20

11.3K 1K 165
                                    

Kondisi Rose membaik seiring berjalannya hari, bahkan pagi ini dia sudah diperbolehkan menyusui Angelo, untuk pertama kalinya.

Rose menerima bayi itu di pelukan lengannya degan takjub. Bayinya, putranya, yang selama ini bertumbuh di perutnya dan dikandung olehnya. Sekarang ada di dunia nyata, dengan rambut tebal hitamn dan mata cokelat milik ayahnya, anak ini sangat mirip dengan ayahnya, yang sekarang sedang penuh air mata. Ya, Angelo sedang menangis keras-keras sekarang.

"Dia lapar." suster Lisa terkekeh geli dan membantu Rose setengah duduk, Rose membuka gaun pasiennya dan mendekatkan payudaranya, Secara otomatis Angelo langsung mencari dan melahap puting itu.

Lalu menghisapnya dengan begitu rakus. Rose takjub merasakan bahwa putranya berbagi makanan dengan dirinya, bahwa tubuhnyalah yang memberikan makanan untuk puteranya.

"Dia sepertinya sangat lapar." suara itu berasal dari ambang pintu dan Rose menoleh. Mendapati Jungkook berdiri di sana.

Hari ini jam sembilan pagi, dan Jungkook sepertinya belum pernah pulang dari rumah sakit, lelaki itu tampak lelah.

Jungkook berjalan mendekat dan duduk ditepi ranjang, matanya tak lepas dari putranya yang menyusu. Putranya sedang menyusu di tubuh isterinya. Sungguh pemandangan yang luar biasa indahnya.

"Kau tampak lelah." Rose menatap Jungkook lembut.

Jungkook itu mengalihkan pandangan dari puteranya ke mata Rose,menatap Rose dengan mata beningnya yang berwarna cokelat, "Aku belum pulang, Yoongi membawakanku baju ganti dan aku mandi serta bercukur di sini, di lantai atas aku punya kamar sendiri."

Rose baru sadar bahwa ini rumah sakit yang sama tempatnya dirawat setelah kecelakaan dan kemudian diculik oleh psikopat kejam itu.

Ini adalah rumah sakit milik Jungkook.

"Yah ini rumah sakit yang sama," Jungkook tersenyum meminta maaf, "Tetapi kali ini tidak ada lagi penjagaan di depan, aku sibuk
mengurusmu sampai aku tidak sempat mencari musuh."

Rose tersenyum mendengarnya. Tepat ketika Angelo melepaskan putingnya dan tertidur lelap dengan pipi montoknya masih menempel
di payudara ibunya. Diperbaikinya posisi tidur Angelo sehingga nyaman, dan Jungkook mengikuti semua itu dengan pandangannya.

"Kau mungkin bisa pulang dan beristirahat Jungkook."

Jungkook mengangkat bahu, "Aku akan pulang untuk beberapa urusan, mungkin beberapa jam, lalu aku akan kembali," dengan canggung Jungkook berdiri, sejenak hanya menatap lama, lalu mengangguk dan melangkah pergi.

Seorang suster masuk dan berpapasan dengan Jungkook di pintu, dia bertugas mengambil Angelo dan membawanya ke kamar bayi.

"Sungguh Anda isteri yang beruntung memiliki suami sebaik itu," suster Lisa itu tersenyum menatap punggung Jungkook yang hilang di balik pintu. "Dan seorang Jeon Jungkook pula, Anda sungguh beruntung dicintai seperti itu."

Rose mengernyit, menyerahkan Angelo untuk digendong suster Lisa dengan hati-hati.

Beruntung? Apakah maksud suster itu dia beruntung karena memiliki suami seperti Jeon Jungkook?

"Oh Anda tidak tahu ya?"

Suster itu meletakkan Angelo dengan lembut di kereta kaca khusus bayi yang dibawanya, "Tuan Jungkook sangat setia menunggui ketika Anda tak sadarkan diri hampir 2 hari lamanya. Dia selalu ada di sana tak pernah meninggalkan Anda. Kondisi Anda saat itu masih belum pasti, kadang Anda tersadar dan menceracau. Lalu tak sadarkan diri lagi, kadang kondisi Anda sangat drop sehingga kami harus menangani Anda secara intensif, dan tuan Jungkook menuntut untuk ada di sini, setiap detiknya mendampingi Anda. Ketika kondisi Anda stabil, dia ada disebelah ranjang Anda, mengajak Anda berbicara dan menggenggam tangan Anda. Sepertinya semua penantiannya tidak sia-sia karena akhirnya Anda bangun dan membaik," suster itu tersenyum memuji, "Sungguh suatu anugerah yang tak terkira, bisa memiliki suami sebaik itu."

Sleep With The Devil :: RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang