17

1.3K 331 162
                                    

"Kenapa lo ketawa sendiri waktu gue dateng?"






"O-oh itu tadi gue nonton srimulat" kata yujin spontan. Gblk

Jaemin mengangguk percaya dan kembali fokus mengendarai mobilnya.

Sesampai di rumah sakit mereka berjalan cepat menuju ruang inap sang papa.

"Bokap sakit apa?" Tanya yujin.

"Jantungnya kumat" jawab jaemin.

Setelah sampai di depan pintu kamar rawat papanya, yujin sedikit ragu untuk masuk.

Ia tak akrab dengan papanya malahan ia cendrung membangkang dan kabur dari rumah, makanya ia tinggal sendiri di rumah peninggalan mamanya.

Mama yujin meninggal karna leukimia. Mamanya meninggal di kantor sang papa, papa yujin telat menemui mamanya karna urusan perkerjaan sehingga saat di temukan mamanya sudah jatuh dan tak bernyawa di tempat.

Papa yujin pun tak mendatangi pemakaman karna melakukan meeting di singapur, dari situ yujin sangat membeci papanya yang tidak sayang keluarga.

"Ayo" kata jaemin melihat yujin masih berdiam.

"Yujin" panggil jaemin lagi.

"Gue ga mau ketemu dia" kata yujin.

"Yujin, ini papa kandung lo!" Kata jemin.

"Dia cuma bokap yang gila perkerjaan!"

"Cuma masuk yujin, papa juga belum sadar" kata jaemin meyakinkan.

Yujin berfikir lagi, minju menyuruhnya untuk tidak membangkang dan menjadi orang baik untuk kebaikan yujin dan minju.

Yujin menghembuskan nafas berat dan perlahan mengekori jaemin masuk ke ruangan tersebut.

Yujin berdiri di samping papanya memperhatikan papanya yang pucat pasi dengan oksigen di hidung serta bunyi mesin detak jantung yang memekakkan.

Minju hadir tiba tiba di hadapan yujin. Minju pun ikut memperhatikan papa yujin yang terbaring lemah.

"Salah satu orang yang harus lo jaga" kata minju masih memandangi papa yujin.

Lalu pandangan minju beralih pada seseorang di sebelah yujin,

"Ini abang lo?" Kata minju dan di jawab anggukan kecil dari yujin.

"Ih ganteng amat, ngga om om kayak lo!" Kata minju yang sudah berdiri di sebelah jaemin.

"Kenapa ga dia aja sih yang bisa liat gue"

Yujin memberi tatapan tajam ke arah minju. Tentu saja jaemin menatap yujin balik, kirain yujin ngliat jaemin.

"Kenapa lo?" Tanya jaemin bingung.

"Ituu, ada lalat" kata yujin menunjuk leher jaemin.

Jaemin pun memegang lehernya, mau aja di boongin jin tomang.

"Ga ada apa apa" kata jaemin polos.

"Eh lo udah makan bang? Gue beliin makanan deh ni keluar" kata yujin.

"Oh boleh deh, gue jagain papa aja"

Yujin memberi tatapan 'ayo ikut' ke arah belakang jaemin yang ada minjunya. Tapi malah jaemin lagi yang peka,

"Gue ikut?" Kata jaemin menunjuk dirinya.

"Eh bukan lu"

"Hah?"

"Dah ah gue keluar dulu" kata yujin menepuk bahu abangnya dan berlalu keluar pintu.

"Adek gue semenjak tinggal sebatang kara jadi gila kayaknya" kata jaemin pelan melihat punggung yujin yang hilang di balik pintu.

.
.
.
.

Yujin berjalan keluar rumah sakit mencari makan di temani minju di sebelahnya.

Minju berlari lari kecil di depan yujin. Yujin bisa melihat jelas kalau tubuh minju itu tembus pandang, bukan tembus pandang bisa ngeliat dalemannya :"

Yujin jadi berfikir seandainya minju bisa hidup kembali, atau mereka bertemu saat sama sama menjadi manusia mungkin yujin akan gencar mendekati minju dan meminta minju jadi pacarnya.

"Lo pernah punya pacar ngga?" Tanya minju berjalan mundur.

"Pernah lah, gue ga se-ngenes itu juga kali" kata yujin.

Minju tertawa renyah, yujin terpesona dengan tawa minju saat itu. Kok bisa hantu sesempurna itu.

Yujin melihat minju akan menabrak tiang di belakangnya,

"Eh awas!" kata yujin.

Nembus, kali ini minju menembus tiang di depan yujin. Yujin lupa minju bisa menembus segala barang dengan mudah.

"Gue juga bisa terbang" kata minju tiba tiba.

"Jangan terbang depan gue please! Serem juga ada hantu terbang, di kira mba kunti ntar"

Minju tertawa lagi melihat ekspresi yujin yang ngeri membayangkan ia terbang.

Mereka melanjutkan mencari makan dan langsung balik ke rumah sakit lagi.

.
.
.
.

Yujin membawa beberapa roti dan ayam bakar untuk abangnya dan dirinya yang akan menjaga papa sampai besok.

Minju sudah duluan katanya ia akan menunggu yujin di ruangan papanya, minju mau liat abang yujin yang ganteng katanya.

Yujin sama jaemin itu akrab sebelum yujin pindah rumah. Jaemin sempat kecelakaan 5 bulan lalu, membuat jaemin berjalan pincang sampai sekarang.

Ia kecelakaan motor bersama pacarnya karna cuaca sedang hujan dan motor yang di kendarai jaemin terpleset dengan kecepatan cukup laju katanya.

Yujin menyusuri ruang tunggu ugd lalu ruang icu untuk bisa menaiki lift karna ruang inap papanya berada di lantai 4.

Saat melewati ruang icu yujin mundur beberapa langkah, lalu pandangannya terkunci pada seseorang yang terbaring di ruang icu dengan segala mesin pembantu ia bernyawa.

"M..minju"











-----





[END] Fantôme 🎃 JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang