Woojin masih setia duduk didepan TV ruang tamu. Lebih tepatnya ia sedang menunggu kepulanganmu. Kini jam sudah memunjukkan pukul 10 malam.
"Kau membuatku khawatir ( y/n )" gumam Woojin sambil mencoba menelpon nomormu, tapi hanya dijawab oleh operator.
Tokk tokk
Woojin pun langsung berjalan kearah pintu.
"Yak, kau kemana saja hm? Aku khawatir" ucapnya padamu.
"Tadi Chaeyeon menelponku. Katanya ia ingin curhat, ehe" kamu malah menjawab dengan kekehan.
"Kan bisa suru dia yang kesini. Kau tidak perlu repot-repot kesana" protes Woojin.
"Hei, kau kenapa jadi over protective seperti ini?" tanyamu mulai kesal.
"Apa ada suami yang tidak khawatir saat istri nya yang sedang hamil 9 bulan keluyuran malam-malam begini?" tanya Woojin dengan nada yang terkesan membentak.
Iya sih, benar juga katanya.
"Maaf" ucapmu pelan tapi masih bisa terdengar oleh Woojin.
Melihat matamu yang sudah berkaca-kaca, lantas Woojin langsung menarikmu ke pelukannya dan mengusap kepalamu.
"Hei hei, sudah-sudah. Harusnya aku yg minta maaf. Ga seharusnya aku bentak kamu kayak tadi" sesal Woojin.
Kamu mengganguk, tanda memaafkan.
"Kita ke kamar ya, kamu pasti capek" sahut Woojin.
***
Kini kamu sedang membersihkan diri di kamar mandi. Setelah lelah seharian di luar rumah, berendam di bathub merupakan pilihan terbaik.
Sekitar 10 menit kamu berendam dan membersihkan diri, kamu pun beranjak dari bathub.
Baru saja kamu ingin menginjakan kaki kananmu ke lantai, karena kamu tidak melihat ada genangan air disana, kamupun kehilangan keseimbangan dan terpeleset.
Alhasil, tubuhmu terjerembab ke lantai dengan posisi duduk.
Refleks, kamu memegang perutmu yang mulai terasa sakit.
"Akh" rintihmu pelan.
Semakin lama, rasa sakit itu semakin bertambah.
Kamu merasakan seperti ada cairan hangat yang mengalir. Padahal setaumu, genangan air tersebut merupakan air dingin.
Betapa terkejutnya kamu saat dress abu-abu yang kamu kenakan sekarang telah berwarna merah pekat.
"AKH SAKITT!!" Rintihmu.
"WOOJINN TOLONG AKU" teriakmu berusaha memanggil Woojin.
Woojin pun segera datang menghampirimu.
"Astaga ( y/n ) kamu kenapa?" ucap Woojin panik.
"Ak-aku tadi kepeleset terus jatuh" jawabmu sambil menahan sakit.
"Sa-sakit, hikss.." perlahan kamu mulai mengeluarkan air matamu.
Woojin pun tak bisa menyembunyikan rasa paniknya.
Ia langsung menggendongmu ala bridal dan langsung membawamu kerumah sakit terdekat.
"Sakit banget, Jin" keluhmu.
"Kamu harus kuat, kamu wanita kuat (y/n)" ucap Woojin berusaha memberimu semangat.
"Aku takut baby kenapa-kenapa" ucapmu.
"Shtt, gaboleh ngomong kayak gitu. Baby gabakalan kenapa kenapa"
Kamu menggeleng lemah.
"Ma-maafin aku" itulah kata-kata terakhirmu sebelum kamu tak sadarkan diri di gendongan Woojin.
"(y/n)! SAYANG!, BANGUN!" ucap Woojin yang panik setengah mati.
"Aku ga bakalan maafin diri aku sendiri kalo kamu sama baby sampe kenapa-kenapa" monolog Woojin.
-- END --
Woojin punya gantung juga ya??
Tunggu kelanjutannya ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna One as Daddy [✔]
FanfictionWanna one ✖ You Wanna one as your husband Cuma ff receh tentang kehidupan member wanna one setelah menikah.