04

1.8K 375 68
                                    

Jam olahraga kelas yujin tengah berlangsung. Setidaknya ada 1 matpel yang buat yujin cs ngga nguap kalau belajar, yaitu olahraga.

Hari ini mengambil nilai lari 100m, tentunya skor lari yujin memecahkan rekor di kelasnya. Gak heran kalau larinya cepat, udah terlatih. Maklum doggy

"Gila ngga salah gue latih lo jadi anjing pelacak, gesit bener" kata yena dengan bibir monyong.

"Anjir lo bek!"

Saat mereka tengah istirahat sambil melihat yang lain berlari, tiba tiba wonyoung terjatuh saat berlari. Kakinya ter-palituk.

"Aw!" Ringis wony.

Sontak yujin langsung berlari ke arah wony. Terlihat kaki wony sangat kesakitan, yujin dengan sigap memutar pergelangan kaki wonyoung yang terkilir. Yujin paham penanganan pertama seperti ini.

"Aduhh duhhh" ringis wonyoung meremas baju yujin.

"Jangan berisik kalo mau sembuh" kata yujin dingin.

"Sakit tau!"

"Ayo ke uks" kata yujin berdiri tanpa membantu wonyoung.

Wonyoung mencoba berdiri tapi gagal karna kakinya begitu sakit.

"Kelamaan lo" kata yujin mengambil tangan wony dan menaruh di lehernya.

Yujin memeluk pinggang wony, membantunya berdiri. Wonyoung udah jelas menatap yujin kagum, dan jantungnya berdegup lebih cepat karna tangan yujin yang melingkari pinggangnya.

Yujin dengan perlahan memapah wonyoung menuju uks. Semua mata tertuju pada mereka, si anak berandalan yang memapah cewe cantik yang juga termasuk anak donatur di sekolah mereka.

"Tunggu disini" kata yujin yang sudah menduduk kan minju di ranjang uks.

Yujin berlari keluar membuat wony bingung dengan apa yang akan di lakukan yujin.

Ngga lama yujin balik membawa kompres berisi es. Semakin meleleh wonyoung di buatnya. Yujin dengan telaten mengompres pergelangan kaki wonyoung.

"Makasih" ucap wonyoung menatap yujin.

"Gausah makasih, gue cuma reflek kalo liat orang sakit" ucap yujin datar.

"Lo dingin banget jadi orang" ucap wonyoung memajukan bibirnya.

"Udah ah, gue mau cabut"

"Terus yang bantuin gue ke kelas siapa?"

"Lo kan udah gede" jawab yujin lalu langsung pergi keluar.

"Apaan sih tu anak, keliatan banget kepribadian ganda" kata wonyoung bergidik ngeri.

.
.
.
.

Yujin lagi lagi cabut sekolah, biasanya ia akan cabut dengan yena dan hyewon tapi karna dia ingin menemui cewe penjaga danau jadinya ia pergi sendirian.

Hari ini yujin sudah mengitar sekitaran danau tapi tidak ada minju disana. Mungkin minju tengah sekolah pikirnya.

Yujin berbalik menuju taman dekat danau, saat asik berjalan ia mimicingkan mata melihat tubuh seorang cewe yang ia kenal dari belakang.

"Bingo!" Ucap yujin menjentikkan jari.

Ia berjalan pelan pelan ingin mengagetkan cewe itu, namu cewe itu hanya dia di tempatnya. Membuat yujin berganti melihat wajah cewe itu.

Ya, cewe itu minju. Tapi minju menutup mata seperti sedang tidur. Yujin duduk di sebelah minju, memperhatikan wajah minju yang tenang.

"Bidadari itu nyata" ucap yujin pelan.

Yujin memperhatikan setiap inci wajah adem minju. Minju membuka matanya lalu terkejut melihat yujin yang sedang menatapnya.

"Astaga!"

"Hehehe gue ganggu ya?" Kata yujin tersenyum kikuk.

"Lo bisa ga sih sehari aja ga ngikutin gue?!" Sergah minju.

"Ya emangnya ini taman punya nenek moyang lo apa?" Kata yujin.

"Ini taman luas, lo bisa kesana kek!"

"Tapi ini spotnya bagus" ucap yujin mencari kebenaran.

Minju yang jengah pun memilih mengabaikan yujin dan kembali menutup matanya.

"Lo bidadari penjaga danau ya?" Tanya yujin mengganggu minju.

Minju tak menjawab, ia hanya diam. Yujin pun ikut diam, mereka tengah di bawah pohon rindang, angin sepoi menerpa kulit mereka.

Minju yang merasa heran suasana menjadi sunyi pun membuka mata memeriksa apakah orang aneh itu sudah pergi.

Namun yang ia lihat adalah yujin yang menutup mata, sepertinya sudah terlelap. Minju pun memperhatikan yujin yang dia bilang orang aneh itu. Ternyata yujin cukup tampan untuk jadi penculik pikirnya.

Yujin kehilangan keseimbangannya, kepalanya jadi bersandar ke bahu minju. Modus emang

Minju tak jadi mengelak saat melihat yujin begitu tenang dalam tidurnya. Minju membiarkan yujin tidur dia bahunya.

"Bahu bidadari nyaman ya" ucap yujin yang masih berada di bahu minju.

Minju sudah bergerak ingin mendorong yujin tapi tenaga yujin terlalu besar. Yujin memegang tangan minju agar minju tak bergerak.

"Gue ga tau lo nyata apa ngga, jadi tolong diam sebentar" ucap yujin membuat minju tak jadi brontak.

"Masa ada anak cewe hampir setiap hari cabut sekolah ke danau pula," kata yujin.

"Jadi lo itu manusia apa bidadari yang kehilangan selendangnya?"




















-------

[END] Fantôme 🎃 JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang