19

1.4K 353 128
                                    

"Dia pacar gue yang udah 7 bulan koma"







"Pacar?!" Yujin mendorong chae agar terlepas rangkulannya.

Chae masih setia memandangi minju dan mengangguk atas pertanyaan yujin tadi.

"Lo bukannya pacaran sama sakura alumni sekolah kita?!" Kata yujin.

Chae memang pernah terlihat jalan dan dekat sama sakura. Yujin pikir mereka pacaran.

"Iya, semenjak pacar gue sakit, gue jalan sama sakura" kata chae.

"Bangsat!" Umpat yujin mengenggam kepalan tangannya kuat.

Chae menyakiti minju saat minju tak sadarkan diri membuat yujin naik pitam. Hantu kesayangannya di mainin di dunia nyata.

"Gue emang bangsat" kata chae tersenyum meremehkan diri sendiri.

"Namanya siapa?" Tanya yujin memastikan kalau itu minju.

"Kim Minjoo"

Tepat, yujin tak salah orang. Dia berjanji jika minju bangun akan mendekati minju walau lawannya chae. Tak seberapa kata yujin.

"Sakit apa?" Tanya yujin kepo.

"Kecelakaan motor"

"Kok bisa?" Tanya yujin mengorek lagi.

"Gue yang bawa motor kita di tabrak dari belakang tapi gue ga luka parah, dia keseret 11 meter" jelas chae.

Yujin merasa ngilu mendengar cerita chae, pasti sangat parah luka luka yang di alami minju saat itu.

"Dia udah sadar?" Tanya yujin.

"Tadi malam kata dokter dia udah sadar, tapi sekarang balik lagi drop" jawab chae.

Pantas yujin tak bertemu minju, ternyata minju balik ke tubuhnya.

"Gue duluan kalo gitu, bokap gue di rawat di lantai 4" kata yujin pamit pada chae.

.
.
.
.

Yujin pergi ke taman rumah sakit yang luas, banyak pasien berjemur pagi disana.

Yujin duduk di bangku taman yang menghadap ke rumah sakit. Di liatnya lantai 4 kamar papanya dengan jendela terbuka.

Yujin pov

Bangsat juga si chae, sok kegantengan pake nyelingkuhin minju. Gue yang ganteng aja belum punya pacar.

Minju juga masih hidup, gue mesti banget deketin minju ntar. Semoga aja dia inget gue.

Si chae ini gampanglah ngurusnya, bukan tandingan gue coy monmaap.

End

Terlihat jaemin berjalan ke arah yujin. Jalannya masih pincang, kasihan. Setelah kecelakaan pacarnya memutuskannya karna bawa motor ngga bener.

Jaemin ikut duduk di sebelah yujin,

"Ngapain?" Tanya jaemin.

"Cari udara segar, lo ngapain?" jawab yujin.

"Sama"

Yujin dan jaemin diam sejenak, lalu yujin memecahkan keheningan,

"Lo gimana sama pacar lo yang ikut kecelakaan kemarin?" Tanya yujin.

"Udah lama putus kan" kata jaemin.

"Kasian amat ya udah jatuh tertimpa tangga pula"

"Belum ngerasain aja lo mblo" kata jaemin menoyor kepala yujin.

"Sana dah lu bang, ganggu aja elah" usir yujin mendorong jaemin agar berdiri.

"Gue kutuk ya lo kalo bisa!"

"Bodo amat, sana!" Yujin menendang bokong abangnya agat menjauh. Durhaka

Yujin kembali larut dalam pikirannya hari itu. Hantu minju pun sama sekali tak pernah muncul lagi.

.
.
.
.

4 hari sudah papa yujin di rawat, yujin belum sempat kerumah sakit karna ia sedang dalam masa ujian akhir.

Di sekolah yujin selalu melihat chae yang di jemput sakura naik mobil. Dengan santai chae selalu tersenyum ke sakura, sedangkan pacarnya minju terbaring koma.

Suatu hari yujin mendatangi chae yang sedang makan di kantin seorang diri.

"Eh chaentong sayur!" Kata yujin duduk di depan chae.

"Apaan?" Jawab chae yang baru saja di katain centong sayuran.

"Lo ga tega apa selingkuhin cewe lo yang lagi koma?" Kata yujin tanpa basa basi.

Chae menghembus nafas kasar,

"Sebenernya gue sama minju udah renggang sebelum kita kecelakaan" jawab chae.

Ada kesempatan besar pikir yujin,

"Terus?" Tanya yujin.

"Dia minta putus di jalan waktu itu, jadi gue ga sengaja ngrem mendadak dan terjadilah tabrakan" jelas chae.

"Kenapa putus?"

"Minju tau gue selingkuh sama sakura," kata chae.

Masih sok ganteng aja ni orang, kata yujin dalam hati.

"Abis ini gue mau ke rumah sakit dan minta maaf, abis itu gue ga akan ganggu minju" sambung chae.

Jodoh tak kemana pikir yujin dengan senyum mengembangnya. Tapi sedetik kemudian berubah menjadi ekspresi kaget.

"Abis ini lo minta maaf sama minju?!" Kata yujin menggebrak meja.

"I..iya, dia udah sadar dari 3 hari yang lalu" jawab chae yang kaget.

"Makasih infonya chaentongan sayur!" Kata yujin memegang kedua pipi chae dan mengguncang kepala chae.

Lalu yujin berlari gembira masuk kelas, ngga sabar menjawab ujian dengan cepat lalu menemui minju di rumah sakit.

.
.
.
.

KRINGGGG

Bel sekolah berbunyi, waktu ujian telah habis. Ujian terakhir yang yujin tempuh sebagai anak sekolahan. Setelah ini dia akan menjadi anak kuliahan, tapi sebelum kuliah ia akan menikmati libur panjang dengan mendekati minju di rumah sakit.

Yujin dengan senyum dan langkah pastinya masuk ke rumah sakit ingin menemui minju. Tapi bodohnya ia, minju pasti sudah tak ada di icu.

Sedangkan yujin terakhir melihat minju ya di ruang icu tersebut. Yujin memilih bertanya pada resepsionist pasien atas nama Kim Minjoo.

Minju di pindahkan ke lantai 4, ngga jauh dari ruang inap papanya. Yujin pun kembali melangkah menuju lantai 4.

Saat sudah di lantai 4 yujin dengan ramah menyapa pasien atau suster yang lalu lalang dengan senyum bahagianya.

"Eh bang jae" sapa yujin melihat jaemin yang berdiri di koridor menatap keluar yang langsung menghadap taman.

"Loh udah selesai ujian?" Kata jaemin.

"Udahh" jawab yujin tersenyum.

Tiba tiba dari belakang jaemin ada seseorang dengan kursi rodanya dan memegang tangan jaemin di depan mata yujin.

"K..kim Minju"


















-----

Seneng deh udah mulai ramai disini, mirip precious :"




[END] Fantôme 🎃 JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang