Part 15

13 3 0
                                    

Gadis itu membuka pintu kamarnya. Ia sudah siap.

"Kenapa kau menungguku disini?" tanya Detri menatap Taehyung yang nyatanya masih berdiri di depan kamarnya.

"Um. Aku hanya tak tahu mau menunggu dimana hehehe." ucap Tae dengan senyum kotaknya.

"Jadi kita mau kemana?" tanya Detri.

"Studio. Kita akan latihan. Aku akan melatihmu.  Aku akan mengukirmu menjadi bintang." ucap Taehyung membuat Detri menatapnya.

Taehyung tersenyum. Tanpa aba aba ia menggandeng tangan Detri. Membuat gadis itu kaget dan menurut saja saat ia ditarik ke ruang studio.

Taehyung masuk menyiapkan studio.
Ia mendudukkan Detri tepat di depannya.

"Cobalah menyanyi dan aku akan menatapimu."ucap Taehyung.

"Menatapiku? Latihan macam apa itu?!"

"Itu latihan kepercayaan diri. Kau harus berlatih untuk tidak gugup saat ditatap oleh orang tampan ya salah satunya sepertiku."

"Kau menantangku ya?" tanya Detri dengan facepalmnya.

"Mungkin. Ayo." ucap Taehyung.

"Hati hati.." ucap Detri seraya menjangkau gitar dan tersenyum lalu mengusap rambutnya ke belakang. Membuat Taehyung terdiam.

"Hati hati jika malah kau yang terpesona." ucap Detri lalu memainkan intro. Gadis itu kemudian menyanyi dengan keras. Iramanya bersenandung. Lagu khas untuk remaja yang jatuh cinta.

Sementara Taehyung, ia lupa dengan niat awalnya yang ingin menggoda Detri tapi malah justru ia yang tenggelam dalam pesona gadis itu.

"Um. Mau jalan jalan?" ucap Taehyung tiba tiba.

"Ha? Apa tidak apa apa? Maksudku. Nanti beredar berita aneh lagi." ucap Detri.

"Tenang. Anggap saja kita teman baik." ucap Taehyung tersenyum kotak.

"Mau jalan jalan kemana?"

"Kau ingin kemana? Aku bisa jadi tour guide mu." ucap Taehyung kebetulan tepat saat mengatakan tour guide.

"Aku sih paling hanya ingin pergi makan." ucap Detri spontan.

"Mau ke pulau Nami? Disana pemandangannya indah loh." ucap Taehyung.

"Ada makanannya gak?" tanya Detri.

"Ada dong." jawab Taehyung.

"Ah tidak. Ke tempat seperti itu.. Aku khawatir."

"Khawatir apa?" tanya Taehyung.

"Khawatir dompetku terkikis. Ini tanggal tua. Apa kau tak mengerti?" tanya Detri.

"Bukankah aku yang mengajak? Maka aku yang akan membayar."

"Ha? Benarkah? Kau serius? Apa tidak membebanimu?" tanya Detri melongo.

"Aku bukan rakyat misqueen sepertimu." ucap Taehyung dengan wajah jahil.

"Kau mau kupukul ya?"

Tanpa mereka sadari beberapa trainee lain mendengar percakapan mereka. Trainee wanita lainnya tentu saja banyak yang mengidolakan Taehyung dan pastinya tidak terima jika Detri terlalu beruntung untuk diajak jalan jalan oleh Taehyung.

"Kita harus membuat perhitungan!" ucap satu gadis ke gadis lainnya.

"Aku punya ide untuk membullynya. Kita buat dia pergi dari agensi ini!" respon temannya yang lain.
.
.
.
.
.
.
.

"Taehyung sunbae! Taehyung sunbae!" seorang trainee laki laki memanggil Taehyung.

"Ada apa Soobin?"

"Bang Si Hyuk ahjussi memanggilmu."ucapnya.

"Ah? Tiba tiba sekali. Baiklah aku akan kesana." jawab Taehyung.

"Kalau begitu aku mau ambil jaket dulu sebelum pergi." ucap Detri.

"Ya. Nanti bertemu di lobby saja ya." ucap Taehyung lalu tersenyum dan berjalan ke ruangan Bang Si Hyuk.

Sementara itu Detri berjalan menuju kamarnya untuk mengambil jaket.

"Detri!"

Yang dipanggil menoleh lalu tersenyum.

"Ya? Hae In?"

"Anak anak bilang pelatih mencarimu." ucap Hae In.

"Mencariku? Bukannya sedang libur?"

"Ntahlah. Dia menunggumu di gudang belakang. Kudengar sepertinya ada barangmu disana."

"Barangku? Di gudang? Kok bisa?" tanya Detri kaget.

"Ntahlah. Coba saja lihat. Mungkin itu memang barangmu?" saran Hae In.

"Baiklah. Aku akan kesana setelah ini."

"Tapi pelatih mencarimu sekarang. Sepertinya penting." ucap Hae In.

"Ah. Baiklah.  Dari pada dia marah."ucap Detri tak jadi membuka pintu. Ia berjalan ke arah gudang belakang. Area terpencil di lingkungan agensi.

Pintu gudang terbuka lebar. Gadis itu masuk menemui pelatih yang pasti sedang menunggunya.

BRAK!!!!

Pintu gudang tertutup dan terdengar dikunci dari luar.

"Buka pintunya! Hei! Jangan kunci! Aku di dalam! Buka pintunya!" teriak Detri sambil menggedor pintu gudang. Namun tak ada suara balasan.

"Tolong! Buka pintunya!" teriak Detri dari dalam gudang.
.
.
.
.
.
.

Taehyung berdiri di lobby. Menunggui Detri datang.

"Taehyung oppa?"

"Huh? Siapa ya?"

"Aku Hae In. Sedang menunggu siapa?" ucap Hae In.

"Ah. Aku menunggu Detri."

"Detri? Sepertinya tadi dia sudah keluar bersama salah satu trainee cowok. Mungkin kencan." ucap Hae In.

"Kencan? Masa sih?" tanya Taehyung.

"Iya. Tadi aku melihatnya sudah pergi. Aku duluan ya, Taehyung oppa." ucap Hae In tersenyum.

Taehyung keluar gedung dengan pikiran tak menentu sampai kemudian ponselnya berbunyi.

"Detri?" ucapnya menatap layar ponsel.

***

YUNALEXANDER
PUBLISH 06.02.19
DONT COPY/PLAGIARISM

[END] STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang