MCP 3

1.5K 81 1
                                    

Sebuah Rencana,

'Gedek engga sih, kalo di paksa nikah sama orang gila kaya si Nino ??

Baru ketemu sekali, langsung cium Gua gitu aja. Di bibir lagi, isshh !

Liat aja perhitungan Gua nanti,

Kesel banget, sumpah !

Dia ganteng sih, tapi...
Aah,, apaan sih Gua..'

"Iih, Gua ngaco... !" Gerutu naina, menepuk-nepuk kedua pipinya, lalu mencoret silang tulisannya barusan pada buku hariannya.

Ia membalikkan badan, terlentang menatap langit kamarnya..

"Ma.., kalo Mama masih ada, pasti Aku engga akan kayak gini." Naina menghela nafas dalam, "Naina rindu, Ma..!" Ungkapnya sendu, buliran bening jatuh di pipinya.

Ponsel Naina berbunyi 'Bip', tanda pesan masuk. Dari notificationnya tertera nama Talita, sahabatnya.

' Eh, anak kambing, Lu dimana ? Nongkrong yuk, nanti Gua jemput.'
From Talita,

Naina mendengus sebal, mengusap air matanya. Sahabatnya memang luar biasa 'biadab', kalau soal ganti nama orang.

' Dasar anak curut .
Gua di rumah, MAGER !' Send_

'Gua on the way !
Dandan cakepan dikit ya, mau ketemu cowok Gua dan temennya nih.' From Talita,

' Dasar tali rapia, engga ngerti arti mager apa ...?' Dercaknya sebal, beranjak menuju lemari pakaian.

Mau tidak mau pasti tetap ikut, Talita memang pintar soal memaksa Naina.

"Lagian bisa menghindar juga dari si cowok crazy." Ucapnya senang,

Setelah selesai berganti pakaian dan memoles wajahnya dengan make up ringan, Naina bergegas keluar.

Naina berjalan mengendap-endap, khawatir orangtuanya melihat. Tentu saja ia juga ingin menghindari Boby dan Nino, yang mungkin sudah selesai makan siang sekarang.

Yaps ! Naina lebih memilih masuk kamarnya, ketimbang makan siang bersama Boby dan Nino. Lagi pula jam 14.00 sudah bukan waktunya makan siang.

'Yes ..., Ternyata sudah pada pergi.' Gumamnya senang, melihat keadaan ruang tamu sudah sepi.

Ia lantas memakai sepatunya, berjalan menuju gerbang rumahnya.

Ia lantas memakai sepatunya, berjalan menuju gerbang rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mau kemana Lo ?"

Naina membalik badan terkejut, matanya membulat, Nino berkacak pinggang berada di hadapannya.

"E-elo ... masih disini ?" Naina menunjuk jarinya ke arah Nino, Nino melipat tangannya di dada lalu mengangguk.

'Ya Tuhan...! Kenapa musti ada Si aneh ini sih.'

My Crazy Partner (Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang