jungkook menyesap anggurnya lagi, lalu memejamkan matanya,"Tapi kau tahu aku sangat ingin memilikinya malam ini"

"Ya, akan kah anda memaksanya?" ucap Yoongi tenang.

"Aku tidak suka memaksa perempuan, kau tentu tau"

Jungkook terbiasa dikelilingi perempuan yang menyerahkan diri padanya. Tidak ada seorang perempuanpun, yang mampu menolak pesona Jeon Jungkook.

"Aku ingin dia menyerahkan dirinya dengan sukarela" lanjut Jungkook.

Tentu saja. Gumam Yoongi dalam hati. Kata-kata Jungkook bagaikan perintah baginya.

Obat ini sangat keras, dan tidak bisa digunakan untuk main-main. Yoongi mengamati bubuk putih dalam wadah kecil dihadapannya, sangat keras sekaligus sangat efektif.

Dan kalau wanita itu meminumnya, maka perempuan itu akan menyerah pada Jungkook dan akan menyenangkan tuannya.

Dengan gerakan pelan penuh perhitungan. Yoongi mencampurkan bubuk putih tanpa rasa itu kedalam minuman Rose.

Obat ini akan membuat perempuan tersiksa, meminta di puaskan. Kalau tidak ada yang memuaskannya, perempuan itu akan merasa seluruh tubuhnya terbakar, kesakitan. Dan Yoongi yakin, Rose akan meminta, bahkan memohon-mohon pada tuannya malam ini.

Malam ini perempuan itu akan menyerah dengan tanganmu, Tuanku. Yoongi tersenyum dalam hati menanti yang akan terjadi.

***

Sudah hampir satu jam Rose dikurung dikamar ini, kamar mewah bernuasa putih, di karpet, di ranjang, disemua furniture nya. Kamar ini dibuat untuk perempuan, Rose merasa jijik membayangkan bahwa mungkin kekasih-kekasih Jungkook yang sebelumnya ditempatkan diruangan ini.

Salah satu seorang pengawal Jungkook yang terpampang paling dingin, setengah jam yang lalu masuk, membawa nampan makanan,dan meletakkannya dimeja. Lalu tanpa berkata apa-apa pergi dan mengunci kembali pintu dari luar.

Dan selama setengah jam itu pula, Rose mencoba setengah mati untuk tidak melirik pada nampan yang sangat menggoda itu. Perutnya keroncongan, dan dia merasa haus. Dia belum makan dari siang karena terlalu gugup merencanakan pembalasan dendamnya pada Jungkook, dan sekarang dia kena batunya.

Aroma makanan itu terasa sangat menggoda, aroma manis dan gurih masakkan yang panas. Mungkin jika aku mengintip sedikit apa makanannya..........tidak!

Rose menghardik dirinya sendiri dalam hati. Dia tidak akan makan, lebih baik dia mati kelaparan dari pada harus menyerah pada kekuasaan Jungkook. Tapi jika hanya minum mungkin tidak apa-apa. Rose melirik haus pada minuman dinampan itu. Sari jeruk segar yang tampak begitu menggoda.

Sleep With The Devil :: RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang