Selamat membaca untuk kalian para jomblo yang malmingnya cuman rebahan dikasur.
***
"Ikut aku," Jungkook mengambil tangan Rose dan membawanya keluar kamar, dia setengah menyeret Rose yang kebingungan menuruni tangga, langsung menuju sayap kebun mawar itu.
Sayap rumah di mana lukisan Chaeyoung terpasang rapi di balik pintu bernuansa emas.
Para pelayan tampak mengintip mendengar keributan itu, bahkan Yoongi juga muncul dari depan dengan waspada. Tetapi kemudian
langsung mundur ketika menyadari bahwa Jungkook membawa Rose ke sayap rumah itu.Jungkook berhenti menyeret Rose ketika mereka berada di pintu kamar emas itu, "Kau ingin jawaban bukan?"
Jungkook melangkah masuk dan
kemudian keluar lagi sambil membawa lukisan Chaeyoung yang semula tergantung di dinding. Lalu melangkah dengan langkah berderap marah meninggalkan Rose.Dengan segera Rose mengikutinya, ingin tahu apa yang akan dilakukan Jungkook kepada lukisan itu.
Jungkook melangkah ke halaman belakang, membanting lukisan itu di tanah, dan ketika Rose menyadari apa yang akan dilakukan oleh Jungkook, semuanya sudah terlambat.
"Jangan!"
Terlambat. Jungkook sudah melempar api ke lukisan itu, dan dalam sejejam api itu sudah membakar kanvasnya yang rapuh. Seluruh lukisan Chaeyoung yang sedang hamil muda dan tersenyum itu habis menjadi arang tipis yang kehitaman dilalap oleh api yang begitu ganas.
Rose berdiri terpaku menatap sisa pembakaran itu dan menoleh menatap Jungkook dengan bingung, "Kenapa kau melakukannya?"
"Karena," Jungkook tiba-tiba meraih Rose dan merenggutnya ke dalam pelukannya.
Ciumannya kasar sekaligus mendamba, penuh gairah. Bibir Jungkook melahap bibir Rose seolah-olah akan mati kalau tidak
mencecapnya. Lidahnya menjelajah dengan bergairah, mencicipi seluruh rasa manis Rose yang sudah lama tidak dicecapnya.Jungkook memuaskan kerinduannya, amarahnya, dan rasa frustrasinya dalam ciuman itu. Sebuah ciuman menggelora yang hanya dilakukan oleh pasangan yang luar biasa merindu.
Ketika Jungkook melepaskan ciumannya yang membara itu, tubuh Rose lemas hingga Jungkook harus menopangnya. Dengan gerakan tegas, lelaki itu mengangkat dagu Rose dan menghadapkan ke arahnya.
"Karena nyonya Jeon Roseanne, aku mencintaimu, sungguh mencintaimu, sebagai Rose yang menjengkelkan dan keras kepala yang selalu menentangku," Jungkook melumat bibir Rose yang menganga takjub dengan penuh gairah.
"Kau tersimpan di hatiku," dengan lembut Jungkook membawa tangan Rose ke dadanya, "Hati ini dulu sudah ku buang jauh-jauh ke dasar, tapi kau membawanya ke permukaan lagi dan meletakkan dirimu di sana. Aku tidak bisa mengeluarkanmu dari sana setelahnya,"
Jungkook menatap lukisan yang sudah terbakar habis itu, "Aku pernah mencintai Chaeyoung sebelumnya. Tetapi sekarang, dia hanyalah kenangan yang harus kuhormati. Hanya itu. Cintaku kepadanya sudah pergi pelan-pelan seiring berjalannya waktu, dan kutegaskan padamu nyonya Jeon Roseanne, aku memperisterimu bukan karena kau harus menggantikan siapapun, aku memperisterimu karena aku mencintaimu, dan ternyata kita sangat cocok di ranjang merupakan bonus."
"Jungkook," pipi Rose memerah, berusaha menahan Jungkook mengucapkan kata-kata vulgar yang lebih parah.
Mereka ada di ruang terbuka dan Rose tahu para pelayan yang terkejut dengan kehebohan itu sedang berkumpul di sudut-sudut, berusaha menguping dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleep With The Devil :: Rosekook
RomanceRank #1-Rosekook #2-Chaeyoung #2-Roseannepark #6-Bangtanpink Ketika bisnis orang tuanya jatuh, Rose terpaksa melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana orang-orang yang dicintainya satu persatu hancur. Ibunya terpuruk dalam rasa malu dan kecew...