16

12.9K 952 56
                                    


Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Rose sudah tahu hari ini akan tiba. Entah kenapa dia tahu, bahwa Jungkook akan datang menjemputnya dan merenggutnya kembali, dan jantungnya berdegup kencang.

Ketukan di pintu rumahnya membuatnya terlonjak, meskipun Rose sudah mengantisipasinya.

Dan ketika membuka pintu, Rose bertatapan wajah dengan Jungkook.

Lelaki itu tampak luar biasa tampan, bahkan lebih tampan dari terakhir mereka bertemu.

Mengenakan kaca mata hitam dan kemeja biru berlapis jaket khaki dan celana yang senada, dengan rambut cokelatnya yang acak-acakan. Dia seperti malaikat yang diturunkan di depan pintu Rose.

"Aku sudah tahu apa yang akan kau katakan," Rose berkata, mencoba mencari-cari mata Jungkook, tetapi kesulitan karena kacamata hitam itu menghalanginya.

Jungkook terdiam, "Aku tahu kalau kau tahu, Yoongi menceritakan pertemuan kalian," Lelaki itu menoleh ke belakang Rose, "Bolehkah aku masuk?"

Rose mundur dengan tidak nyaman. Membiarkan Jeon Jungkook masuk ke rumahnya sama seperti membiarkan iblis menguasai
kehidupannya. Tetapi tidak ada pilihan lain. Mereka harus berbicara, panjang lebar. Dan mereka tidak mungkin berbicara di ambang pintu seperti ini.

Rose memiringkan tubuhnya mempersilahkan Jungkook masuk ke rumahnya yang mungil tetapi indah itu. Jungkook langsung duduk di sofa cokelat itu, tampak nyaman, kemudian melepaskan kacamata hitamnya dan meletakkan di meja.

"Apa yang kau rencanakan di hari ulang tahunmu?" Jungkook mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

"Tidak ada,"

Rose punya cheese cake strawberry di kulkasnya. Tapi itu untuk dia makan sendiri nanti malam. Tanpa gangguan Jungkook.

Jungkook menatap Rose seolah mengukur-ukur, "Aku bisa mengadakan pesta untukmu."

"Aku tidak butuh pesta darimu."

"Hmm," Lelaki itu mendesah, lalu ketika menatap Rose, tatapannya berubah serius, "Kau tahu kan kenapa aku kemari?"

Rose mengangguk, "Dan sebelum kau katakan maksudmu, aku ingin membuat penawaran baru untukmu."

"Penawaran?" Jungkook mengangkat alisnya, "Oke jelaskan."

"Aku akan mengembalikan semua uang yang pernah kau berikan kepada ayahku."

"Roseanne," Jungkook terkekeh,

"Utang itu begitu besar hingga kau mungkin hanya bisa menggantinya dengan tubuhmu. Tidak. Aku menolak penawaranmu. Dan kau..." mata Jungkook berubah sensual, "Kau akan menjadi isteriku sebentar lagi sesuai perjanjian."

"Aku bukan barang yang bisa dibeli seenaknya, dan kenapa kau begitu santai?? Ini masalah pernikahan bukan jual beli perusahaan."

"Aku hanya ingin kau menjadi isteriku," Jungkook bersedekap, menatap Rose yang mulai emosi, "Itu sudah kutetapkan sejak awal mula."

"Kenapa?" Rose tidak bisa menahan suara tajam di lidahnya, "Karena kau ingin menjadikanku boneka pengganti Chaeyoung?"

Wajah Jungkook mengeras ketika Rose menyebut nama Chaeyoung, bibirnya mengetat, "Jangan hubung-hubungkan dia dengan ini semua."

"Bagaimana aku bisa tidak menghubungkan?!"

Rose sudah menahan diri, tetapi suaranya meninggi, "Semua ini karena wajah ini, karena wajah yang sama dengan almarhumah isterimu! Kau tidak bisa menganggapku sebagai penggantinya Jungkook! Kami orang yang berbeda, dan aku menolak diperlakukan seperti itu!"

Sleep With The Devil :: RosekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang