part. 16

808 22 3
                                    

Setelah beberapa hari marshel tak masuk kelas. Suasana kelas terasa lebih damai dan nyaman. Semua siswa atau siswi mengakunya. Tetapi tidak enak juga bagi kelas itu. Mereka terasa lebih hampa, dan terlalu damai. Jadi serba salah.

Tetapi bagi azka kelas rasanya tak hidup lagi. Walau banyak gadis yg menghampirinya saat mengetahui marshel tak kunjung masuk sekolah. Menjadi salah satu keuntungan besar bagu para fans azka.

Fans azka takkan mendekati azka jika ada marshel. Karna jika ada satu gadis yg mengganggu azka, marshel akan bergonggong layaknya anjing, ups salah maksudnya tak akan membiarkan hidup gadis itu tenang bila berani mendekati azka.

"Woy ka kuy kekantin" ucap zaki. Lamunan azka sekeyika lenyap begitu saja.

"Mager ah" ia melipatkan tangannya lalu menenggelamkan kepalanya.

"Cih, jadi orang mageran baek kagak sukses mampus lo".

Azka yg tak terima dengan perkataan zaki langsung mendongakan kepalanya dan mulai menoyor kepala zaki.

"Sakiiiiiit" ringisan zaki tak dihiraukan oleh azka.

"Dah lah ki, kita duluan ae. Orang galo jan diganggu" ucap hendra disebrang sana. Tanpa basa basi azka melemparkan barang apa saja kearah hendra. "Bacot njink".

Mereka berdua terkekeh lalu berlalu kearah kantin.

Saat hendra dan zaki akan benar benar pergi kekantin, azka menghentikan jalan merrka. Membuat mereka kebingungan "tadi kata gak mau ikut, sekarang ngehentiin kita. Labil lu kek bocah SMA".

Zaki menoyor kepala hendra. "Kita kan mang bocah SMA gaje".

Hendra terkikik sembari mengelus elus kepalanya.

"Gue ikut yak plis" azka memohon dan sesekali melihat kearah luna yg sedang menuju kearahnya dengan lompatan limpatan kecil. Hendra maupun zaki mengikuti arah pandang azka.

"Gue paham kenapa elo minta ikut. Ada orang gila toh. Elo boleh ikut asal lo traktir kita kita" zaki terkiki mendengar ucapan hendra. Sungguh teman yg pintar, mereka bertos ria lalu terkekeh.

"Kita kita? ".

"Ouy dia makin deket tuh" zaki menunjuk kearah luna.

"Oke deal. Yg terpenting bawa gue kabur dari sini".

"Oke" jawab hendra dan zaki bersamaan.

Saat luna telah sampai ditempat duduk azka. Ia berdecak. Hangus sudah harapannya untuk menghabiskan Q-time bersama azka.

Entah mungkin luna yg terlslu pintar, atau memeang azka terlalu bodoh. Saat azka akan pergi kekantin, luna melihat setengah wajah azka yg ditutup oleh buka bersampul coklat. Dan ia sangat tahu bahwa itu adalah azka.

Perlahan demi perlahan luna mengikuti azka dari belakang, berniat mengagetkan cowok itu dan sekaligus akan memarahinya. Dengan sangat pasti akhirnya ia tepat dibelakang azka dan tak ada yg menyadarinya sama sekali.

Satu

Dua

Tiga

"Baaa" luna menepuk keras pundak azka. Cowok itu terkejut bukan main, ditambah pundaknya yg sakit akibat tepukan oleh luna. Memang kecil tapi pukulan dan cubitan luna begitu menyakitkan.

"Allahuakbar" umpat azka. Matanya melotot melihat luna. Sedangkan luna, luna cengir layaknya bak orang gila.

"Gila lo ya, gue jantungan gimana anjir" ucap azka. Ia mengelus pundaknya secara bergantian. Luna tetap saja cengir layaknya seperti orang tak bersalah.

The Most Wanted Boy And Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang