part. 10

884 26 0
                                    

Jangan pergi shel.

Azka terbangun dari mimpinya setelah ia mengucapkan terakhir kata kata itu didalam mimpinya. Ia bertanya tanya mimpi apa sebenarnya tadi. Tak ada hasil ia pun melirik jam beker yg ada disampingnya. Jam pukul menunjukan jam lima pagi tepat.

Ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu beranjak pergi ketoilet. Setelah keteoilet ia memutuskan untuk beribadah dan membaca al-quran.

Setelah azka melakukan ibadah ia mengambil handphonenya dan membukanya. Sebenarnya tak ada notif yg penting disana ia hanya mengscroll tak jelas line today.

Karna cukup bosan dan waktu sudah hampir menunjukan pukul setengah enam ia segera kembali masuk kedalam toilet dan merapikan tubuhnya.

Sedangkan luna, luna pun sama sedang bersiap diri dikamarnya. Berdandan agar terlihat cantik. Merias wajahnya dan mengikat rambutnya dengan gaya ala ala princess.

Sudah pukul setengah tujuh kurang mereka akan bergegas berangkat sekolah.

"Ayang bebeb susunya belom habis nih" teriak luna setelah tahu bahwa azka tak menghabiskan susu buatannya.

Azka mempercepat langkah kakinya karna ia malas berurusan dengan luna. Luna mengerucutkan bibirnya dan ikut mengekor dibelakang azka.

Eldric dan merli hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap anaknya dan keponakannya itu, lalu mereka terkekeh bersama.

"Sepertinya bakal rumit nih, ya gak? " merli menyikut eldric. Eldric tersenyum lalu menganggukan kepalanya.

"Paah buruan azka udah telat" teriak azka membuat eldric maupun merli terkejut. Eldric melipatkan korannya lalu ia membemberikannya kepada merli dan segera bergegas mengantarkan azka dan luna tetapi ia tak pernah lupa mencium kening istri tercintanya dan merli mencium telapak tangan eldric.

🌱🌱🌱

Sesampai azka disekolahan ia melambaikan tangannya kepada eldric begitu pula dengan luna yg sangat antusias melambaikan tanganya untuk eldric. Azka hanya memutarkan kedua bola matanya malas.

Mereka berdua melangkahkan kaki memasuki gerbang sekolah. Tak lupa ia menyapa satpam yg biasa ada untuk menjaga gerbang.

"Tunggu dulu ka" luna memberhentikan langkah azka. Cowok itu dengan malas menghentikan langkahnya lalu berbalik untuk menatap luna.

"Apaan lagi? " tanyanya datar.

"Gue lupa bawa pulpen"

"Terus? "

"Ya ampun azka nanti gue nulis pake apa? "

"Gue ada pulpen lagi, lo boleh minjem"

"Serius? " mata luna berbinar.

Azka hanya membalasnya dengan anggukan dan tanpa senyuman.

"Pak bukain!!!! Saya belom telat!!! " teriakan dari gadis itu yg tak lain adalah marshel membuat mereka berdua menengok kearah gerbang bersamaan.

"Gak bisa neng, eneng telat mulu sih" ucap satpam tersebut.

"Please pak bukain saya cuman telat 3 menit doang" marshel terus memohon dan hasilnya nihil. Satpam itu terus bersi keras tidak akan membukakan pintu gerbang untuk marshel walau ia sudah dibujuk oleh marshel.

Marshel menarik nafasnya dalam dalam lalu mulai berteriak. "WAHAI GURU GURU YG TERHORMAT, SAYA HANYA TELAT TIGA MENIT DAN GERBANG INI TIDAK MAU TERBUKA, BANTU SAYAAAA!!! " gila? Memang gila. Tetapi marshel tak peduli bahkan sampai ia menjadi pusat perhatian.

The Most Wanted Boy And Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang