10

1.5K 363 141
                                    

Setelah yujin menyelamatkan nyawa jung chaeyeon dan mengantarnya pulang, sekarang yujin tengah duduk di rooftop gedung olahraga sambil minum susu kotak rasa banana di temani minju di sebelahnya.

Yujin sangat sering ke gedung olahraga ini, dan minju melihatkan masa depannya waktu mereka tengah bersantai di gedung ini juga.

"Terus gimana? Apa nyawa gue juga udah selamat nanti?" Tanya yujin.

"Perjalanan masih panjang, lo belum perbaiki sikap"

"Gue harus mulai dari mana?"

"Dari jangan jadi anak nakal di sekolah dan jangan gunain kuasa lo yang anak orang kaya itu" kata minju.

Yujin menoleh melihat minju, lagi lagi minju tau latar belakangnya.

"Kasi tau dong cara baca masa depan orang" kata yujin.

"Caranya,"

Minju menggantung omongannya membuat yujin menaikan satu alisnya menunggu jawaban.

"Mati dulu" lalu minju tertawa.

Yujin cuma diam mematung dan 2 detik kemudian dia merinding lalu langsung berdiri dari duduknya. Minju menatap yujin heran.

"Be..berarti lo udah mati?!" Kata yujin panik.

"Ahn Gablek!!" Teriak seseorang dari pintu rooftop.

Yujin menoleh pada sumber suara, disana sudah ada yena dan hyewon membawa bola basketnya.

"Gue cariin lo kemana aja?" Tanya hyewon.

Yujin tak menghiraukan pertanyaan, ia malah menoleh ke bawah tempat minju masih duduk tadi. Tapi tak ada orang dalam sekejap.

Yujin memutar tubuh mencari minju di sekelilingnya,

"Cari apa sih lo?" Tanya yena ikut melihat sekitar.

"Cari angin, tu dia muter muter" jawab hyewon sekenanya yang mendapat tatapan sinis dari yena.

"Woi doggy!" Sergah yena membuat yujin menoleh padanya.

"Ngapain sik?!" Kata yena.

"Ng..nggak" jawab yujin gelagapan.

Minju hilang dalam waktu beberapa detik, kalau pun bersembunyi pasti manusia biasa tak bisa lakukan dalam kurun waktu yang singkat.

"Ayo main" ajak hyewon merangkul bahu yujin.

"I..iya"

Mereka meninggalkan rooftop dengan yujin yang masih kebingungan mencari minju.

.
.
.
.

Yujin, yena dan hyewon bermain basket di dala gedung olahraga itu, ini hari minggu beberapa orang atlet juga ada di lapangan tersebut.

15 menit mereka bermain, mata yujin melihat ke tribun penonton dan melihat ada minju disana. Minju tersenyum dan melambaikan tangan padanya.

JEDUG

Bola basket mendarat di kepala yujin akibat yena. Salah yujin yang tak fokus dengan permainan.

"Tangkep goblok!" Kata yena bukannya minta maaf.

"Bego lo ya, sakit anjir!" Kata yujin memegang kepalanya.

"Ga asik ni si ujin kagak fokus" kata hyewon.

Yujin berdecak kesal pada sahabatnya itu lalu melihat kembali ke arah minju yang tampak khawatir.

Yujin merebut bola di tangan hyewon dan mendrible nya,

"Sini lo bedua kalo jago!" Yujin menantang mereka.

Hyewon dan yena mengikuti permainan yujin yang terus memasukkan bola pada ring dengan mudah. Yena dan hyewon sampai kewalahan merebut bola.

Setiap men-shoot dan masuk, yujin melihat ke tribun dan mendapat sorakan serta senyuman cantik dari minju yang mirip bidadari.

Yujin baru sadar jika senyum minju itu sangat manis dengan deretan gigi yang bagus. Mungkin yujin perlahan sudah menyukai minju yang ia belum tau latar belakangnya.

"Bek!" Kata hyewon merebut bola dari yujin yang lengah dan mengoper pada yena di sebrang sana.

Yujin yang sadar pun segera mengejar yena tapi sudah tak sempat. Mereka melanjutkan permainan sampai lelah dengan keringat bercucuran.

.
.
.
.

Permainan selesai, yena dan hyewon pamit pulang duluan. Sedangkan yujin menuju tribun penonton tempat minju duduk.

"Gue kira lo pulang tadi" kata yujin.

"Tadi lo mainnya bagus" kata minju menunjukkan deretan giginya.

Yujin memperhatikan senyum minju dari dekat membuat dia sedikit terpaku karna terpesona.

"Yujin" minju melambaikan tangan di depan wajah yujin.

"A-ah iyaa, gue mau balik. Ayo gue anter" kata yujin mulai berdiri tapi minju cuma diam.

"Ayo kak" ajak yujin.

"Gu..gue ga mau pulang" ucap minju.

Yujin mengerutkan kening dan melihat jam di hp nya yang masih menunjukkan pukul 3 sore.

"Ke rumah gue mau ngga?" Ajak yujin.

Minju langsung memberi tatapan curiga pada yujin.

"Cuma main elah, ga gue apa apain. Ayo" kata yujin mengulurkan tangan.

Minju menerima uluran tangan yujin setelah berfikir. Yujin memberikan senyum lalu menarik tangan minju menuju parkiran.

Minju menatap tangan mereka yang saling berpegangan, ada rasa yang aneh saat memegang tangan yujin.

.
.
.
.

Yujin membuka pintu rumahnya yang tak terlalu besar. Ia suka tinggal sendiri di sana dari pada tinggal di rumah papanya yang sangat besar.

Minju mengikuti yujin menuju dapur dan yujin mengambil minuman untuknya dan minju.

"Kenapa lo gamau pulang?" Tanya yujin.

"Ngga mau aja"

"Hmm" yujin cuma berdehem tak mau mencoba kepo pada minju.

Yujin dan minju duduk di meja makan saling berhadapan. Tapi mata minju melihat sekeliling, sedangkan yujin fokus menatap minju yang semakin di lihat semakin cantik.

"Yujin," panggil minju tiba tiba.

"Uhuukk" yujin terbatuk minuman karna kepergok menatap minju sebegitunya.

"Lo bisa liat hantu?" Tanya minju yang membuat yujin berkerut kening.

"Hah? Gak bisa, gak pernah liat seingat gue" jawab yujin.

"Terus kenapa lo bisa liat gue?"























------


[END] Fantôme 🎃 JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang