"Detri??" gumam Taehyung.
"Tolong angkat..." ucap Detri.
Taehyung pun mengangkat telpon.
"Ya? Kenapa?" tanya Taehyung.
"Tolong! Aku terkunci di g-"
Tuu- tuuuttt...
"Halo? Hei Detri?! Terkunci dimana?!"
"Halo?! Astaga! Bisa bisanya!" ucap Detri melihat ponselnya mati.
Taehyung menelpon Detri kembali namun nomornya tidak aktif.
"Apa dia diculik?" gumam Taehyung dengan wajah paniknya.
.
.
.
.
.
.
."Sudah sampai nona." ucap supir taksi tersenyum pada seorang gadis muda.
"Terima kasih pak." ucap sang gadis membayar ke supir lalu menarik kopernya memasuki sebuah dorm di kawasan elit yang terkenal mahal.
"Ah. Dokter. Masuklah." ucap seorang pria dengan lesung pipinya.
"Ah. Terima kasih."
"Adikku merekomendasikanmu untuk mengobati peliharaanku yang sakit. Aku kira kau hanya bekerja di petshop." ucap namja itu.
"Ah tidak juga. Aku memang bekerja. Tapi aku hanya mengisi waktu liburan sembari menunggu surat ijin praktekku sebagai dokter hewan keluar."
"Jadi aku harus memanggilmu dokter atau-"
"Alda. Panggil aku Alda saja. Jadi, mana anjing yang sakit?"
.
.
.
.
.
.
.Detri mulai kelaparan di dalam gudang. Ia terkunci berjam jam disana. Apakah masih siang atau sudah malam pun ia tak tahu.
"Aku takut.. Tolong buka pintunya.." gumam Detri sejak awal ia terkurung. Suaranya sudah serak lantaran menangis dan mencoba mencari jalan keluar tapi hanya pintu itu satu satunya jalan.
"Detri?! Kau di dalam?" teriak sebuah suara yang Detri kenal.
"T-Taehyung! Tolong! Tolong aku! Keluarkan aku dari sini!"
"Aku kira kau diculik! Sekarang bagaimana bisa aku membantumu? Semua orang sudah pulang. Aku hampir gila mencarimu seharian! Aku mau lapor polisi tapi belum 2 × 24 jam!" ucap Taehyung.
"Bagaimana ini? Aku takut. Aku lapar..." gumam Detri menahan kepalanya yang pusing.
"Aku akan cari jalan keluar!" ucap Taehyung kemudian pergi.
PRANG!!!
"Astaga!" Detri terperanjat kaget saat sebuah lukisan jatuh dan pecah. Di baliknya terlihat dua tangan menggapai di udara. Memperlihatkan adanya jendela kecil disana.
"Tunggu! Aku akan masuk!" ucap Taehyung terlihat memanjat masuk dan melompat di depan Detri.
"Kenapa kau ikut masuk?" tanya Detri kaget.
"Setidaknya kau tidak ketakutan sendiri." senyum Taehyung.
"Astaga ini bukan permainan!"
"Aku tahu. Lagi pula bagaimana kau bisa keluar jika jendelanya setinggi itu? Kau butuh bantuanku."
"...."
"Hei, kau kenapa? Kenapa kau diam saja?" reflek Taehyung menangkup wajah Detri dengan kedua tangannya.
Gadis itu demam.
"Hei! Kau demam! Astaga! Kepalanya panas tapi tangannya dingin sekali."
"Tae- pusing..." gumam gadis itu. Kepalanya sudah terkulai lemah.
.
.
.
.
.
.
."Dimana dia? Kita harus hadir dua jam lagi." ucap Namjoon agak panik.
"Tae-hyung semalaman tidak datang. Bagaimana ini?" tanya Jungkook.
"Sudah coba telpon nomornya?"
"Diluar jangkau-"
Ddrrtttt... Drrtttt...
Jungkook segera menjawab begitu mendapat panggilan dari Taehyung.
Kook.. Tolong.. Kami terkunci di gudang agensi.. Baru ada sinyal pagi ini.. Tolong!
"Hah?! Terkunci?"
"Apa?! Siapa terkunci?" teriak Namjoon membuat Jimin dan Hoseok masuk ke ruangan.
.
.
.
.
.
.
.Taehyung gelagapan. Gadis di depannya menggigil. Tubuhnya dingin. Tentu saja. Semalaman di dalam gudang tanpa makan dan minum dengan cuaca yang buruk.
Taehyung membuka sweaternya. Memakaikannya Detri agar gadis itu berhenti gemetar kedinginan.
"Kau tak boleh mati. Kau bahkan belum debut. Hei! Jangan mati!" ucap Taehyung yang tanpa ia sadari terdengar begitu khawatir.
"Maaf. Ini demi dirimu. Jangan menyangka aku pria byuntae." ucap Taehyung memeluk tubuh kecil Detri. Menunggu bantuan datang.
"Siapapun yang melakukan ini, dia dalam masalah besar." gumam Taehyung menatap wajah pucat Detri dalam keremangan cahaya gudang.
YUNALEXANDER
PUBLISH ON FEB.27.2019
DONT COPY/PLAGIARISM
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] STIGMA
FanfictionKim Taehyung sedang dirundung masalah saat ini.. Skandal berita negatif yang terus menyebar membuatnya frustasi dan memilih untuk menenangkan diri ketempat yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.. Stigma sosial.. Itu yang ia alami sekarang.. Hanya ber...