Kang Daniel

15.3K 794 28
                                    

Happy Reading 💦

Kamu masih setia duduk di sofa ruang tamu padahal jam sudah menunjukkan pukul 11.30 malam.

Kamu masih menunggu suamimu pulang kerumah karena tak biasanya ia pulang larut seperti ini.

Brak

Suara keras tersebut berasal dari pintu rumah yang dibuka secara kasar oleh seseorang.

"Daniel!" pekikmu saat melihat Daniel, suamimu pulang dengan keadaan urak-urakan.

Kamu pun mendekati Daniel untuk membantu memopongnya.

Bau alkohol yang menyengat pun menyeruak masuk ke indera penciumanmu.

"Hei, kamu mabuk?" tanyamu. Tapi percuma, yang ditanya tidak menjawab dan malah melantur aneh-aneh.

Kamu pun agak kesusahan membopongnya. Ditambah dengan perutmu yang sudah membesar mengingat usia kandunganmu yang sudah menginjak usia 8 bulan.

"Kau tak usah menolongku. Aku bisa sendiri" ucap Daniel seraya melepaskan lenganku yang melingkar di pundaknya.

"Sekarang bukan waktunya untuk keras kepala. Aku akan mengantarmu kekamar" Ujarmu tegas.

"AKU BILANG TIDAK YA TIDAK! APA KAU TULI HAH?!" bentak Daniel.

Kamu pun berusaha sekuat tenaga untuk menahan agar air matamu tidak jatuh. Selama 2 tahun menikah dengan Daniel, baru kali ini ia membentakmu dan pulang dengan keadaan mabuk seperti ini. Benar-benar bukan seperti Daniel yang kamu kenal.

"Aku hanya ingin membantu saja. Aku takut nanti kamu kehilangan keseimbangan karena kamu lagi mabuk" jelas kamu.

"MINGGIR!" Bentak Daniel lalu mendorong tubuhmu hingga terjerembab ke lantai.

"Akh" rintihmu.

Untungnya saat itu tanganmu terlebih dulu menahan tubuhmu, jadi kamu tidak sepenuhnya terjatuh.

Daniel pun langsung menuju kamar tanpa memedulikan keadaanmu.

✨✨✨

"eugh" lenguh Daniel.

"Hei, kamu udah bangun?" tanya mu lembut.

Daniel tersenyum kecil "Pagi sayang, pagi baby boy" ucap Daniel lembut sambil mengusap perut buncitmu.

Perilaku nya barusan sangat berbeda ketimbang dengan kemarin malam.

"Ya Tuhan" ucap Daniel tiba-tiba.

"Kenapa?" tanyamu memastikan.

"Ap-apa aku kemarin pulang dengan keadaan mabuk? Aku gak ngelakuin yang aneh-aneh kan? Aku gak berbuat kasar ke kamu kan?" tanya Daniel panik.

"Kamu memang pulang dengan keadaan mabuk tapi... Hmm kamu ga ngelakuin hal yang aneh kok. Apalagi sampe kasar sama aku, itu gamungkin lah sayang" jawabmu yang tentunya bohong.

"Kamu bohong"

Skak

'bagaimana ia bisa tau' batinmu.

"Aku gak bohong, sayang"

"Ini tangan kamu kenapa biru-biru?" tanyanya saat melihat telapak tanganmu yang berwarna biru keunguan karena terjatuh kemarin.

"Heum, ini-ini aku teledor gasengaja jatuh kemarin" jawabmu asal.

"Ini gara-gara aku ya? Aku udah kasar sama kamu kemarin ya? Bilang sama aku, aku ngapain kamu kemarin" tegas Daniel.

Mau tidak mau, kamu pun menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewatkan.

"Yaampun sayang aku minta maaf" ucap Daniel lalu memeluk tubuhmu erat.

"Aku gasadar kemarin, aku minta maaf" Raut wajahnya menunjukkan penyesalan.

"Iya udah, aku gapapa juga kan" hiburmu.

"Bohong. Perut kamu pasti sakit kan kemarin?" elak Daniel.

"Baby boy baik-baik aja kan?" tanyanya sambil mengelus perutmu lembut.

"Sayang, maafin ayah ya. Ayah udah bahayain kamu sama mama kamu" Daniel mendekatkan wajahnya ke perutmu sambil pura-pura berbicara dengan anak kalian.

"Sayang, aku minta maaf. Aku janji aku ga akan ngelakuin hal bodoh kayak kemarin lagi" tambahnya.

"Udah ah maaf-maaf an nya, lagian aku udah maafin kamu kok" jawabmu.

"Kamu ga ngantor hari ini?" tanyamu.

"Aku hari ini mau nemenin kamu aja seharian" jawab Daniel lalu memelukmu lagi.

"Ih kebiasaan kamu. Mulai nih ya manja-manjanya" godamu.

"Biarin lagian sama istri sendiri juga"

"Iya deh iya"

"Aku sayang kamu" ucap Daniel pelan tapi masih bisa terdengar olehmu.

"Love you too, Kang Daniel" jawabmu.

-- END --

Jangan lupa vomment nya yaa

Wanna One as Daddy [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang