Part 3

50 17 29
                                    

Vote sebelum baca❤

By. Yunalexander

⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊⚊

.
.
"Aku melakukan hal yang benar kan, Tao?" ucap Taehyung dengan gummy smilenya sementara anjing itu menyalak sekali dengan mengibaskan ekornya.

Lelaki itu tersenyum kecil.

Taehyung memutar setengah badannya ke kanan lalu ke kiri hingga terdengar bunyi 'krek'!

"Ah.. Aku sudah dewasa ternyata. Tubuhku makin tua." ucap Taehyung tertawa sendiri. Ia melirik keadaan diluar, hujan turun dengan sangat lebat.

Merasa kebingungan, ia pun mengambil bangku kecil dan duduk di samping Alda.

"Terima kasih sudah bertanggung jawab menolong Tao. Dan terima kasih sudah merepotkanku, nona." ucap Taehyung pelan.

Ia menoleh ke arah jendela, tapi kepalanya terasa berputar lebih jauh. Apa sekarang tandanya ia yang mulai sakit?

Taehyung membuang pikiran itu jauh jauh. Ia memang batuk akhir akhir ini, tapi ia tak menyangka jika akan terserang demam.

Lelaki itu menuruni tangga menuju dapur. Membuat coklat panas dua cangkir dan menghangatkan kue bolu coklat di microwave.

Setelah itu ia membawa dua cangkir coklat ke kamar dan bergegas menuruni tangga lagi untuk membawa bolu coklat yang sudah dihangatkan.

Setelah kembali duduk di bangkunya, Taehyung menyesap coklat panasnya.
Seketika itu juga ia meringis tertahan. Coklat itu pahit sekali.

Rasanya tadi sudah kuberi gula? Apa manisnya kalah saing? Apa coklatnya kebanyakan?

Taehyung mengembalikan cangkir itu ke atas meja kecil di samping tempat tidurnya.

Kemudian ia beralih memandangi Alda. Memandangi wajah gadis itu secara terus menerus hingga 45 menit lamanya.

Kemudian ia sadar dari tadi ia sendiri kedinginan karena belum ganti baju.

Taehyung melangkah ke lemari mencari baju lalu mengganti pakaiannya dengan cepat. Sampai saat hendak memasang kaos, terdengar teriakan.

"AAAAAKKKHHHH!!!!" Alda menutup matanya.

"Kau sudah bangun?" tanya Taehyung sambil memasang kaosnya.

"Bajuku!! Dimana??" Alda melotot melihat pakaiannya berserakan di lantai. Bahkan dalamannya juga ada di sana.

Taehyung mengikuti arah pandang Alda.

BUK!!

Sebuah guling mendarat di kepala Taehyung.

"Hei! Kau ini kenapa?!"

"Apa yang kau lakukan padaku??" Alda melotot. Ia ketakutan saat ini. Apa ia baru saja di #^$%@&* oleh lelaki di depannya?!

"Jangan salah paham. Memang aku yang mengganti bajumu. Tapi tenang. Aku tak melihat apapun. Aku menggantinya karena kau basah kuyup dan tak ada seorangpun disini yang bisa kumintai bantuan."

"Bohong!!! Kau pasti udah aneh aneh!!"

"Aku bersumpah oke?? Istirahatlah. Dan jangan berisik!!" Taehyung melangkah keluar dari kamarnya.

Sementara Alda mencoba mengingat hal terakhir yang terjadi padanya.

Ia ingat saat ia menceburkan diri ke sungai untuk menolong anjing lalu anjingnya selamat dan.. Ya!! Bukankah dia terseret arus sungai?? Berarti ia mati?? Apakah ini surga? Dengan malaikat tampan sebagai penghuninya??

GUK!!

Alda menoleh ke samping. Tao naik ke ranjang lalu berguling di sampingnya.

"Tunggu, kau kan selamat, tak mungkin kau mati bersamaku." sedetik kemudian Alda tersadar dan mulai memahami apa yang terjadi.

BRUK!!

Terdengar suara benda jatuh di depan pintu. Meski masih sedikit pusing, Alda mencoba turun dari tempat tidur.

Saat membuka pintu betapa terkejutnya dia melihat Taehyung sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan kaki yang sudah terulur ke arah tangga.

Jika lelaki itu pingsan saat menuruni tangga, sudah pasti ia mati.

Alda yang saat itu masih sedikit pusing menguatkan diri untuk membopong Taehyung ke kamar.

Lalu ia baringkan lelaki itu ke tempat tidur. Saat membopong tubuh Taehyung pun Alda sudah sadar kalau lelaki itu demam.

Alda menuruni tangga sambil membawa semangkuk air yang tidak dingin lagi. Ia sudah mengelilingi rumah untuk mencari dapur selama dua menit.

Akhirnya setelah memasuki dapur, ia bergegas mencari es batu. Namun ia tak menemukan apapun.

Gadis itu panik. Bagaimana kalau lelaki yang sudah menolongnya itu mati?

Alda tak hilang akal. Ia membuka kembali kulkas dan mengeluarkan bawang merah serta bawang putih. Ia kupas segenggam bawang merah dan sedikit bawang putih.
Lalu mencincangnya sampai halus lalu kembali ke kamar di atas.

Alda menempelkan cincangan bawang tadi di dahi Taehyung. Tanpa lem, cincangan bawang tadi menempel sempurna dengan sendirinya.

Kemudian pandangan gadis itu beralih ke coklat panas di atas meja. Ia lihat ada dua cangkir. Satu sudah luang dan satu masih utuh.

"Kau membuatkanku coklat panas? Terima kasih." ucap Alda berbicara sendiri.

Gadis itu meminum coklat panasnya sampai kemudian ia tersedak dan wajahnya mengeluarkan ekspresi aneh.

"Apa ini? Baunya seperti coklat tapi rasanya tidak enak." Alda berdiri hendak berbalik untuk membuat coklat panas baru.

"Jangan..."

"Kau sudah sa.." Alda terdiam. Lelaki di depannya sedang mengigau ternyata.

"Aku hanya membelanya.."

Alda terdiam. Ia duduk kembali di samping ranjang.

"Mengapa kalian menuduhku begitu? Apa salahku?" cairan bening mengalir dari mata Taehyung yang tertutup.

"Aku tak tahu apa yang terjadi padamu. Tapi kuharap hatimu segera membaik." gumam Alda pelan.

Tangannya terulur mengusap air mata di pipi Taehyung.

Tiba tiba gadis itu tercekat. Tangan Taehyung memegang erat tangannya yang sedang mengusap air matanya.

Lalu membawa tangan Alda dalam genggamannya. Hingga napas Taehyung terlihat teratur.

"Hei kau ini sadar atau tidak??" Alda bertanya. Namun sia sia. Lelaki di hadapannya memang tak sadarkan diri.

Alda merenungi tangannya yang sedang digenggam erat oleh Taehyung. Wajahnya memerah.

***

Gimana nih ceritanya ders??

Oh ya sekedar info, cincangan bawang itu emang ampuh buat nurunin demam loh ders..

Dulu kalo aku demam, nenek selalu nyincangin bawang lalu nempelin ke jidat.

Tapi ya hm. Baunya gak enak terus hawa hawa baunya itu bikin mata gak bisa buka..

Ya tapi karena mata gak mau kebuka karena males sama hawa bawangnya, kita jadi bisa ketiduran dan tidur itulah yang membantu kita untuk istirahat..

Buat silent readers, comment type dan vote type..
Setia terus ya sama Yuna..

I love you Readers❤❤

YUNALEXANDER
PUBLISH ON NOVEMBER. 01. 2018

[END] STIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang