08

1.5K 326 50
                                    

Yujin sengaja menahan diri berminggu minggu dengan tidak datang ke danau. Tapi rasa penasarannya masih besar pada minju yang bisa memperlihatkan masa depannya.

"Oi doggy laut!" Kata yena menganggetkan yujin dari lamunannya.

"Kaget gue bangsat!" Malah hyewon yang kaget.

Yujin, yena dan hyewon sedang duduk di pinggir lapangan sekarang.

"Berisik lo bedua!" Kata yujin.

"Lo mikirin apa sih?" Tanya yena.

"Mikirin wony" hyewon lagi yang menjawab.

"Geblek!" Kata yujin menoyor kepala hyewon.

"Mikirin apa sih lo?" Tanya yena lagi.

"Mikirin cara cabut dari sini" bohong yujin.

"Lah biasanya juga cabut ae lo"

"Iya, ni gue mau cabut" kata yujin lalu berlari ke belakang sekolah.

"Ikutin jangan?" Tanya hyewon pada yena. Yena menjawab dengan gelengan kepala.

.
.
.
.

Yujin akhirnya ke danau itu setelah berminggu minggu mencoba tak ingin tahu, tapi tetap saja hati dan pikirannya menyuruh kembali ke danau.

Ya, minju selalu disana dan sedang duduk di bangku dekat danau. Yujin bediri di sebelah minju diam diam.

"Gue tau lo bakal dateng" kata minju tenang.

"Gausah basa basi, gue harus gimana?" Tanya yujin.

"Lo harus ngerubah sikap," kata minju.

Yujin mulai berangsur duduk di sebelah minju dan mendengar setiap perkataan minju.

"Lo ga boleh cuek sama sekitar, ga boleh songong itu yang buat banyak ga suka dan mau ngjatuhin lo nantinya" kata minju.

Yujin sudah tak heran jika minju tau segalanya, cenayang kata yujin.

"Dan lo juga harus bantuin gue" kata minju

"Apaan?"

"Ntahlah, kita berdua di takdir kan buat saling menolong supaya ngga sial" kata minju.

"Ngarang lo!" Kata yujin.

"Gue serius, ada yang datang ke gue dan bilang kalo kita berdua itu bisa lepas dari kesialan kalau saling membantu" kata minju.

"Siapa yang bilang?"

"Malaikat kali"

"Lo siapa sih? Kok temen lo malaikat, udah gila" kata yujin.

"Gue juga ngga tau gue siapa" jawab minju menunduk sedih.

"Maksud lo?"

Minju tak menjawab, ia sendiri tak tau dia siapa dan kenapa bisa terlibat dengan yujin si manusia pembangkang.

"Intinya kita harus saling membantu biar lo ga sial lagi!" Kata minju.

"Gimana cara yang lebih spesifiknya?" Tanya yujin.

"Lo harus mencegah orang yang mau bunuh diri"

"HAH?"

"Besok di roller coaster taman hiburan dekat sini ada yang mau bunuh diri waktu wahananya jalan" kata minju.

"WHAT?"

"Jam 4 sore. Dan lo ga boleh cabut sekolah, selesai sekolah lo harus buru buru ke wahana itu, ga boleh telat" jelas minju.

"Gimana gue bisa kesana tanpa telat?!" Tanya yujin yang besok pulang sekitar jam 3.

"Ya gue gatau, pokoknya mulai sekarang lo ga boleh bolos. Inget lo harus jaga sikap" kata minju.

"Terus lo ga ikut gue ke wahana itu?"

"Ikut, gue tunggu lo disana" ucap minju.

Yujin masih melongo tak percaya, bagaimana bisa minju juga tahu ada orang yang mau bunuh diri dimana, jam berapa dan siapa.

Minju pergi meninggalkan yujin yang masih mematung di kursi tersebut.

.
.
.
.

Hari ini yujin datang ke sekolah 2 jam setelah bel. Menurutnya ia sudah berubah dengan masuk mulai agak cepet dari sebelumnya.

"Kamu ini telat terus! Teman teman kamu aja udah bisa masuk pagi sekarang!" Kata pak guru memarahi yujin.

"Loh pak, ini masih pagi. Jam 9 itu pagi kan?" Kata yujin.

"Ngebantah kamu?!"

"Ya emang beneran pagi kok" jawab yujin santai.

"Kalau bukan anak yang punya yayasan kamu mungkin udah di tendang dari sini!"

"Bapak berani nendang saya?" Tanya yujin polos.

Bapak itu sudah ingin menampar yujin tapi ia tahan sendiri emosinya. Yujin pembuat onar ini ntah bagaimana cara mengubahnya.

"Masuk kamu!" Kata pak guru tersebut.

Kebetulan kelas yujin tengah kosong saat ia datang. Bu gurunya sedang mens dan tak bisa mengajar hari ini.

"Kapan dah lo berubahnya doggy?" Kata yena saat yujin duduk di sebelahnya.

"Pas lebaran bebek" jawab yujin santai.

"Bangsul!"

"Berubah dong kaya kita bedua ni" kata hyewon.

"Bodo amat, ngantuk gue" yujin mulai menidurkan kepalanya di atas tasnya sendiri.

Yujin sedang berfikir dengan ucapan minju kemarin yang menyuruhnya nyelamatin orang di taman hiburan.

Yujin tak percaya, ia bilang minju halu. Mana ada yang tahu kematian orang, apa lagi minju cuma orang aneh yang ia temui.

Yujin memilih tak merubah sikap dan tak pergi ke wahana roller coaster yang di tunjuk minju. Ia tak percaya pada minju.

.
.
.
.

Di kelas terakhir pun yujin kembali melanjutkan tidurnya. Ia tak perduli jika ada guru yang menegurnya.

Sampai pelajaran selesai tak ada yang menegur yujin. Hanya suara yena yang heboh membangunkan yujin.

"Eh eh eh! Liat ni liat!" Ucap yena heboh.

"Apaan bek?" Tanya hyewon.

Yujin cuma dengar, dia masih memejamkan mata dengan kepala menunduk.

"Anjirr!" Seru hyewon membuat yujin melihat keduanya yang sangat berisik.

"Nih jin liat!" Yena menyodorkan hp nya.

Terlihat sebuah video di taman hiburan yang ramai dan banyak orang. Di video tersebut merekam orang yang tergeletak di tanah dengan darah di sekelilingnya.

Yujin membelalakan mata kaget. Ia langsung mengambil hp nya dan melihat berita.

[HOT NEWS]
Seseorang melompat dari wahana roller coaster yang sedang berjalan dengan ketinggian 100 meter.

"Sialan!"

















-----

[END] Fantôme 🎃 JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang