14

1.4K 336 119
                                    

"G..gue suka sama lo"






Yujin dan minju diam di tempat beberapa saat setelah mendengar pernyataan wonyoung.

"Ehekm, gue pulang di jemput supir nanti" kata wonyoung langsung mengemas barangnya.

"Gue aja yang anter"

"Gapapa, gue udah minta jemput kok" kata wonyoung.

Yujin menatap minju minta bantuan bagaimana menanggapi wonyoung tadi tapi minju hanya mengangkat bahu tak tahu.

Yujin dan wonyoung masih diam canggung, yujin belum menjawab pertanyaan wonyoung tadi.

Sekitar 15 menit kemudian jemputan wony datang. Yujin mengantar wonyoung sampai depan rumahnya.

"Wony" panggil yujin membuat wony menoleh.

"Kita bisa temenan baik kok, lo boleh main kesini kapan pun" kata yujin.

Wonyoung mencerna perkataan yujin, yujin menolaknya secara halus, sangat memalukan.

Wony mencoba memberi senyum pada yujin agar terlihat baik baik saja,

"Oke" jawab wony lalu pergi masuk mobil.

.
.
.
.

"Lo tolak?" Tanya minju setelah yujin masuk rumah.

"Iya"

"Kenapa?"

"Gue ga naksir" jawab yujin.

"Sok jual mahal, lo kan jomblo" ucap minju savage.

"Gue naksirnya sama yang lain" kata yujin.

"Siapa?" Tanya minju kepo

Yujin hanya melewati minju dan duduk di sofa dengan tenang.

"Siapa?" Tanya minju yang berdiri di dekat yujin.

Yujin mengganti channel tv tanpa memperdulikan minju.

"Gue nanya elah" kata minju menghalangi pandangan yujin.

Yujin melirik minju dan menarik tangan minju sampai minju duduk di pangkuannya.

Hantu bisa terkejut juga dengan jarak mereka yang cukup dekat, bahkan minju sedang duduk di pangkuan yujin.

"Gue suka sama lo" kata yujin.

Karna minju selalu berada di dekatnya dan bisa di sentuh, yujin menganggap minju manusia sampai ia bisa menyukai minju seperti ini.

Minju menganga kaget dan tak berkedip beberapa saat.

Yujin tertawa terbahak melihat ekspresi minju, "hahahaha hantu bisa jantungan juga" kata yujin.

Minju berulang kali memukul dada yujin dengan ia masih betah di pangkuan yujin.

Yujin bukannya kesakitan malah semakin tertawa, ia mencoba menghentikan minju yang memukulnya dengan cara menarik tangan minju akibatnya posisi minju semakin dekat dengan yujin.

Wajah mereka cukup dekat dan lagi lagi minju mematung di tempat. Sedangkan yujin jantungnya jadi berdegup lebih cepat.

Minju berdiri dengan cepat agar tak terjadi suatu yang tak di inginkan. Walaupun yujin bisa menyentuhnya, minju takut kalau yujin jadi menciumnya karna yujin di lihat dari wajah sudah tergambar kalau ia mesum.

"Hahaha, kayaknya semasa hidup lo ga pernah pacaran deh" kata yujin.

"Enak aja!"

"Gitu aja lo langsung ngblush" ucap yujin di sela tawanya.

Minju cuma bisa memasang wajah kesal pada yujin.

"Eh, baru tau hantu bisa ngblush" kata yujin berhenti tertawa.

Aneh juga ni hantu, atau mungkin memang hantu bisa begitu pikir yujin. Yujin emang goblok maafkan

Minju sudah pergi dari rumah yujin dengan kekuatan menembus temboknya. Sedangkan yujin memilih untuk tidur di kamar.

.
.
.
.

Yujin terlelap sampai pukul 8 malam yang tadi dia tidur dari jam 3 sore. Yujin terbangun karna ada yang mengguncang tubuhnya dan memanggilnya keras namanya.

"Ahn Yujin!"

Minju yang memanggil dan menarik tangan yujin agar cepetan duduk,

"Aduh apa sihhh?" Kata yujin masih dengan mata yang susah terbuka.

"Temen lo tadi mau bunuh diri!" Kata minju.

Yujin masih belum ngeh minju ngomong apa cuma diem setengah sadar.

"Wonyoung bunuh diri di rumah nyaaa!" Kata minju berteriak membuat yujin membuka matanya.

"Hah?!"

"Cepetan 30 menit lagi!" Kata minju.

Yujin langsung melompat turun dari ranjangnya, mengganti baju dan mengambil jaketnya.

Yujin berlari menuju tempat motornya terparkir, tapi dia baru ingat sesuatu dan berhenti,

"Wony tinggal dimana anjir?!"

Yujin melihat minju tapi minju bilang tidak tahu.

"Kemarin lo tau di roller coaster dan gedung agency" kata yujin.

"Ya itu karna gue bisa liat di sekitar mana, tapi ini yang gue liat cuma kamar warna putih" kata minju.

"Terus gue harus gimana?"

"Cepet pikirin caranya!"

Yujin mondar mandiri sejenak dan melihat waktu tinggal 20 menit lagi,

"Yuri!"

Yuri terlintas di pikirannya dan ia buru buru menaiki motor ke rumah yuri di sebelah.

Setelah yujin memanggil yuri, yujin langsung menarik tangan yuri menuju motor dan menyuruh memaksa naik dengan yuri yang masih menggunakan piyama tidur.

"Mau kemana bodoh?!" Kata yuri.

"Jangan banyak bacot lo!" Yujin memberi jaketnya pada yuri.

Tapi yuri masih diam tak memakai jaket pemberian yujin. Yujin berdecak dan dengan cepat memakaikan jaket tersebut pada yuri.

"Gue butuh tau dimana rumah wony, nanyanya nanti aja. Buruan jaer!" Kata yujin.

Yuri mau menaiki motor yujin setelah melihat yujin dengan wajah panik dan membawa nama wonyoung.

.
.
.
.

Yuri mengarahkan yujin menuju rumah wonyoung dengan benar. Yujin juga tak henti hentinya melihat jam yang melingkar di tangannya.

Saat tiba di depan rumah wonyoung waktu tersisa 5 menit lagi. Yujin buru buru menggedor pintu rumah dan di buka oleh pembantunya.

Pembantu rumah wony tampak khawatir dan bingung. Matanya tak fokus menatap kesana kemari.

"Wony mana?!" Tanya yujin

"Dikamarnya, tolongin dia"

Yujin berjalan cepat menuju kamar wony yang ada mama papa dan supirnya. Sedangkan wony memegang beling kaca yang di dapatnya dari lantai yang sudah penuh gelas kaca tersebut.

"Wony" kata yujin.

Keluarga wony menatap yujin bingung, tapi tak ada waktu menanyakan siapa anak ini di saat putrinya ingin bunuh diri sekarang.

"Yujin"

"Stop it wony" ucap yujin perlahan mendekat.

"Jangan deket deket!" Ancam wony.

Darah mengalir dari telapak tangan wony karna menggenggam kaca begitu kuat. Yujin tak peduli, ia terus maju mendekati wony membuat wonyoung benar benar menyayat nadinya dan perlahan keseimbangannya hilang.

"Jang wonyoung!"












[END] Fantôme 🎃 JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang