15

1.4K 329 151
                                    

Tak dalam luka yang di alami wonyoung, tak perlu sampai di jahit jadinya hanya di obati dan di perban agar darah tak terus mengucur.

Yujin menemani wonyoung sampai ia sadar, di kamar masih ada orang tua wony dan yuri yang masih bingung.

Gak lama wony bangun dan melihat yujin duduk di pinggi kasurnya, lalu melihat orang tuanya tak jauh dari yujin.

"Sayang" ucap mama wony.

"Mama sama papa keluar dari sini" kata wony.

Yujin tampak bingung kenapa wony sebegitu jutek pada kedua orang tuanya. Papa wony menepuk pelan bahu yujin dan mereka meninggalkan mereka, yuri ikutan keluar. Tinggallah yujin dan minju yang tak terlihat.

"Maafin gue wony" kata yujin.

"Kenapa minta maaf?"

"Gue yang buat lo gini kan" kata yujin melihat tangan wony.

"Bukan, ini bukan karna lo"

Yujin menatap wony penuh tanya, lalu kenapa wony ingin bundir.

"Ini karna tekanan dari orang tua gue," kata wony mulai menangis.

"Mereka selalu nuntut gue untuk belajar, mereka bakal marah kalau nilai gue jelek" ucap wony sesugukan, yujin memeluk wony membiarkan wony menangis di pelukannya.

"Mereka nyuruh gue untuk masuk ke univ yang mereka mau, tapi gue gagal dan mereka marah" sambung wony menangis di dada yujin.

Jadi begitu alasan wony ingin bunuh diri, karna tekanan orang tua yang selalu menuntut anaknya menjadi apa yang mereka mau.

Wony memang tak di pukul tapi tekanan dari omongan orang tua yang sangat tegas pasti menjadi beban pikirannya.

Yujin mengelus kepala wony lembut agar ia cepat tenang,

"Jangan mikir buat bunuh diri, semua pasti ada jalan keluarnya. Orang tua lo pasti berubah" kata yujin.

Wony masih menangis di pelukan yujin. Minju pun masih melihat adegan yujin mengelus rambut wony.

"Udah sering kayanya ya ngelus cewe" kata minju membuat yujin menoleh.

"Kasus kemarin juga cewe cantik, yang ini cantik, semuanya di elus" kata minju memutar bola mata.

Yujin malah menaik turunkan alisnya pada minju memberi tahu seperti 'rejeki ga boleh di tolak'

Wony keluar dari pelukan yujin dan berbaring ingin tidur kembali. Yujin menemani wony sampai tertidur, ga butuh waktu lama buat wony tidur.

Yujin keluar kamar menemui orang tua wony dan menjelaskan kenapa wony seperti itu serta menyuruh mereka untuk memperhatikan wony lebih baik lagi.

"Makasih udah tolongin anak tante" kata mamanya pada yujin.

"Iya tante, tolong jaga wony dan jangan kasih tekanan lagi"

"Iya, om sama tante mulai sekarang akan berubah" kata papa wony menepuk punggung yujin pelan.

Yujin dan yuri pamit pulang. Sekarang yuri yang nuntut jawaban dari yujin kenapa dia tahu wony ingin bunuh diri.

"Tau dari mana lo?!" Kata yuri saat berada di motor yujin.

"Dari....." yujin bingung gimana menjawabnya.

"Hm?"

"Dari wony, tadi dia main ke rumah gue" jawab yujin.

"Mana ada orang bundir ngasih tau bego! Bundir mah diem diem, kalo di sebar namanya syukuran!"

"Bego lo!"

Yujin tak peduli pun naik ke motornya dan segera menghidupkan motor tersebut. Di lihatnya yuri masih diam tak ikut naik.

"Lo mau pulang jalan kaki?" Tanya yujin.

Yuri masih diam,

"Udah lo pulang sendiri!" Kata yujin lalu menggas motornya.

"Woi anjirrr!" Yuri berlari mengejar yujin.

"Goblok sih!" Kata yujin berhenti.

"Lo yang goblok!" Kata yuri menggeplak kepala yujin. Yujin tertawa keras melihat kekesalan yuri.

.
.
.
.

Setelah mengantar yuri pulang dan yujin sudah masuk ke rumahnya. Ia belum melihat minju setelah pulang dari rumah wony tadi.

Tak mau ambil pusing ia membuat mie instan dan meminum susu sambil nonton tv.

Sejam minju tak muncul, yujin mencoba memanggil minju dengan menyemburkan air.

"Dateng lo hantu!" Kata yujin goblok.

"Lahh kemana tu hantu cantik" ucap yujin.

Yujin melanjutkan lagi acara nonton tv nya mencoba untuk berfikir mungkin minju reuni sama temen hantunya di danau.

Yujin membawa sisa makanan ke dapur lalu membuka kulkas ingin memakan buah anggurnya. 1 anggur di masukkan ke mulutnya, beberapa anggur ada di tangannya dan ia kembali menutup pintu kulkas.

"WOI ANJAY UHUUKK!" Yujin kaget dan tertelan buah anggurnya karna minju muncul saat kulkas di tutup.

"Eh sorry sorry" ucap minju menepuk punggung yujin.

"Lo bisa ga sih ngga asal muncul, ni jantung kalo copot gimana elah" kata yujin mengelus dadanya.

Yujin memperhatikan minju dan mundur 2 langkah menjauhi minju.

"Tunggu,"

"Lo, kok badan lo sekarang jadi transparan?!"

















------

[END] Fantôme 🎃 JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang