Naina berjalan lemas menuju kelasnya, mukanya di tekuk masam.
' Brukk
Belum sampai kelas, seseorang menabrak Naina sampai jatuh.
"Matiin aja sekalian," ujar Naina kesal.
"Ehem,"
Seorang pria berdehem, lalu mengulurkan tangan pada Naina.
Naina mendongak, kearah pemilik tangan tersebut.
Naina makin berdecak sebal, "gak usah, so care."Pria itu tersenyum sinis, lalu menarik paksa tangan Naina.
"Lepasin Gue." Naina berontak, melepaskan tangan pria itu.
"Dasar, gatau diri." Umpat pria itu, sebut saja namanya Wiky.
Yaps ! Dia Wiky Wiryawan, cinta pertama Naina, lebih tepatnya, mantan cinta pertama.
'Ya Allah, kenapa musti ketemu si tinky winky sih,' batin Naina.
Wiky berdecih lalu meninggalkan Naina .
"Dasar, sialan !" Teriak Naina membuat beberapa pasang mata menuju padanya.
Engga tau deh ya, kenapa itu si Wiky sama Naina bisa saling benci, padahal dulunya deket udah kayak tukang tambal sama ban bocor.
Naina berjalan lalu masuk ke kelasnya, tanpa perduli tatapan sinis orang-orang. Moodnya sudah rusak sepagi ini. Padahal jam masih di angka 08.45 .
"Tumben, Lo datang pagian ?" Tanya Talita heran, tau sendiri kan kalo Naina sering datang siang.
"Nyet, muka Lo kusut amat. Udah kayak kambing gak kawin-kawin hahahaha, " ledek Talita terbahak.
Naina membuang nafas kasar, sahabatnya sendiri malah tambah merusak moodnya.
"Gak lucu !" Sentak Naina, lalu duduk di bangkunya.
Talita mengernyitkan dahi, bingung dengan respon sahabatnya, tidak seperti biasanya.
"Lo, kenapa sih ? Ada masalah ?" Talita menggeser bangkunya, agar dekat dengan Naina.
Naina menatap sahabatnya ' frustasi , " Gua gak main 'mobile legend, dari semalam ."
Ya tuhan, jawaban macam apa itu.
"Si onta, kirain Gua ada yang penting." Talita menoyor kepala Naina kesal,
"Sakit, njir." Ringis Naina,
"Bodo amat," ketus Talita.
Talita menggeser lagi bangkunya ke tempat semula, kesal dengan alasan monohok dari sahabatnya itu.
"Guys !! Perhatian sebentar, " teriak Anton, si asisten dosen, teman Naina dan Talita.
Suasana hening, semua menuju arah sumber suara.
"Oke, sekarang kumpulin tugas dari Bu Indah. " Perintah Anton,
Mata Naina terbelalak, terkejut terheran-heran wkwk.
Naina menepuk jidatnya sendiri, "anjir, Gua lupa gak ngerjain."
"Ah, Lo mah kebiasaan. Siapin sikat gih, buat wc kampus lagi haha," ledek Talita,
"Cabat macam apa, yang Engkau kirim padaku Ya Allah." Sindir Naina, membuat Talita terkekeh.
"Cabat yang paling seneng, kalo liat Lo menderita." Ujar Talita tanpa dosa.
'Tragis banget sih nasib Gua.' rutuk Naina.
Semua sudah mengumpulkan tugas makalah, kecuali Naina.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Partner (Love)
Teen FictionGimana sih rasanya punya pasangan yang benar-benar miring otaknya ? Menguras otak dan hati, bukan ? ____ Cerpen, Fiksi remaja : Romance #Crazy_Love Sinopsis, "NAINAAAAA . . " Teriak Pak Hendro, sepertinya marah . "Yes, Papaaa . . " Sahut gadis manis...