Happy Reading 💦
"Appa" Teriak seorang anak kecil perempuan kira-kira berumur 7 tahun.
"Anak appa udah bangun? Sini peluk appa" ucap Minhyun sambil merentangkan kedua tangannya.
"Appa hari ini ke kantor lagi ya?" tanya El, anak mu dan Minhyun.
"Iya hari ini appa ke kantor soalnya ada rapat penting sayang" jawab Minhyun sambil mengelus rambut putri kesayangannya.
Sehabis mendengar jawaban Minhyun, El langsung mengerucutkan bibirnya.
"Loh El kenapa? Appa cuma sebentar aja kok" ujar Minhyun.
"El gamau appa pergi" jawab El.
"Alasannya kenapa sayang?" tanya Minhyun yang bingung melihat sikap putrinya.
"Loh, kamu belum berangkat?" tanyamu pada Minhyun.
"Belum, El gamau aku pergi ke kantor katanya" jawab Minhyun.
Kamu pun mendekati putrimu lalu mensejajarkan tinggi badanmu dengan El.
"Kok gitu sayang?" tanyamu lembut.
"Bentar lagi ade bayi lahir, trus biasanya kalo ade bayi lahir El ga diperhatiin lagi sama appa sama eomma" jelas El.
Kamu dan Minhyun pun tersenyum.
"Siapa bilang kalo El gabakalan eomma perhatiin? Eomma sama appa pasti tetep bakalan perhatian sama El" kata mu memberi pengertian.
"Temen-temen El disekolah bilang kalo ada ade kecil, pasti appa sama eomma lebih perhatiin ade kecil nya" Ucap El masih dengan wajah manyunnya.
"Appa janji, appa sama eomma ga bakalan lupa sama El kalo nanti ade bayi udah lahir" sahut Minhyun.
"Yaudah El minta maaf ya karna tadi El udah egois" tutur El.
Kamu pun mengacak gemas rambut putrimu.
"Iya sayang gapapa, tapi appa boleh berangkat kerja kan?" tanyamu memastikan.
"Boleh dong" jawab El yakin.
Minhyun terkekeh pelan melihat tingkah laku putrinya.
"Yaudah appa berangkat dulu ya" pamit Minhyun kemudian mengecup keningmu.
"Da appaa.." tutur El.
***
Tokk tokk
"Loh, jam segini Minhyun udah pulang?" monologmu sambil melihat jam yang masih menunjukkan pukul 1 siang.
Kamu pun menghentikan aktifitas memasakmu dan kemudian berjalan kearah pintu rumah.
Srekk
Begitu kamu membuka pintu, kamu langsung merasakan sebuah tusukan didaerah perutmu.
"Akhh" pekikmu.
Darah segar pun mengalir dan membasahi dress merah jambu yang kamu kenakan.
"Eommaa!!.." Teriak El yang melihat kejadian itu.
"El sayang, ja- jangan kesini, kamu keatas te- telfon ap-appa" Teriakmu menggunakan sisa tenagamu.
Sedetik kemudian pandanganmu pun mulai mengabur dan kamu pun ambruk ke lantai.
***
"ha-halo hikss.. Appa hiks.. "
"Halo El? Kamu kenapa nangis? "
"Appa, eomma hikss.. "
"Eomma kenapa sayang?"
"Eomma berdarah hikss.. Appa cepetan pulang hikss"
"Oke oke, El kamu tenang dulu, sekarang appa pulang ya, kamu tunggu appa"
***
"Sayang, kamu ga cape tidur terus hmm?" Monolog Minhyun.
Semenjak kejadian penusukan itu, kamu masih koma selama 2 minggu dan selama 2 minggu itu pula Minhyun dan El tak henti-hentinya menjagamu.
Kandunganmu?
Tidak bisa terselamatkan karena tusukan tersebut tepat mengenai perutmu."Appa, eomma kapan bangun?" tanya El.
Minhyun mengusap lembut kepala El "Berdoa terus buat eomma ya sayang"
"Eomma bangun, El kangen sama eomma"
Minhyun menggenggam tanganmu dan menciumnya berkali-kali.
"Tolong buka mata kamu ( y / n), bangun buat aku, bangun buat El" Minhyun pun tak kuasa lagi menahan air matanya.
***
Tak terasa, 1 bulan sudah kamu terbaring diranjang rumah sakit dan masih dalam keadaan koma.
Minhyun pun masih setia menjagamu."( y/n ), apa kamu ga kangen sama El? Apa kamu ga kangen sama aku?"
Kangen.
Sebaris kalimat yang selalu Minhyun utarakan tiap hari.Tes
Setetes air mata Minhyun berhasil mengenai pipimu.
Minhyun mengenggam tanganmu yang dingin dan merasakan sedikit gerakan disana.
Tanganmu menunjukkan pergerakan.
Melihat itu, Minhyun langsung tersenyum dan menghapus air mata nya.
Tapi senyum itu langsung sirna sedetik kemudian begitu garis di layar pendeteksi detak jantung menunjukkan garis lurus.
( Y / N) !!!
-- END --
Drama sekali part yg ini wankawan 😂
Mungkin menurut kalian ceritanya gantung apa gmn, tapi buat chapter Minhyun ini bakalan aku bikin special chapter nya atau ga sequel nyaa
Jadi ditunggu ajaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna One as Daddy [✔]
FanfictionWanna one ✖ You Wanna one as your husband Cuma ff receh tentang kehidupan member wanna one setelah menikah.