"Aduh... otak gue udah gak kuat! Mending latihan basket non stop, dari pada ngurusin kayak gini."
Fajar menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur dengan kasar.
Ini memang kali pertamanya untuk mengurusi pekerjaan seperti ini. Selama ini yang ia tahu hanyalah basket, basket, dan basket.
Di sekolahnya, SMA Nirwana, memang pada saat pergelaran MOS setiap ekskul wajib mengirimkan perwakilan paling tidak satu orang untuk menjadi panitia. Sialnya teman-teman Fajar merekrutnya untuk itu. Bahkan tanpa sepengetahuan Fajar sendiri.
"Emang sialan! Temen macam apa mereka?! Ciiihhh!"
Sebesarnya Fajar sempat marah pada teman-temanya karena hal itu. Tapi saat pelatih tim basket sendiri yang memintanya, akhirnya terpaksa ia ikuti.
"Ganti baju dulu deh," gunamnya.
Fajar mengambil pakaiannya dari lemari, kemudian mengganti kemeja putihnya dengan kaos santai.
Pintu kamar Fajar terbuka dengan keras, dan suara keras terdengar.
"SOTONG!!!"
Ya, siapa lagi yang datang seperti itu kalau bukan Galang.
"Jar! Hari ini pokoknya gue mau makan yang enak-enak! Lo harus sediain ayam goreng, pizza, milkshake, jus, burger, pokoknya semuanya!" ujar Galang seenaknya.
Fajar mengernyit kesal.
"Lo pikir rumah gue restoran, apa?!" cetus Fajar. "Lagian tumben banget lo ke rumah gue jam segini,"
"Jangan mengalihkan pembicaraan, wahai Anthonio!" ucap Galang.
"Siapa lagi tuh Anthonio?" tanya Fajar.
"BAPAK GUA!" jawab Galang asal.
"Loh, bukannya nama bapak lo Bambang?"
"Bambang nama bapaknya Kevin, kampret!"
"Kalau gitu bapak lo, si Anthonio itu?"
"YA, BUKANLAH!"
"Aaahhh... Gue pusing! Ngapain juga gue peduli?" ucap Fajar. "Mending sekarang lo pulang, karena gue mau istirahat!" lanjutnyacepat dan langsung mendorong Galang keluar dari kamarnya.
Fajar mengunci pintu kamarnya, agar Galang tidak dapat masuk dan mengganggunya lagi. Hari ini dia memang butuh ketenangan.
Akhirnya Fajar sendirian di kamarnya. Ia langsung membaringkan tubuhnya lagi di kasurnya.
•
•
•"Boleh gue tanya satu hal lagi sama lo?" tanya Fajar mulai canggung.
Senja diam membisu.
"Kalo diam, tandanya boleh." ucap Fajar tak ragu. "Lo gak inget gue, selain soal tadi? Kita pernah ketemu sebelumnya?"
"Maksudnya?" tanya Senja bingung.
"Yah-"
•
•
•Fajar kembali teringat percakapan singkatnya dengan gadis itu saat jam istirahat tadi.
"Omong-omong... dia belum jawab pertanyaan gue tadi kan?" tanya Fajar yang entah ditunjukkan untuk siapa. "Senja, Senja..."
*****
Senja berjalan santai menuju kamarnya. Ia memertahankan ekspresi tenang di wajahnya. Walaupun sebenarnya tubuhnya tak kuat lagi menahan rasa sakit.
Ceklek-
Gadis itu mengunci pintu kamarnya. Tapi sedetik kemudian kedua kakinya lemas, dan sudah tidak kuat menahan tubuhnya lagi. Seketika ia sudah dalam keadaan tersungkur.
![](https://img.wattpad.com/cover/169617603-288-k972248.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Fajar
Novela JuvenilJika kalian ketemu cowok ganteng satu ini, aku saranin mending kalian lari, deh. Dia berbahaya. Kenapa begitu? Ya, soalnya ada cewek yang udah pengalaman didatengin cowok ganteng ini - panggil aja Fajar - malah gak bisa tidur. Kasihan, kan? Salah Fa...